66

6.9K 692 77
                                    

Setelah aku berhasil mengusir Katya dengan paksa 3 hari yang lalu dari aku yang beralasan akan keluar kota, merawat tanaman, merawat kecebong, merawat anabul, merawat gurame tersayangku, membeli bibit pohon dan lain-lain, akhirnya Katya pun mengalah dan memilih pergi

Aku sekarang sibuk mencari orang pintar untuk membuatku kebal dari benda tajam dan untuk menyantet keluarga Bognan, aku mencarinya dari segala situs Facebook, Twitter, Instagram, Bokep dan Google namun hasilnya nihil

"Ana"

Aku menoleh ke arah Wahyu yang sedang menutup mobil boxnya kemudian mengeluarkan segepok uang 100 ribuan dan memberikannya kearahku "totalnya 3 juta"

Aku mengangguk dan mulai menghitung nya lalu kumasukan kedalam tas kredit ku "pas"

"Eh aku mau tanya"

"Tanya apa Na? Tumben tanya"

"Nyari orang pinter dimana?",tanyaku pelan

"Di UGM sono banyak orang pinter"

Aku menghela nafas panjang "bukan orang pinter yang itu"

"Lah orang pinter yang gimana? Profesor? Doktor atau yang gimana? Lagian nyari orang pinter buat apa sih, kamu kan pinter, lulusan Swiss lagi, kamu cari orang pinter buat jadi suamimu?"

"Bukan bodoh ,maksudnya kamu tau dukun sakti mandraguna gak?"

Kedua mata Wahyu membulat sempurna "kamu mau cari dukun buat kamu jadiin suamimu? Jangan Na, rugi di kamu tapi untung di dukunnya"

Anjir, bangke...siapa juga yang mau nikah sama dukun, aku kan pengennya nikah sama Myoi Mina cucunya vice president Nippon Paint Japan ini , bapaknya seorang ahli bedah top di Rumah Sakit Universitas Osaka dan emaknya adalah pengacara kondang di Jepang, kakaknya juga atlet baseball di Amerika

Wajahnya yang menawan, tahi lalatnya yang seksi, suaranya yang bikin aku serangan jantung, tatapannya yang bikin aku mati muda, senyumannya yang bikin aku pingsan, apalagi ciuman dari bibir seksinya ,ughhhh andai saja aku bisa bertemu dengannya, minimal pelukan lah, pasti gak bakal aku lepasin

Duh bahagianya aku kalau aku nikah sama Mina, bahagia 7 turunan aku tuh, eh tapi kembali lagi ke dukun...maksudku topik tentang dukun santet

"Gini, aku butuh dukun untuk nyantet orang"

Wahyu melebarkan senyumnya lalu mengangguk-angguk paham sambil berfikir sejenak "oh buat nyantet, aku tau kayaknya Na, soalnya minggu lalu aku nganter Kiki ke dukun terus dia jadi kaya dan gak kerja bantu aku jualan buah segar lagi"

Wuihhh ampuh juga tuh dukun, udah pasti itu dukun berpengalaman tanpa KW itu mah

"Seriusan?"

Wahyu mengangguk mantap "seriusan, kalau mau aku antar naik mobil"

Kedua mataku sontak berbinar karena senang "lokasinya mana nih"

"Gunung Kemukus di Sragen"

"Sragen? Tempat nenek aku itu mah"

"Nah malah bagus tuh, jadi kapan kita berangkat nya?",tanya Wahyu

Aku mengingat-ingat jadwalku sebentar "sekarang yuk"

Lebih cepat lebih baik, apalagi kalau seluruh keluarga Bognan mati karena santet, itu lebih seru dan keren

"Oke, tapi bantu aku ngantar pesenan dulu"

"Siap"

Akhirnya aku sepakat dengan Wahyu untuk menemui dukun, setelah mengantar pesanan ke toko buah langganan Wahyu, kami pun otw naik mobil box milik Wahyu ke gunung Kemukus di Sragen

Not Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang