67

6.7K 721 32
                                    

Jakarta

Aku tersenyum melihat seorang perempuan cantik dengan kedua lesung pipit di bawah bibirnya melambai kearahku dan aku sedikit berlari menghampirinya dengan tas ransel dipunggungku "maaf lama, keretanya tadi sedikit telat"

"Gak papa kok, santai aja Ana"

"Makasih Ferine sudah mau menjemput ku",ujarku tulus lalu tersenyum manis

Kurasakan tangan Ferine menggenggam tanganku lalu menarik pelan tangan kiriku sedangkan tangan kananku penuh dengan bingkisan "tidak perlu berterima kasih, lagian aku juga ingin menjemput mu, yuk kuantar keapartemenmu"

Aku mengangguk dan memasuki mobil bermerk honda Mobilio yang berwarna putih milik Ferine dan meletakan bingkisan juga tas di jok belakang lalu kusandarkan punggung ku di jok dan kulihat Ferine memasang sabuk pengamannya "capek banget ya?"

"Lumayan sih, aku tadi otw dari Jogja"

Ferine melajukan mobilnya keluar dari tempat parkir stasiun dengan perlahan "Lho kenapa dari Jogja? Memangnya dari tempat mu gak bisa hum?"

"Bisa sih, tapi aku beliin bakpia basah rasa kacang hijau dan bakpia kering rasa coklat kesukaan mu",ucapku pelan sambil menunjuk bingkisan di jok belakang yang tergeletak bersama tasku

Ferine tersenyum manis kearahku saat mobil ini berhenti di lampu merah dan bisa kurasakan tangan Ferine menggenggam tanganku dengan lembut "duh sweetnya, jadi terharu"

Perempuan ini kenapa masih memperlakukan ku dengan lembut? Padahal aku sering menyakiti perasaannya, meninggalkan nya begitu saja namun dia masih bersikap baik padaku

Ferine.....tolong hapus perasaanmu untukku, aku benar-benar tidak ingin melukai dan menyakiti mu

Aku tidak mau berdosa lagi ,dosaku sudah menumpuk banyak, apalagi insiden salah dukun waktu itu, lagian kenapa Wahyu salah alamat dukun,aku minta dukun santet tapi dia malah memberitahuku dukun pesugihan, untung saja bukan dukun beranak, kalau dukun beranak sudah jelas aku malu 7 turunan

Andai saja aku dan Wahyu mampir makan, kalau gak mungkin aku dan Wahyu sudah sampai di gunung Kemukus dan harus menanggung malu karena salah alamat dukun

Lagian agak ngeri sih ritual pesugihan di gunung Kemukus dengan cara melakukan sex dibawah air terjun dimalam jumat demi mendapatkan kekayaan, lebih rinciannya tentang ritual pesugihan itu sih aku kurang paham , tapi Kiki sudah membuktikan kalau dia sudah kaya, mungkin saja pesugihan itu benar-benar ada, tapi kenapa harus sex sih? Kayak gak ada yang lain, misalnya pesugihan tumbalnya mantan gitu, aku pasti akan melakukannya agar para mantanku mati, siapa mantanku? Vera....kalau Katya itu apa ya?

Dia tidur denganku, ciuman denganku, melamarku, selalu bercinta denganku, jadi aku harus mengganggap Katya apa dong? Pembantu?

Aku tersenyum lembut kearah Ferine , kami saling tatap satu sama lain sampai tatapan kami terputus karena suara klakson mobil dibelakang mobil milik Ferine

Ferine melajukan mobilnya lagi secara perlahan "kamu sibuk banget ya di kampung?"

"Iyah, semenjak orang tuaku meninggal karena kecelakaan, aku sibuk mengurus kebun milik orang tuaku"

Siapa lagi yang ngurus kebun kalau bukan aku? Masak ikan-ikan gurame kesayangan ku sih, mereka kan bisanya makan sambil bermalas-malasan

Chiiit

Ferine membanting stirnya kekiri dan mengerem mendadak yang membuat kepalaku terpental kedepan, untung saja aku pakai sabuk pengaman, kalau gak bisa mampus kepalaku terbentur kaca depan

"Kok bisa? Kenapa kamu tidak memberitahu ku kalau kedua orangtuamu meninggal Ana? Sebenarnya kamu ini menganggapku apa huh?"

Aku menunduk dalam dan menghela nafas pelan "maaf Ferine, kejadiannya begitu mendadak, aku sibuk mengurusi semuanya, bahkan memegang ponsel tergolong tidak pernah , maaf ya...aku janji akan menceritakan nya semua di apartemen ku"

Not Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang