Season 2 - 1

8.4K 792 63
                                    

"Bunda, kenapa kita pindah rumahnya nunggu hari ini sih bun padahal rumah ini kan udah jadi 3 bulan yang lalu"

Aku menoleh kearah Kana putri kesayanganku dan berjongkok didepannya, kubelai rambutnya dengan perlahan "karena bunda menunggu bulan ini sayang, bulan ini sangat baik untuk pindah rumah karena bulan ini bulan bakdamulud"

"Bulan bakdamulud gimana bunda? Kana gak ngerti"

Aku menoleh kearah Katya yang sedang duduk di sofa dan bermain-main dengan ponselnya "coba tanya mommy kamu"

"Gak mau, mommy sibuk terus, mendingan bunda aja yang jawab"

Aku tersenyum tipis dan menoleh lagi kearah Katya yang selalu fokus dengan ponsel nya sedangkan aku hanya menghela nafas pelan

Ckkkkk perempuan itu benar-benar menguji kesabarangku, eh kesabaranku maksudnya

"Jadi begini sayang, kalau kita pindah pada bulan ini, keluarga kita akan mendapat wahyu keberuntungan terus apa yang diinginkan terlaksana, cita-citanya tercapai, selalu menang dalam menghadapi perkara, berhasil dalam bercocok-tanam,berkelimpahan emas dan uang terus bonusnya kita dapat perlindungan dari Tuhan"

"Mitos kok di percaya"

Aku menoleh kearah Katya dan terdiam melihat Katya yang masih menatap ponselnya tapi enggan menatapku walaupun mulutnya berbicara denganku

Aku berdiri dari hadapan Kana dan berjalan mendekati Katya "Apa aku ini sangat jelek sampai kamu enggan menatapku?"

"Sebentar, aku masih sibuk"

Aku menghela nafas kasar "sibuk apa sih? Hari ini hari libur Katya"

Katya melirikku sekilas "libur untukmu dan tidak untukku, aku sedang sibuk Ana, tolong buatkan Kana makanan, dia dari pagi belum makan, kamu sibuk beres-beres sampai lupa ngasih makan anakmu"

Anaknya? Lho Kana itu anak kami kenapa dia bilang Kana anakku? Wtf okey Katya sudah 3 tahun belakangan ini kamu seperti ini dan kali ini aku akan masih bersabar

"Ayo sayang, ikut bunda aja, kita makan di luar",ajakku dan Kana mengangguk

Kami keluar dari rumah dan mencari taxy , kurasakan pegangan erat di tanganku saat kami duduk bersama didalam taxy"bunda yang sabar ya, mommy mungkin sangat sibuk"

"Iya sayang"

"Pak, rumah makan Padang"

"Siap mbak"

Aku tersenyum tipis mengingat usiaku yang sudah masuk kepala 3 tapi aku masih dipanggil mbak, sebenarnya umurku sudah 35 tapi aku benar-benar menolak tua sekarang karena aku masih perawan, maksudku perawannya itu adalah aku belum pernah tersentuh oleh pria manapun jadi aku masih tergolong perawan

Setelah membayar ongkos taxy, aku menggandeng Kana masuk kedalam rumah makan Padang langgananku dulu bersama Tommy si pria brengsek itu

"Bunda gak bosen makan nasi rendang terus?", tanya Kana lalu melahap nasi ayamnya

Aku menggeleng pelan "kamu bosen hum?"

Kana tersenyum lebar "enggak kok bunda, Kana malah seneng kalau bunda makannya banyak begini tapi bunda kok gak gemuk-gemuk sih padahal makannya banyak"

Aku tertawa pelan "mungkin cacing-cacing bunda ukurannya overdosis makanya nasi yang bunda makan larinya ke defekasi"

"Defekasi itu apa bun?"

"Pengen tau apa pengen tau banget hum?",tanyaku lalu menoel-noel dagu Kana yang halus

Bibir Kana sontak cemberut sedangkan aku tertawa pelan namun wajah Kana mendadak berubah menjadi serius "bunda kenal om Klein?"

Not Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang