Season 2 - 15

6.4K 691 48
                                    

"Albert datang...."

Brukkkk

"Mama, tante... kenapa kalian main cacing-cacingan dia atas lumpur?",tanya Albert dan kulihat kopernya tergeletak di sampingnya

Ara sontak bangun dan dengan lancangnya dia menginjak tangan kananku "aawwwwww"

Aku berdiri dan mengibas-ngibaskan tanganku ke udara merasakan tanganku yang sakitnya nyut-nyutan sedangkan kulihat Albert meringis ngeri kearahku "sakit tuh pasti tan"

Ya jelas sakitlah, dasar sok polos

Kulihat Ara malaj pura-pura gak berdosa padahal dia berdosa banget, dasar janda menyebalkan

"Lho katanya mau 2 minggu di Inggris sayang kok baru seminggu udah pulang?",tanya Ara mengalihkan pembicaraan

Albert menghela nafas pelan "habisnya Albert khawatir mama kenapa-napa pas di rumah karena gak ada Albert,  jadi ya Albert pulang lebih awal karena mau buat kejutan untuk mama, eh mama malah main cacing-cacingan sama tante Ana, baru seminggu sama tante Ana, mama sudah ketularan ogebnya tante Ana, duh gimana sebulan....ckkk mama pasti udah joget ala India di tengah jalan"

Albert tergolong sangat peduli dan sayang dengan mamanya, tapi sikap kepedulian nya pada mamanya itu tidak harus mengejekku juga kan?

Aku mendengus kesal dan dengan santai mengambil segumpal lumpur lalu mendekat ke arah Albert saat Albert saling pandang dengan Ara dan dengan santai aku memeluk Albert sangat erat sambil mengusap-usap lumpur di punggung Albert "wahh keponakanku sudah pulang, selamat datang.....wangimu sudah seperti orang Inggris Al"

Albert membusungkan dadanya saat aku melepaskan pelukanku lalu dia tersenyum bangga "jelas dong tante"

Aku terkekeh pelan "sudah berapa perempuan kamu gebet?"

"Ckk tante pikir aku pakboy cap buaya muara? eh bentar...kok punggungku mendadak basah?",ucap Albert sambil mengusap punggung belakang nya, dia menatap heran tangannya yang penuh lumpur

Aku tersenyum manis sambil menunjukan tangan kananku yang masih terdapat sisa lumpur "tada....kejutan"

Kedua mata Albert membulat sempurna sedangkan Ara menghela nafas panjang sambil menggeleng-gelengkan kepalanya

"Tante......kan jadi kotor baju Albert, awas kamu ya tante"

Albert mengambil segumpal lumpur dan ..

Bukkk

"Yes, kena"

Aku menatap ngeri baju depanku yang sudah kotor dengan timpukan lumpur dan kedua mataku terpejam kuat

Sabar Na, sabar...dia anak orang bukan anak iblis

Aku sontak mengambil lumpur dan kulempar kan berulang kali ke arah Albert, aku tersenyum puas melihat badan Albert penuh dengan lumpur "mampus, makanya jangan main-main ya sama tante"

"Awas ya tante"

Kujulurkan lidahku "wlekkkkk gak takut bocil"

Aku berlari di belakang tubuh Ara dan bersembunyi di belakang punggung Ara lalu memegang kedua pundak Ara untuk menjadikannya tamengku sedangkan Albert tanpa ragu mengambil selang dan menyiram kami berdua dengan air selang

Eh sialan ini bocah

"Albert...mama bukan tanaman ya",ucap Ara geram

Albert tersenyum manis "bagi Albert  , mama itu tanaman bunga yang terindah untuk Albert, dan tante Ana itu pagar tanamannya"

"Kamu bilang apa? Ana pagar tanaman?",tanya Ara

Albert mengangguk mantap dan tersenyum lebar "Tante Ana kan pagar tanaman yang selalu melindungi tanaman bunga yang indah seperti mama, supaya mama gak di ganggu sama tanaman lain"

Not Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang