Season 2 - 5

6.4K 734 44
                                    

Update yang seharusnya saya update besok saya update sekarang dikarenakan malam-malam yang dingin seperti ini enaknya membaca cerita yang sedikit panas
Terimakasih atas pengertiannya
Selamat malam 🙏

"Jadi tante Ana akan tinggal disini Ma?",tanya Albert pada Ara dan Ara mengangguk sambil menuangkan nasi ke piring Albert

Albert tersenyum lebar dan menatapku "wah tante yang betah ya tinggal disini"

Aku mendengus kesal sedangkan Albert tertawa pelan "hahahah tante tuh emang beda deh pesonanya"

Ara sontak menoleh kearah Albert "Albert, makan dulu makanan mu sayang, jangan menggoda tante Ana"

Alber mengangguk patuh "baik Ma"

Ara benar-benar mendidik Albert dengan baik, Albert bahkan selalu menuruti kemauan mamanya bahkan tadi dia menyapu rumah dengan santainya waktu sore hari

"Mau nambah Na?",tanya Ara dan aku menggeleng pelan lalu menghabiskan sop ayamku dengan lahap

Ara pandai memasak berbeda dengan Katya yang masak telor mata sapi aja gosong

Aku menatap sekelilingku, Albert dan Ara makan dengan tenang, keluarga ini sangat bahagia walaupun tidak ada kepala rumah tangga di rumah ini, Ara benar-benar ibu yang luar biasa

"Oh ya sayang, liburan semester nanti kamu jadi kerumah kakek nenekmu di Inggris?"

Albert mengangguk "iya ma, Albert sudah pesan tiket pesawat sendiri, mama tenang aja, Albert berani kok kesana sendiri"

Eh seriusan? Anak SMP udah bisa pesan tiket pesawat sendiri? Bahkan dia berani pergi sendirian ke Inggris naik pesawat? Ara gak takut anaknya ilang? Kalau Albert di culik gimana? Kan sayang

"Kalau ada apa-apa segera hubungin mama ya sayang"

"Siap ma"

Albert sekarang menatapku, aku yang merasa di perhatikan kini menaikan sebelah alisku penasaran "jadi apa yang ingin kamu katakan?"

"Titip mama ya tante, nanti kalau bunda datang nemuin mama, tolong sembunyikan mama di balik lemariku"

"Albert....jangan bercanda"

Aku tertawa pelan menatap wajah kesal Ara dan aku mengangguk cepat "hahaha santai aja Al, nanti kalau bundamu datang, tante akan ceburin mamamu ke kolam ikan koi supaya bundamu tidak menemukan mu"

"Ide bagus tuh tan",sahut Albert lalu kami tos bersama sedangkan Ara nampak terlihat kesal

Setelah makan malam bersama Ara dan Albert kini aku duduk di balkon kamar Ara dengan lemas, lemas karena rumah tanggaku yang selama ini ku impi-impikan menjadi bahagia sekarang harus kandas karena adanya orang ketiga namun aku juga bersyukur karena aku mengetahuinya daripada aku tidak tau dan Katya selalu berselingkuh di belakangku

"Aku buatin coklat hangat"

Aku tersenyum manis dan menerima secangkir coklat hangat itu lalu meminumnya secara pelahan, kuletakan cangkir itu di atas meja dan menatap Ara yang sedang meminum coklat hangatnya "terimakasih sudah menampungku Ra dan maaf sudah merepotkan mu"

"Gak papa, lagipula Albert juga senang kamu disini dan aku juga lega karena ada yang membantuku bersih-bersih rumah ini"

Modus lagi, jadi pembantu lagi deh

Wajahku sontak cemberut sedangkan Ara tertawa pelan "hahaha bercanda Na, serius banget"

"Kamu serius gak pengen nikah lagi?",tanya Ara tiba-tiba

"Enggak lah Ra, lagian buat apa menikah jika aku sendiripun aku juga bisa bahagia

Ara mengangguk-angguk paham "lalu kebutuhan biologis mu?"

"Maksudmu?"

Ara menggeleng cepat "lupakan"

Kusandarkan punggung ku di sofa dan menghela nafas pelan "gak nyangka ya Albert sudah berumur 13 tahun, kamu hebat Ra bisa merawat nya seorang diri"

"Benar, aku juga tidak menyangka waktu bisa secepat itu, bahkan Albert juga sudah remaja sekarang dan aku sangat bersyukur dia memahami kondisi mamanya yang tidak bisa menikah dengan laki-laki"

Aku menoleh kearah Ara yang sedang menatapku lekat "nasib kita sama ya, sama-sama miris dan mengenaskan"

"Enak aja nasibku miris dan mengenaskan, nasibmu aja kalik, nasibku mah jangan sampai ya, aku kan wanita karir"

Ara mendengus kesal "Sialan"

Aku gak ingin menyerah dengan nasib dan takdir, aku akan berusaha membuat diriku ini selalu bahagia, aku tidak ingin hidup dalam kesedihan dan penderitaan

"Dah ah, aku mau tidur",ucapku pelan lalu berjalan ke tempat tidur dan membaringkan tubuhku dibalik selimut

Aku terdiam melihat Ara yang melepas branya tanpa membuka piyama tidurnya , bisa kulihat puting payudaranya menyembul di balik piyama tidurnya, payudara nya juga tercetak jelas, bulat dan berisi, lalu Ara masuk kedalam selimut yang sama denganku

"Tangan kamu jangan nakal ya Na dan jangan mencoba merayuku"

Nakal? Merayunya? Astaga...apa aku ini terlihat seperti perempuan yang kurang belaian? Menyebalkan

Aku mendengus kesal dan membalikan posisi tidurku untuk memunggunginya lalu memejamkan kedua mataku perlahan

Dahiku mengernyit saat merasakan sebuah tangan yang menyusup ke piyama tidurku, kedua mataku terbuka perlahan dan merasakan sebuah benda kenyal menempel di punggungku ku

Kurasakan tangan ini meremas payudara ku yang masih tertutup bra dan bisa kurasakan hembusan nafas berat di tengkukku "Ra....kamu tidur?"

Ara masih diam dan tak menjawab namun tubuhku kini menegang saat merasakan tangan Ara yang dingin menyusup di balik braku dan meremas payudaraku dengan pelan "Ara kamu....."

Aku sontak menoleh kebelakang dan melihat Ara diam menatapku, bibirnya terkatup rapat, kulihat tatapan Ara yang membius ku, tatapannya benar-benar teduh dan membuatku terlena

Entah siapa yang memulai, bibir kami saling menyatu satu sama lain, kurasakan hisapan lembut dari bibir Ara dan dengan lembut juga kubalas ciumannya hingga lidah Ara menyusup kedalam mulutku

Lidah kami saling bertautan dan saling menghisap satu sama lain, dan kupejamkan kedua mataku saat tangan Ara secara perlahan membuka satu persatu kancing piyama tidurku kemudian braku ikut ia lepaskan

Ciuman Ara beralih ke pipiku, ciumannya benar-benar lembut hingga bibirnya berhenti di telingaku "biarkan aku menyentuhmu Ana, biarkan aku membuang perasaan cintamu itu pada Katya"

"Tapi Ara, ini sa....."

"Ssstttttt"

Ara berdiri dan melepaskan seluruh pakaian nya hingga telanjang bulat didepanku lalu dia dengan telaten melepaskan seluruh pakaian ku dan tubuh kami sama-sama telanjang bulat

Ara menindih tubuhku dan payudara kami saling bersentuhan satu sama lain "tidak ada yang salah Ana, perempuan itu menikmati perselingkuhan nya tapi kenapa kamu bilang kalau ini salah hum?"

"Jangan Ara, kumohon....aku tidak bisa melakukan nya dengan cinta Ra"

Wajah Ara berubah sendu dan dia mengangguk paham lalu dia memelukku dari samping "maaf"

Kuambil selimut dan kuselimuti tubuh telanjang kami "tak apa, aku paham posisimu Ara"

Mungkin birahi Ara benar-benar memuncak setelah sekian lama dia tidak melakukannya, ya aku paham tapi aku tidak bisa jika melakukannya tanpa perasaan, aku bukan binatang yang hanya melakukannya dengan nafsu, tapi aku manusia....aku punya perasaan,nafsu, emosi dan pikiran

Kudengar dengkuran Ara yang halus di dadaku yang telanjang dan bisa kurasakan pelukan erat dari Ara

Benar.....hanya 1 yang membuat Ara tidak sepenuhnya bahagia, yaitu kebutuhan seksnya yang selama bertahun-tahun ini ia pendam sendiri, apa aku juga akan merasakan apa yang akan Ara rasakan setelah bercerai dengan Katya nanti?

Voted?
Komen?

Not Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang