Season 2 - 11

6.6K 729 60
                                    

"Terimakasih sudah mengantarku"

"Sama-sama Ana"

Saat aku hendak turun, pergelangan tanganku di pegang oleh Vera dan dahiku mengernyit bingung "ya?"

Vera tersenyum manis "jangan lupa pikirkan ucapanku tadi dan pikirkan permintaan ku juga ya Ana"

Aku tersenyum tipis dan turun dari mobil Vera lalu masuk kedalam pintu gerbang rumah Ara tanpa menunggu mobil Vera pergi, dahiku mengernyit bingung melihat sebuah mobil yang mewah terparkir didepan rumah Ara

Mobil siapa ini? Apa Ara beli mobil baru? Ckkk kaya juga dia, gak kerja tapi mobilnya mewah semua, jangan-jangan dia berternak tuyul dan babi ngepet

Aku terdiam melihat Clara yang duduk menghadap ku sedangkan Ara duduk membelakangi ku, kulihat Clara melirikku sekilas , dahiku mengernyit saat melihat wajah Clara semakin mendekat ke wajah Ara, mereka duduk di gazebo taman rumah Ara ini, aku tidak menyangka selama ini Clara masih kekeuh banget ngejar-ngejar Ara, bahkan secepat ini dia menemukan tempat tinggal Ara lagi

Aku menghela nafas pelan mengingat kekejaman ibu Clara pada ibuku, tapi toh aku tidak bisa menyalahkan Clara dan aku memilih berjalan melewati mereka , aku gak mau ikut campur masalah mereka

"Lho Ana, kamu kapan pulang?"

Aku menoleh kearah dan menatap datar ke arah Ara lalu aku membuka pintu rumah Ara dengan pelan "barusan, kalian lanjutin dulu aja, aku mau masuk, capek"

Aku masuk kedalam kamar dan memilih mandi, membersihkan tubuhku yang sangat kelelahan ini lalu memakai piyama tidurku dan duduk di balkon kamar ini

Tatapanku beralih ke bawah, kulihat Clara yang terlihat sedang memohon kepada Ara bahkan dia berlutut di depan Ara, apa Clara sebucin itu dengan Ara?

Aku gak menyangka pendirian Ara selama ini benar-benar kuat, dia tidak bisa memaafkan segala bentuk perselingkuhan, padahal bukannya dulu Ara sangat mencintai Clara? Tapi kenapa dia tidak ingin memaafkan Clara

Clara memasuki mobilnya dengan lemas dan saat mobil Clara keluar, kulihat Ara menatapku dari bawah lalu mengunci pintu gerbang halaman rumahnya

Aku akui Ara memang tegas dalam menentukan pilihan dan tanggungjawab nya, dia hebat....tidak seperti aku yang selalu plin-plan, makanya dia selama ini memilih membesarkan Albert sendirian

"Kamu melamun apa hum?"

Kurasakan pelukan hangat dari belakangku dan aku menoleh melihat Ara tersenyum hangat kearahku lalu duduk disamping ku

"Gak mikirin apa-apa kok"

"Jadi kenapa kamu tidak menghubungi ku saat pulang kerja tadi?"

Aku tersenyum tipis "aku sudah menelponmu 15 kali dan sudah mengirim pesan padamu 6 kali tapi kamu tidak mengangkat juga tidak membalasnya"

Ara menepuk jidatnya dan menunjuk ponselnya yang sedang di charge di meja "aku lupa astaga, maaf Ana"

Aku menggeleng pelan "gak papa kok"

"Kenapa Clara menemuimu?"

"Biasa, dia menginginkan ku rujuk tapi aku menolak"

Dahiku mengernyit bingung "kenapa? Bukannya kamu sangat mencintai nya?"

"Dulu iya, sekarang perasaanku sudah berubah, rasa sakit dari perselingkuhan itu membuatku semakin membencinya, dia sangat percaya diri dia memintaku untuk kembali padanya lalu mengajakku untuk merawat Albert dan anak perempuan nya bersama-sama?"

"Cih.....dia menerima Albert yang hasil dari donor sperma aja gak bisa, dan aku disuruh menerima putri hasil perbuatannya sendiri dengan pria lain? Lebih baik aku jomblo seumur hidup"

Not Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang