81

7.9K 800 123
                                    

Omku menatapku lekat lalu berjalan kearahku sambil tersenyum kecut "apa kamu memilih perempuan itu?"

Aku mengangguk mantap sambil mengusap pipiku yang masih berlinang air mata "ya, aku memilih Katya, aku tidak mau kehilangan nya lagi"

"Dari sikapmu yang seperti ini, ternyata benar..."

"Kamu memang bukan putri kandung ayah dan ibumu"

Deg

Bukan putri kandung ayah dan ibuku? Lalu orangtuaku siapa? Aku siapa? Kenapa om mengatakan kalau aku bukan anak kandung dari orangtuaku? Apa mereka menjadikanku sebagai bank berjalan mereka karena aku bukan anak kandung dari mereka?

"Apa maksud om?",sahutku tak mengerti

"Ibumu dulu menemukan mu di sawahan dekat jalan tol"

Aku sontak terdiam, bibirku kelu, jantungku seperti berhenti berdetak saat mendengar ucapan omku yang benar-benar tidak masuk akal

Aku ditemukan di sawah? Apa om bercanda? Dan apa aku benar-benar anak tiri? Apa aku anak hasil hubungan gelap hingga aku di buang? Lalu kenapa Tuhan membiarkan aku hidup jika aku harus menderita seperti ini? Kenapa Tuhan tidak membiarkan ku mati saja? Hidupku sudah terlalu menyedihkan dan sekarang aku harus mengetahui fakta bahwa aku anak yang tidak di inginkan, apa aku manusia?

"Dulu kamu di temukan saat berumur 2 bulan dengan sebuah kertas yang berisi namamu disitu, selama ini keluarga kami menyembunyikan nya darimu demi menjaga perasaan mu tapi karena kamu memilih perempuan ini dan tidak balas budi pada kami, jadi terpaksa aku mengatakannya",ucap omku panjang lebar

"Om bilang apa? Tidak balas budi? Apa om lupa siapa yang mengobati penyakit ibu? Siapa yang menghidupi keluarga ini? Dan om bilang kalau aku tidak balas budi? Aku hidup mandiri om, kuliah pakai uangku sendiri, meminta orangtuaku aku tidak pernah bahkan aku tidak meminta apapun pada keluarga kalian, dan kalian bilang aku tidak balas budi? Apa karena aku dibesarkan oleh keluarga ini dan om akan bilang balas budiku tidak cukup? Baiklah om, ambilah semua hartaku biar om puas dan aku akan segera pergi dari sini"

Dengan kasar aku berdiri dari dudukku dan berjalan kekamarku lalu mengambil koper kemudian memasukan semua barang-barang ku kedalam koper termasuk semua jenis per Kpopanku dan juga baju-baju ku tak lupa juga berkas-berkas plus buku tabunganku

Aku harus pergi dari sini, keluarga yang tidak menganggapku, keluarga yang selalu memanfaatkanku, keluarga yang selama ini selalu membuatku menderita bahkan semua balas budiku pada mereka selalu kurang

Aku terdiam melihat Katya masuk dan memegang lenganku lembut "Ana"

"Ikut aku dengan Kana ya, kita ke rumahku"

Aku menghela nafas kasar dan mengangguk lalu menyeret koperku sedangkan Katya menggendong Kana yang masih tertidur

Tatapanku berubah sendu menatap omku yang sedang memandangiku dengan lekat, aku berjalan kearah omku dan tersenyum tipis "terimakasih sudah merawatku selama ini om, dan sampaikan salam untuk keluarga om yang terhormat itu"

"Apa kamu yakin akan pergi Ana",tanya omku

Dahiku mengernyit heran "bukankah om bilang aku tidak pernah balas budi? Bahkan aku tidak sadar diri membangun rumah di atas tanah keluarga om, jadi dengan segala bentuk hormatku, aku memberikan semua harta ini untuk biaya karena keluarga om sudah merawatku dengan SANGAT BAIK"

"Permisi om"

"Ana...."

Langkahku terus berjalan tanpa memperdulikan panggilan dari omku dan aku menghela nafas kasar saat David membukakan pintu untukku sedangkan Daniel sudah mengambil koperku lalu dimasukan kedalam bagasi mobilnya

Aku melihat rumah yang kubangun dengan keringat dan jerih payahku selama ini

Selamat tinggal rumah ku, selamat tinggal Myoi Mina...semoga lukisanmu tidak akan pernah terhapus kan

"Ayo sayang kita pergi"

Aku tersenyum manis kearah Katya dan mengangguk patuh karena aku sudah tidak tau lagi mau kemana, aku juga tidak punya keluarga dan juga rumah untuk tempatku bernaung , mungkin aku akan tinggal sementara di rumah Katya sampai aku menemukan tempat tinggal dan juga pekerjaan baru

"Berani kamu melangkah pergi dari sini, namamu akan kucoret dari kartu keluarga ini ,dan jika kamu pergi, jangan pernah menginjakkan kaki lagi di rumah ini maupun rumah keluarga kami"

Deg

Aku berbalik badan dan melihat omku berdiri menatap kami dengan tatapan yang sangat sulit diartikan sedangkan aku hanya tersenyum kecut "bukankah om bilang kalau aku bukan anak ayah dan ibu? Jadi untuk apa aku bertahan dengan keluarga ini? Untuk apa aku masih disini? Bukankah aku anak yang tidak tau balas budi? Jadi om jangan menghalangiku lagi, om tenang saja...aku tidak akan kembali lagi kemari"

"Ayo Katya, kita pergi",pintaku lalu masuk kedalam mobil Katya

Katya tersenyum kearahku saat ia sudah duduk disamping ku dan David mulai menjalankan mobilnya keluar dari perkarangan rumahku, ralat....perkarangan keluarga orang yang menemukanku saat aku di buang

Kurasakan berlaian lembut di pipiku dan aku menoleh kearah Katya yang tersenyum manis "pilihan bagus sayang, pilihan bagus"

Aku hanya tersenyum sendu dan mengangguk, kini kurasakan kepala Katya bersandar di lenganku sedangkan Kana sedari tadi masih terlelap di gendongan Katya

"Katya..."

"Iya sayang, kamu butuh sesuatu?"

"Apa kamu mencintaiku?"

Cup

Kurasakan benda kenyal dan basah mendarat di pipiku sebelah kanan "tentu aku mencintaimu, kenapa kamu bertanya seperti itu?"

Karena sejujurnya aku takut....takut jika pilihanku salah, takut jika kamu menghianatiku dan menjadikanku mainanmu

Dahiku mengernyit heran melihat sebuah alat tes pack di bawah karpet, dengan santai aku mengambil alat tes pack itu yang menunjukan tanda bahwa pemilik alat tes pack itu positif hamil

Tunggu... siapa yang hamil? Dan kenapa alat tes pack ini disini? Bukankah Katya tidak akan pernah membiarkan siapapun masuk kedalam mobil ini, tapi kenapa alat tes pack ini bisa berada di mobil Katya

"Aisshhh sial...aku ketahuan"

Deg

Aku sontak menoleh ke arah Katya yang tersenyum menyeringai kearahku "ketahuan ap...."

"Mmmmphhhhh"

Kedua mataku sontak membulat sempurna saat Daniel berbalik dan membekap mulutku dengan sapu tangan "mmphhhh"

Aku terus meronta-ronta hingga rasa kantuk menyergap diriku , samar-samar kulihat Katya tersenyum miring kearahku sambil menepuk-nepuk pipiku sedikit kasar

Sebenarnya apa yang terjadi, kenapa bisa seperti in.....

Voted?
Komen?

Not Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang