62

8K 776 111
                                    

"Mas, beras nya yang ini sekilo harganya berapa?",tanyaku sambil melihat beberapa sampel beras yang lain

"15 kg harganya 180k mbak, kualitas super dan di impor langsung dari Delanggu itu mbak"

Tunggu....Delanggu kan Klaten, kok impor? Ckkk

Aku mengangguk-angguk mengerti lalu memilih beras dengan cermat dan teliti karena beras ini akan masuk dalam perutku jadi aku harus berhati-hati, takutnya aku malah sakit perut, nanti kalau aku sakit gak ada yang merawat kebun dan ikan kesayangan ku

Cara memilih beras yang baik adalah....

Pertama, pilih beras yang berwarna bening dan bukan putih, takutnya kalau putih nanti bisa aja kan dikasih pemutih

Kedua, beras harus memiliki tekstur kuat dan tidak mudah patah saat ditekan , karena kalau mudah patah atau hancur ,berarti beras itu tidak layak konsumsi

Ketiga, ketika beras diremas menggunakan tangan, beras tidak menempel ditangan karena kalau menempel berarti beras itu menunjukan bahwa beras memiliki kandungan pelicin

Tunggu dulu, kenapa aku malah membahas beras? Aku kan bukan petani padi, aku ini petani buah jadi kenapa aku malah ngomongin beras?

"Mas beras rojo lelenya 15kg ya terus tolong di ikatin ke motor bebek itu ", pintaku sambil mengeluarkan uang laku memberikannya kekasir

Mas beras mengangguk "baik mbak"

Aku berjalan ke motor bebekku lalu tersenyum ke mas beras "makasih mas, berasnya aman kan di motor bebekku ini?"

"Aman mbak, motornya kalau di cemplungin ke sungai juga gak papa, kan bebek....jadi bisa renang, kalau motor matic sih gak bisa di renang"

Aku mendengus kesal dengan bercandanya yang garing "oh gitu, oke mas"

"Mau saya anterin kerumahnya mbak sekalian? Takutnya mbak malah di culik ditengah jalan"

Dih modus, sadar muka dong mas...inget istri sama anak di rumah, eh belum tentu dia sudah berkeluarga, emangnya ada yang mau sama pria ganjen seperti nya?

"Mbak, tau gak?"

"Gak tau"

"Kalau mbak gak tau berarti kita jodoh mbak"

Dahiku mengernyit heran "maksudnya?"

"Kan jodoh gak ada yang tau, bener kan mbak?"

Shittttt bangsat, bangke....aku di gombalin mas-mas beras, mbak-mbak konglomerat yang suka sama aku aja tak tolak, apalagi mas beras....sudah kutolak angin itu

Aku melirik mas beras sekilas dan menggeleng pelan lalu memakai masker juga helmku, dengan sedikit santai aku menaiki motorku dan menyalakan starter

Kujalankan motorku lalu aku terkejut karena ban depanku terangkat sedikit

Anjay ini motor galak banget, untung aku gak jomplang kebelakang, apa jangan-jangan karena jok belakang ada berasnya ya? Tapi masak karena beras bisa ngejamping sih, mencurigakan....wahai mahkluk yang membonceng dibelakang, munculah atau aku cabut nyawamu

Ah aku lupa beli gunting dahan

Kubelokan motorku ke sebuah toko dan kulepas helmku, dengan santai aku masuk kedalam toko

"Mau cari apa mbak?",tanya mas toko

"Gunting dahan mas, pilihin yang tajem"

"Siap mbak"

Aku mengangguk dan melihat beberapa bentuk cangkul juga sabit , perempuan jaman now itu gak jaman kalau belanja cuma tas branded, jam branded, baju branded dan lain-lain nya yang serba branded, yang belanja cangkul ,linggis, gunting dahan sama sabit kayaknya cuma aku sama tukang cari rumput

Not Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang