4

15.6K 1.3K 32
                                    

Malam ini aku duduk termenung di sebuah cafe, aku menyendok dengan pelan cakeku lalu memakannya dan sesekali aku menghela nafas pelan mengingat uang bulananku yang semakin menipis

"Hai Ana, kita betemu kembali"

Aku mendongakan kepalaku dan melihat Vera duduk didepanku dengan membawa minuman nya

"Wah cantik sekali , siapa dia?
"Benar cantik sekali"
"Siapa ya namanya, aku ingin minta nomor ponselnya"

Aku yang mendengar bisikan-bisikan di sekeliling tempatku duduk hanya bisa menghela nafas panjang, aku yakin kami menjadi pusat perhatian karena adanya Vera yang tiba-tiba duduk di depanku "susah sekali ya memintamu untuk bertemu denganku, apa kamu sesibuk itu Ana? Pesanku saja tidak kamu baca"

Kuletakan sendokku keatas piring dan menatap Vera dengan lekat "maaf, aku sangat sibuk dengan pekerjaan ku dan sering lembur juga, jadi katakan kenapa kamu ingin bertemu denganku?"

Vera tersenyum tipis "hanya ingin mengenalmu"

Aku terdiam dan menatap lekat kedua mata Vera yang berwarna coklat itu , aku mengernyitkan dahi saat melihat wajah Vera yang tiba-tiba merah seperti kepiting rebus, Vera tersenyum manis "jangan menatapku seperti itu, aku salting tau"

Salting? Eh....apa dia akan menjadi korbanku selanjutnya? Tapi kenapa aku menjadi tidak tega melihat ketulusan dari kedua matanya

"Kenapa?"

"Kamu cantik Ana, katakan padaku sudah berapa perempuan yang kamu kuras uangnya"

Dia tau? Tau darimana

Dahiku berkerut namun kulihat Vera tersenyum manis "aku tau kamu bukan perempuan yang sebrengsek itu, pasti ada alasannya bukan? Kamu bisa berbagi kesedihan mu itu denganku Ana, apa bebanmi terlalu berat hingga wajahmu selalu sendu seperti ini hum?"

"Jangan membahasnya Vera, aku sedang tidak dalam mood yang baik"

Vera mengambil sebuah kartu atm dan meletakkan nya di depan mejaku "apa kamu butuh uang? Pakai saja atm milikku, disitu sudah tertera kata sandinya"

"Maksud mu?"

"Orel menceritakan semuanya padaku, kamu selalu kekurangan uang dan aku yakin kalau kamu memiliki sebuah beban yang berat, jadi pakai saja uangku"

Kenapa gadis ini malah seperti ini? Bagaimana bisa aku memanfaatkan nya jika di baik banget, astaga Tuhan

Aku menggeleng pelan dan mengambil kartu ATM milik Vera lalu kuletakan di depan mejanya "tidak perlu Vera, aku bisa mengatasinya sendiri, kamu tenang saja"

"Tapi...."

"Sssttt cukup..."

Vera tersenyum manis, entah kenapa aku terdiam melihat wajah cantiknya yang imut "kalau bergitu apa aku boleh main kerumahmu?"

"Aku ngekos"

"Kalau begitu ke kosanmu"

Aku hanya terdiam menatap wajahnya lalu tersenyum tipis "rahasia"

Kulihat wajahnya berubah sendu "kenapa? Apa kamu takut aku teror seperti para mantan-mantan mu yang mencari-cari mu itu?"

Astaga...kenapa gadis ini sangat tau semuanya

Aku menghela nafas panjang "bukan begitu tapi...."

"Stop...aku ingin main ke kosanmu, yuk"

Aku hanya terdiam saat ia menarikku keluar dari cafe dan menuju parkiran tempat dimana mobilnya berada

Astaga...ini mobil idaman ku, Porsche 718

Aku sontak menatap Vera yang masih berdiri disamping ku "ayo masuk, kamu tenang saja, aku tidak akan menculikmu"

Not Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang