46

8.4K 776 30
                                    

"Akkhhh akhirnya pekerjaan ku selesai juga"

Ku rentangkan kedua tanganku keatas untuk merenggangkan tubuh ku yang kaku karena terus menerus duduk di kursi ini dengan berbagai pekerjaan ku yang menumpuk akibat cutiku kemarin

Kulirik jam tanganku yang sudah menunjukan pukul 7 malam, kubereskan berkas-berkas ku diatas meja dan kumatikan layar komputer ku

Sepertinya aku harus berendam untuk menghilangkan rasa penatku

"Udah selesai? Pulang bareng yuk",ajak Wulan dan aku tersenyum manis lalu mengangguk

Kami berjalan keluar perusahaan bersama dan menuju tempat parkir

Wulan duduk dibalik kemudi sedangkan aku duduk disampingnya, kusandarkan punggungku yang lelah ke jok mobilnya

"Capek banget ya Na?"

Aku mengangguk lemah dan Wulan mulai menjalankan mobilnya dengan perlahan "numpuk banget kerjaan aku"

Wulan terkekeh pelan mendengar keluh kesahku "udah jalanin aja, yang penting masuk kerja, pulang kerja dan gajian"

Aku tersenyum tipis "bener banget"

"Na..."

"Hum?"

"Kamu udah punya pacar belum sih? Aku gak pernah lihat kamu di jemput cowok, seringnya kamu di jemput cewek"

Aku menggeleng pelan "belum, kenapa?"

Maaf Katya, bukannya aku tidak mau mengakuimu, tapi gak mungkin aku bilang ke Wulan kalau aku lesbian kan

"Ah pantes, lalu cewek cantik yang biasa jemput kamu tuh kemana? Tumben jarang jemput"

"Duh gak tau aku Lan, setahuku dia ke Jerman"

Wulan mengangguk mengerti dan pandangan nya masih fokus menyetir sedangkan aku memilih melihat keluar jendela

Saat mobil Wulan berhenti di sebuah lampu merah, aku melihat pemandangan yang merusak moral, di sebuah mobil berjendela tembus pandang, aku melihat seorang pria yang sedang berciuman mesra di jok belakang

Ckkk apa gak bisa menahannya sampai di hotel? Gimana kalau murid sekolahan yang lihat? Bahaya kan

Deg

Saat pria itu melepaskan ciumannya, jantungku tiba-tiba berdetak sangat kencang saat perempuan yang di cium pria itu.....

Katya?

Kukedipka kedip kan kedua mataku berulang kali, sayangnya pemandangan itu gak berubah, tapi tunggu....siapa pria itu? Kenapa sangat familiar?

Klein? Jadi pria yang mencium Katya itu Klein?

Sontak kupegang dadaku yang sesak, hatiku nyeri saat ini juga, tanpa sadar air mataku mengalir begitu derasnya "hikss"

Kutangkup wajahku dengan kedua tanganku, aku benar-benar tidak percaya tentang semua ini, kenapa disaat aku hendak bahagia dengan Katya tapi kejadian ini terulang kembali? Kenapa? Apa salahku? Apa kurangku?

"Ana kamu kenapa?"

Aku menggeleng pelan "hikss jangan ke apartemenku Wulan, please...bawa aku ketempat lain"

"Tapi kenapa?"

"Hikksss kumohon"

"Baik"

Hiksss sakit sekali ahhhhh sesak...kenapa Katya sangat hoby meremukkan hatiku? Padahal baru kemarin dia melamarku

Nyeri didadaku benar-benar membuatku sesak nafas, jantungku berdetak tak karuan saat mengingat kejadian tadi, kejadian yang mungkin akan terus menerus dilakukan Katya dibelakang ku jika aku tidak mengetahuinya

Not Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang