Season 2 - 3

6.6K 758 65
                                    

"Hay tante cantik"

Aku menoleh dan melihat Albert melambaikan tangannya sambil tersenyum lebar kearahku sedangkan aku masih sibuk menggosok-gosok kolam ikan

Albert berjongkok dipinggir kolam sambil merapikan rambutnya yang cepak, dia masih memakai tasnya dan seragam SMPnya "syukurlah beban kolam sudah ada yang mengatasi, jadi mama gak capek nguras kolam"

"Sialan"

Albert tertawa pelan lalu menatap ku dari atas sampai bawah "tante tambah seksi deh kalau lagi ngoras kolam apalagi keringet tante yang sangat seksi"

"Diem kamu Albert"

Bocah itu sudah masa puber rupanya, berani-beraninya dia menggodaku?

"Oke-oke, kalau begitu aku masuk dulu tan, babay tante seksi"

Anak sama mamanya ternyata sama aja, nyebelin

Aku menghela nafas kasar lalu naik keatas kolam dan mengisi kolam dengan air lagi kemudian memasukan ikan-ikan koinya kedalam kolam

Dengan pelan kuusap keringat yang menetes di dahiku "uhhhh lelahnya"

"Udah selesai?"

Aku menoleh kebelakang dan melihat Ara yang keluar membawa seteko es teh yang terlihat menyegarkan di pandangan ku, dan dengan segera ku tenggak es teh langsung dari tekonya

"Haus mbak?"

Aku terus meminum es tehku tanpa memperdulikan ejekan Ara bahkan bisa kulihat dari sudut mataku kalau Ara menyunggingkan senyuman tipisnya

Tanpa ragu aku duduk di atas rumput setelah satu teko es teh sudah kuhabiskan dan Ara ikut duduk disamping ku, dia menatapku dengan lekat "apa rencanamu selanjutnya?"

"Menceraikan Katya"

"Apa kamu yakin?"

Aku mengangguk dan menatap ikan-ikan koi yang berenang kesana kemari

Kurasakan tepukan tepukan pelan di bahu kananku dan aku menoleh, kulihat Ara tersenyum manis "lalu apa kamu akan mencari pekerjaan?"

"Tentu saja, percuma aku kuliah di luar negeri kalau aku menganggur ,lagian kalau aku menganggur pasti kamu akan menjadikanku tukang bersih-bersih disini"

Ara tertawa pelan "ya jelas lah, lumayan kan pembantu gratis, terus juga cari pembantu lulusan S2 di luar negri juga susah, mereka memilih kerja di perusahaan daripada harus jadi pembantu"

"Ckk menyebalkan"

"Tinggalah disini sampai hatimu tenang Na , setelah hatimu tenang dan perasaan mu terkontrol kembali,  terserah kamu mau cari tempat tinggal lain atau enggak, yang penting sekarang tenangkan saja dirimu dan selesaikan masalah mu, jangan kabur-kaburan"

Aku kembali menoleh kearah Ara yang terlihat tulus menatapku dan aku mengangguk pelan "terimakasih sudah menampungku, aku tidak punya cukup uang untuk kehidupan ku kedepannya jadi maaf jika aku merepotkan mu sampai aku mendapat kan gaji di pekerjaan pertamaku"

"Kamu memang merepotkan tapi aku senang membantumu dan Albert juga pasti senang punya teman  untuk menanam plus merawat pohon-pohon buah kesukaannya"

Ara menatap kearah ikan-ikan koinya, dis tersenyum tipis sedangkan aku hanya terdiam melihat rambut panjang ny yang berkibar karena tertiup angin, Adara benar-benar cantik, dia sudah berumur kepala 3 tapi kecantikannya tidak pernah luntur sama sekali bahkan kalau dia berjalan bersama Albert, mereka malah terlihat seperti kakak adik, tubuhnya masih langsing dan kencang, wajahnya putih mulus dan lagi dia tidak punya keriput saka sekali di wajahnya, sayangnya Ara berstatus janda

Kenapa Clara bodoh sekali, dia berselingkuh dengan pria lain hanya karena dia ingin memiliki anak darah dagingnya sendiri, padahal Albert juga darah dagingnya Ara sendiri tapi kalau Clara ingin memiliki anak, kenapa dia harus berselingkuh? Kenapa dis tidak mencoba program bayi tabung seperti Ara? Kenapa dis harus melakukan itu bersama pria lain? Padahal sebelumnya juga Ara hamil karena program bayi tabung bukan hamil dari hasil esek-esek sama pria lain, pikiran perempuan memang rumit untuk di mengerti

"Apa kamu tidak ingin menikah lagi?",tanyaku pelan

Ara menoleh kearahku dan menggeleng pelan "aku tidak ingin menjalani kehidupan rumah tangga lagi Na, lagipula aku juga sudah punya anak, mana mungkin ada yang mau sama janda seperti ku"

Ckkk Ara memang suka merendahkan diri, walaupun Ara janda tapi bagiku dia tergolong janda yang berkelas dan elegan, lagipula aku yakin kalau banyak pria yang mengejar-ngejar nya selama ini

"Tapi Albert butuh sosok seorang ayah Ra"

Ara tertawa pelan "kamu lupa kalau aku ini bukan penganut golongan bisex? Aku sama sekali tidak bisa menyukai pria Ana, pria itu hanya membuatku mual dan pria itu sangat menjijikan, jadi bagaimana bisa aku tinggal serumah dengan suamiku huh?"

Sama....kenapa pikiran Ara dan aku bisa sama? Sama-sama mual dengan pria dan berfikir kalau pria itu menjijikan, apa Ara punya trauma?

"Tapi Albert juga laki-laki"

"Albert seorang pria tapi dia darah dagingku sendiri, aku juga tidak jijik dengan ayahku karena dia ayah kandungku, aku tau kalau memang semua laki-laki tak sama Na, tapi kalau laki-laki yang perhatian padaku, mengejarku, dan mencintai ku itu yang malahan membuatku jijik tapi kalau mereka bersikap biasa saja padaku, aku juga akan memberikan respon biasa juga"

"Apa kamu punya trauma dengan pria?"

Ara menatapku dengan lekat dan tersenyum tipis "tidak, aku tidak punya trauma dengan pria tapi entah kenapa aku bisa seperti ini"

Aku mengangguk-angguk paham dan Ara menyandarkan kepalanya di bahuku "kenapa hidup kita semiris ini ya Na? Diselingkuhi setelah kita menikah, Clara selingkuh dengan pria lain sedangkan Katya selingkuh dengan mantan suaminya"

Aku menghela nafas kasar "mungkin itu resiko kita Ra, resikomu adalah menikah dengan perempuan yang berambisi dengan anak, sedangkan itu juga resikoku karena aku menikah dengan seorang janda anak satu"

"Kenapa dulu kamu bisa menerima Katya? Bahkan menikah dengan Katya?"

"Entahlah, aku pikir dengan Katya menikahiku sifatnya yang player itu akan menghilang, ternyata sama saja, dia masih gemar sex dan suka mencari kepuasan lain, padahal aku selalu melayaninya tapi entah kenapa dia masih bisa berselingkuh dibelakang ku, apa manusia itu gak cukup ya punya 1 pasangan aja?"

Ara mendongakan kepalanya kearahku, wajah kami benar-benar dekat saat kulihat Ara menggigit bibir bawahnya sendiri "namanya juga manusia Na, mereka punya nafsu dan pikiran tapi terkadang nafsulah yang selalu menang dalam diri mereka, jadi mereka tidak penah puas dan tidak pernah bersyukur"

Kurasakan tangan lembut Ara membelai rambut panjang ku, tatapannya beralih ke bibirku dan ia menatap lembut kedua mataku "kenapa Katya menyia-nyiakan perempuan secantik kamu Na?"

"Dan kenapa Clara juga menyia-nyiakan perempuan seperti dirimu Ra? Bukankah kamu selalu setia padanya?" ,tanyaku balik

"Karena kita sama-sama bodoh dan mudah dibohongi"

Aku tertawa pelan dan menoyor kepala Ara lalu membaringkan tubuhku di atas rerumputan yang hijau ini "aku memang bodoh, terlalu setia sama perempuan bule itu"

Ara menoleh kearahku "bagiamana kalau kamu juga selingkuh saja? Kan kamu juga belum resmi bercerai dengan Katya? Dia tidak akan menyetujui surat ceraimu jika kamu tidak juga menyakitinya"

Dahiku mengernyit bingung "berselingkuh? Ckkk ogah ah, aku gak mau selingkuh sama pria mana pun"

Wajah Ara berubah menjadi serius "lalu bagaimana kalau denganku?"

Bibirku terbuka setengah karena masih bingung dengan ucapan Ara yang berubah menjadi ucapan bahasa planet Mars "Hah?"

"Bagaimana kalau kamu berselingkuh denganku? Bukankah aku cukup cantik, sexy dan menggoda? Dan nilai plusnya aku sangat berpengalaman"

Voted?
Komen?

Not Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang