29

12.9K 1K 60
                                    

"Ahhh aku malu Veee"

"Ululuh kamu menggemaskan sekali hummm?"

Vera mengecup kedua pipiku berulang ulang kali namun aku hanya menunduk malu didepan Vera "diam Veraa...."

Vera hanya mengangguk-angguk kecil lalu tersenyum menggoda kearahku "mau kita lanjutkan yang tadi?"

Melanjutkan apa? Mandi? Atau memijat?

"Bercinta sayang",bisiknya lembut tepat di telingaku dan tubuhku sontak merinding

"Apa sakit?"

Vera menggeleng pelan "tidak sayang, tidak akan sakit"

Vera mengecup lembut pundakku lalu meletakan dagunya di pundakku, ia memeluk perutku dengan sangat erat "tapi kalau kamu belum siap, kita bisa menundanya lain kali atau saat kamu sudah siap"

Aku terdiam saat Vera keluar dari bathup dan membilas tubuhnya di bawah air shower, tubuhnya benar-benar sangat indah, bagaimana bisa aku terpesona dengan tubuh seorang perempuan? Bukankah aku juga memiliki semua yang ada di tubuh Vera?

Vera melirik ke arahku dan tersenyum manis "kamu kenapa menatap tubuhku seperti itu Ana? Ana mesum"

Aku sontak mengalihkan pandangan ku kearah lain, kurasakan wajahku semakin memanas, apa aku sudah gila sekarang?

"Kamu bilas dulu, aku siapin pakaian kamu ya"

Aku mengangguk dan melihat Vera keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe nya, aku keluar dari bathup dan membilas tubuhku lalu memakai bathrobe ku

Kulihat wajahku di pantulan cermin, wajah putihku sekarang sangat merah seperti kepiting rebus, apa Vera tadi melihatnya? Aku harap tadi dia tidak melihat wajahku

Aku keluar dari kamar mandi dan melihat Vera sudah memakai piyama tidurnya , dia mendekati ku dan tersenyum lembut "aku keringin dulu rambut kamu, nanti kamu bisa masuk angin kalau gak di keringin terlebih dulu"

Perhatian sekali kamu Vera....

Vera membawaku duduk didepan meja rias dan dengan telaten Vera mengeringkan rambut panjang ku "kenapa kamu sangat cantik hum?"

Aku mendongakkan kepalaku menatap Vera yang fokus mengeringkan rambut panjang ku "apa kamu menyindirku karena aku tidak secantik dirimu?"

Vera menggeleng pelan "aku tidak menyindirmu Ana, kamu sangat cantik"

Aku hanya terdiam dan kulihat Vera sudah selesai mengeringkan rambutku lalu memelukku dengan erat dari belakang "Ana"

"Hum?"

Kurasakan hidung Vera mendusel ke tengkukku "kenapa kamu belum bisa membuka hatimu untukku?"

Deg

Vera mengeratkan pelukannya pada tubuhku "aku akan sabar menunggumu sampai kamu membuka hatimu untukku Ana"

"Karena aku sangat mencintaimu"

Hatiku benar-benar luluh, Vera membuat hatiku terenyuh dan meleleh seperti lilin yang di beri api namun api itu tidak panas ataupun menyakitkan, kni adalah api dingin

"Ve"

"Hum? Kamu butuh sesuatu sayang?"

Aku membalikan tubuhku dan menatap nya dengan lekat "apa kamu tidak ingin hidup normal seperti perempuan lainnya? Mencintai lawan jenismu, menikah, punya anak dan menua bersama pasanganmu?"

"Kamu cantik, baik, bahkan menurutku kamu sangatlah sempurna Ve pasti banyak pria yang menyukaimu Ve, kenapa kamu memilih mencintai sesamamu?"

Kurasakan kedua pipiku menghangat saat Vera menangkup kedua pipi ku lalu mendekat kan wajahnya ke wajahku "kamu tau Na? Aku sama sekali tidak pernah jatuh cinta sebelumnya, tapi semenjak melihat mu pertama kali aku jatuh cinta pada pandangan pertama denganmu"

"Aku ingin menyangkal perasaan ini tapi aku tidak bisa, semakin aku menyangkal akan semakin membuatku jatuh olehmu"

"Aku menyuruh orang-orang ku untuk mencarimu seluruh kota S tapi aku tidak menemukan jejakmu sama sekali sampai aku bertemu denganmu di Club malam waktu itu"

"Aku tidak pernah lupa dengan pesonamu, saat aku melihat mu di club waktu itu, aku selalu ingin dekat denganmu, aku ingin mengenalmu lebih dalam, aku ingin mengenal perempuan yang membuatku bertahan saat mencintai mu selama bertahun-tahun ini, bahkan tidak ada orang manapun yang bisa membuatku jatuh cinta selain dirimu"

"Aku tidak tau apa aku ini gay atau tidak, tapi aku bisa membedakan mana pria tampan atau tidak , tapi setahuku...aku tidak pernah terpesona dengan perempuan selain dirimu Ana, apa menurutmu aku lesbian? Bahkan aku tidak bisa menyukai perempuan selain dirimu"

Aku terdiam mendengar ucapannya, Vera tidak gay? Tapi dia juga tidak tertarik dengan pria ataupun perempuan lainnya? Kenapa?

"Aku tau perasaan ku ini bertentangan dengan norma norma agama, tetapi aku tidak bisa menahan rasa cintaku padamu, aku tidak bisa menahan rasa tertarikku padamu, aku ingin mempunyai pria yang bisa aku cintai, tapi aku tidak bisa, perasaan ku padamu semakin dalam Ana, tapi kembali lagi dalam agama, perasaan ini sangat tabu bagi perempuan yang menyukai perempuan tapi dulu aku sangat bingung dan takut kalau nantinya aku tidak bisa bahagia jika aku mengikuti norma-norma agama"

"Jadi aku memilih untuk mengikuti perasaan ku walaupun nantinya aku akan menerima banyak cemoohan keluarga, teman dan orang lain, tapi aku tidak perduli Ana"

"Aku tidak peduli dengan perkataan orang, aku hanya memperdulikan dirimu, jika ada dirimu disampingku, aku tidak peduli dengan orang-orang disekitar ku"

"Aku mencintaimu Ana, aku sangat mencintaimu"

Aku melongo tak percaya mendengar ucapan Vera, apa Vera menyukaiku sedalam ini? Apa setulus ini Vera mencintaiku?

"Apa artiku untukmu Ve?",tanyaku pelan

Vela tersenyum manis dan mengecup bibirku dengan lembut lalu menatap ku lekat "kamu adalah segalanya untuk hidupku, jantung ini hanya berdegup karena mu Ana"

"Lalu bagaimana dengan keluarga mu?"

Vera tersenyum lembut dan mengusap pelan rambut panjang ku "jangan khawatir, orangtuaku sudah tau penyimpanan orientasi seksualku saat aku membatalkan pertunangan ku itu, walaupun mungkin awalnya mereka menolak dan melarang keras tapi satu tahun ini mereka menerima kelainanku Ana, terutama mommyku....dia selalu bertanya tentangmu, seperti apa dirimu, sifatmu dan sikapmu"

Aku kembali tertegun mendengar ucapan Vera, karena menurut ku Vera benar-benar serius ingin memiliku bahkan dia sudah mengatakan penyimpangan orientasi nya pada orangtuanya

"Walaupun suatu saat kamu menolakku ataupun mempunyai pria yang kamu cinta , aku harap kamu tidak menjauhi ku Ana, aku harap kamu tidak hilang dari pandangan ku, aku harap kamu selalu disisiku meski kamu mencintai pria lain, aku akan selalu bersamamu dan menunggu perasaan mu muncul untukku"

"Aku sangat bodoh jika aku menolakmu Vera",sahutku pelan

Aku sangat bodoh jika menolak perempuan setulus dirimu , perempuan yang sabar menghadapi sikap dan sifatku yang egois

Kulihat Vera tersenyum manis dan menatapku lembat "Will you be mine?"

"Aku ingin Ve, tapi aku tidak menyukai hubungan yang tidak serius, aku tidak suka ketidakpastian dan aku takut orangtuaku tidak menerima hubungan ini"

Vera menggenggam tanganku dengan lembut "Ana...dalam hidup ini selalu tidak ada kepastian, tapi aku akan selalu bersamamu, mari kita berjuang bersama, mari kita terjang badai bersama-sama, aku yakin kita bisa Ana, aku yakin kita bisa meyakinkan orangtuamu seperti aku meyakinkan kedua orangtuaku"

Aku tersenyum lembut dan Vera mengusap pipiku dengan perlahan "So do you want to be mine?"

Aku mengangguk yakin "yes, I am yours now and will always be yours, please help me so that I like you and help me to fight with you"

Vera sontak memelukku dengan erat dan aku membenamkan wajahku di ceruk lehernya "of course honey, believe me....thank you for accepting me"

Semoga pilihan ku tepat, semoga tidak ada badai di hubungan kita ya Ve

Vera Nadean Bognan...aku ingin membuka hatiku untukmu

Voted?
Komen?

Not Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang