50

8.2K 785 50
                                    

Plakkkkk

Aku terdiam merasakan panas seperti terbakar pada pipiku saat ibuku menampar ku dengan sangat keras, aku menatap ibuku sendu, tidak ada hujan tidak angin tiba-tiba aku ditampar tanpa alasan yang jelas

Aku baru sampai dari Jakarta dan menuju rumah baruku ku , bahkan aku belum meletakan pantatku dikursi dan ibuku sudah menamparku

"Ibu, kenapa...."

Srakkkk

Aku terdiam melihat sebuah amplop coklat terlempar ke meja "bisa kamu jelaskan?"

Tatapanku tertuju pada pengirim amplop tersebut 'Katya Seana Bognan', kenapa Katya mengirim amplop ke alamat rumahku?

Dengan perlahan kubuka amplop tersebut dan mengeluarkan isinya

Deg

Foto? Bibir ku membulat sempurna melihat banyaknya fotoku dan Katya saat kami berada di kepulauan seribu, saat Katya melamarku, kami berciuman di pinggir pantai dan juga di balkon kamar tempat kami menginap "foto ini..."

"Ana...ada hubungan apa kamu dengan Katya?"

Dengan susah payah aku menelan air ludahku lalu aku menggeleng pelan "kami hanya berteman ibu, Katya sudah menikah dan punya anak, walaupun dia baru bercerai sebulan ini"

"Berteman? Apa berteman itu harus berciuman seperti itu Ana?"

Aku terdiam melihat ayahku masuk kedalam kamar lalu keluar dengan Al-Qur'an di tangan kananya, ayahku berdiri disamping ku dan mengangkat Al-Qur'an diatas kepalaku "apa kamu berani bersumpah atas nama Allah kalau kamu tidak ada hubungan apa-apa dengan perempuan itu? Dan bersumpah lah kalau kamu tidak mempunyai perasaan apaapun pada perempuan itu"

Kepalaku sontak menunduk dalam, dengan kuat kugigit bibir bawahku, kupejamkan kedua mataku erat karena aku tidak tau harus berkata apalagi

Katya....kenapa kamu seegois ini padaku? Apa salah ku padamu Katya, kamu yang berselingkuh tapi kamu malah seperti ini

Kurasakan kedua bahuku di cengkeram kuat oleh ibuku "bersumpahlah Ana kalau kamu tidak ada hubungan apa-apa dengan perempuan itu"

Aku menghela nafas pelan dan kutatap kedua mata ibuku yang terlihat sangat terluka "aku tidak ada hubungan apa-apa dengan dia ibu"

"Lalu?"

Aku menunduk dalam "Tapi aku punya perasaan padanya"

Kurasakan cengkeraman dibahuku mengendur dan ibuku mundur beberapa langkah sedangkan ayahku hanya terdiam menatap ku

"Apa kamu tau hubungan sejenis itu dilarang diagama kita Ana?", tanya ayahku sambil memegang Al-Qur'an nya

Aku mengangguk paham sedangkan ayahku menghela nafas pelan "apa yang harus ayah katakan di akhirat nanti kalau ayah ditanya oleh malaikat kalau ayah mempunyai seorang putri yang lesbian?"

"Apa yang harus perbuat jika ayah dimintai pertanggungjawaban atas dirimu Ana? Apa menurutmu ayah harus membiarkanmu menjadi lesbian dan kamu nisa menikmati dosa mu?"

"Ayah tidak akan biarkan itu Ana, ayah tidak mau kamu di azab oleh Allah seperti kaum nabi Luth, bertobatlah Ana...bertobat, janganlah kamu terlena dengan dosa itu, jangan sampai ayah saat diakhirat nanti malah memberatkan hisab ayah Ana"

Aku hanya terdiam mendengar ceramah dari ayah sedangkan ibuku sudah menangis sedari tadi dan duduk di kursi sambil menangkup wajahnya

Kenapa harus bawa-bawa agama? Aku juga tidak ingin memiliki perasaan ini, aku tidak ingin mencintai seorang gadis yang sama seperti ku, aku tidak ingin menjadi seperti ini, menjadi seorang lesbian yang di hina sana sini bahkan di kucilkan, apa salahnya menjadi seorang lesbian? Toh aku tidak mengurusi hidup orang, tidak merepotkan hidup orang, tidak menumpang hidup orang dan tidak merugikan orang lain

Not Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang