20

13.6K 1K 28
                                    

Tok tok tok

"Mbak Ana...katanya mau ngaterin aku ke pasar"

Deg

Itu suara Adi

Aku sontak bangun dan memakai braku dan juga kaus lengan panjang ku lalu menyelimuti Katya yang masih melongo bingung "kamu disini saja, aku keluar bentar, cepat pakai bajumu"

Aku keluar dari kamarku dan menutup pintu kembali lalu melihat Adi yang tersenyum lebar "mau beli sekarang ikan cupangnya?"

Adi mengangguk "iya, beli 2 ya"

Aku tersenyum manis lalu mengacak rambut Adi dengan lembut "kamu mandi dulu, mbak Ana mau siap-siap sekalian ngeluarin motor"

"Okey"

Aku kembali masuk kedalam kamar dan melihat Katya yang sudah rapi dengan pakaiannya lalu Katya menunjuk celana dalamnya yang sudah basah tadi "ituku taruh mana?"

"Keranjang kotor, nanti aku cuciin gak papa"

Kulihat Katya tersenyum menggoda "duh calon istri idaman banget"

"Ckk jangan mulai deh, aku mau kepasar, kamu mau ikut gak?"

Dahi Katya mengerut "kepasar? Naik apa?"

"Motor"

Kedua mata Katya sontak membulat sempurna "jangan naik motor, naik mobilku aja"

Aku menghela nafas pelan "aku gak bisa naik mobil Katya, lagian jalanannya juga sempit, nanti kalau mobilmu kotor atau kegores dikit gimana?"

Kudengar Katya tertawa pelan sedangkan aku memilih menyiris rambutku yang berantakan akibat ulah Katya "hahaha seriusan kamu gak bisa naik mobil?"

"Aku kan gak punya mobil, jadi ya aku gak bisa naik mobil, mending kita naik motorku aja"

"Gak mau ah, panas...enak dikamar mu, adem"

Katya melihat sekeliling kamarku dan dia berjalan kearah beberapa pialaku yang terpajang di meja belajar ku "juara 1 lomba catur satu kampung, juara 2 basket three on three se Jateng, juara 2 pencak silat se kabupaten, juara 1 lari 100 meter sekabupaten, juara 2 olimpiade sejarah Se-jateng, juara 1 olimpiade geografi sesekolah"

Katya menatapku sekilas "pialamu banyak banget"

"Tentu...aku kan pintar"

"Sombong"

Aku tertawa pelan melihat wajah Katya yang cemberut, dia sangat lucu

Aku mendekati nya dan membalikan tubuhnya agar memunggungi ku lalu menyisiri rambut panjang Katya yang sangat halus "kamu kok sweet banget"

Tangan ku sibuk menyisiri rambut Katya dan mengikatnya dengan rapi "aku tau kamu cantik, tapi jangan tebar pesona dengan pria dikampung sini"

Katya membalikan tubuhnya dan mencolek daguku sambil tersenyum menggoda "cie cemburu"

Dahiku mengernyit "cemburu? Untuk apa? Kalau kamu sama yanh lain, masih banyak kok yang mengantri padaku"

"Gadis menyebalkan"

"Iya dong, aku kan memang gadis dan kamu sudah janda"

Kedua mata Katya membulat sempurna "enak aja ngatain aku janda, aku belum pernah menikah tau"

"Kamu kan udah gak perawan, jadi sebut saja janda, kalau aku kan masih perawan, jadi masih gadis"

Katya mendengus kesal dan aku mengambilkan sebuah jaket dari lemari untuk Katya "kamu pakai jaket, biar kulitmu gak terbakar nanti"

Not Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang