Cerita Anastasia

7.9K 398 45
                                    

Part ini adalah cerita masa lalu Anastasia, mau dibaca atau enggak itu hak kalian
Terimakasih banyak🙏


Pernah gak sih kalian bahagia di dalam lingkup keluarga kalian? Jika kalian bertanya padaku? Tentu tidak

Dari kecil sampai detik ini aku tidak pernah sedikitpun bahagia dengan orangtuaku, adik-adik ku dan keluarga besarku, kalian tau kenapa? Ya....mereka adalah senjata yang membunuhku secara diam-diam, membunuh kebahagiaan ku, masa depanku, motivasi ku, semangat ku dan kehidupan ku
Mereka muncul saat membutuhkan ragaku, jiwaku dan uangku, mereka tidak akan muncul di sekitar ku atau menghubungi ku jik mereka tidak butuh sesuatu

Damn....ini benar-benar menyiksa, apakah ini bisa disebut kebahagiaan? Percayalah, dari kecil sampai detik ini aku tidak pernah tinggal dengan kedua orangtuaku ataupun keluargaku, karena apa? Karena mereka tidak menginginkan kehadiranku, aku ini seperti toxic

Umur 4 tahun aku TK, aku tinggal bersama kedua orangtuaku, apa aku bahagia? Tentu tidak, mereka lebih menyayangi anak laki-laki yang di titipkan tetangga ke orangtuaku daripada aku yang berstatus anak kandungnya sendiri

Kelas 1 SD sampai kelas 4 SD, aku di buang begitu saja di rumah nenek dan kakekku, kalian pernah bayangin gak sih? Anak sekecil itu yang seharusnya butuh pendampingan orangtua tapi di buang begitu saja seolah-olah mereka tidak menganggapku, semuanya aku lakukan sendiri dari semenjak aku kelas 1 SD

YA..... SEMUANYA

Dari belajar, membuat prakarya, mencuci, melipat baju, membuat bekal dan membuat pesta kenaikan kelas, bahkan saat pesta kenaikan kelas pun aku tidak membawa apa-apa disaat seluruh teman sekelasku di bawakan makanan oleh orangtua mereka, aku iri? Tentu tidak, aku hanya kecewa, sangat kecewa

Saat kelas 5 SD, aku di bawa kembali untuk tinggal bersama kedua orangtuaku, itupun hanya berlangsung selama 2 tahun, dan selama 2 tahun itu aku juga tidak merasakan kebahagiaan apapun, orangtuaku....tidak, lebih tepatnya ibuku itu memilih memberikan kue ke orang lain daripada ke putrinya sendiri, padahal putrinya itu belum pernah sama sekali memakan apa yang namanya kue

Sedih? Enggak...sakit hati

Kelas 6 SD, adik perempuan ku lahir, dan semuanya berubah...kedua orangtuaku sering bertengkar bahkan KDRT dan ibuku memilih kembali kerumah nenekku bersama adik perempuan ku meninggalkan ku bersama bapakku saat aku masih kelas 1 SMP

Saat aku kelas 1 SMP, aku terus berlajar dan berjuang hingga aku berprestasi dengan usahaku sendiri tanpa bantuan dari siapapun termasuk les dan bapakku sendiri

Makan? Aku jarang sekali makan, karena apa? Karena aku kalah cepat dengan bapakku, makanan habis ya sudah....aku harus menunggu esok untuk makan

Ponsel aku tidak punya, tv aku tidak punya dan kesibukan ku saat aku menjalani kehidupan sebagai murid SMP adalah membaca buku, hanya itu

Kata orang jawa itu hidupku tergolong prihatin

Hidupku lebih sial lagi saat ibuku tiba-tiba melahirkan adik laki-laki keduaku, hidupku benar-benar sial saat itu, sangat sial

SMA? Aku masuk ke SMA non-islam daripada negeri, karena apa? Simple.... aku tidak suka memakai hijab

Kalian tau kan biaya SMA nonis itu mahal? Ya...sangat mahal dan bapakku terus menyalahkanku karena biaya sekolah ku mahal

Aku yang merasa terpojok saat itu memilih mendekati suster untuk mencarikan beasiswa untukku, beasiswa berprestasi

Aku sekolah SMA hanya mengandalkan beasiswa berprestasi hingga aku lulus SMA, itupun aku kembali hidup dalam keprihatinan demi menyisihkan uang untuk membuat laporan praktikum, persentase, prakarya dan lain-lain

Setelah aku lulus SMA, ibuku menyuruhku kembali ke rumah nenekku dan meninggalkan bapakku sendirian, 2 tahun saat aku sudah dewasa, aku tinggal bersama nenek dan kakekku yang hanya membuatku mati rasa, apa perempuan itu harus melayani keluarga? Memasak? Menyapu? Membersihkan ini itu dan lain-lain, memangnya pria itu tidak bisa? Enak banget ya jadi pria cuma ngerasain sakit saat di sunat doang, setelah itu mereka terus dilayani sampai tua, bahkan mereka bisa hidup tenang setelah hampir memperkosa anak kecil yang baru berusia 6 tahun, bangsat memang....anjing

Kalian tau berat badanku saat itu? 39 kg... Orang bilang aku kurang gizi, memang benar

Selama 2 tahun aku bekerja dan belajar sampai aku kecanduan kafein saat itu lalu sekarang? Aku benar-benar tidak bisa meminum sesuatu yang mengandung kafein, karena apa? Lambungku bermasalah

Selama 2 tahun aku bekerja dan belajar membuatku lulus dengan nilai tertinggi, 2 tahun aku bekerja itu pun 50% penghasilan ku di minta ibuku

Pernah gak sih kalian denger umpatan dari nenek kalian sendiri? Saat itu aku tidur dari jam 6 pagi sampai 7 malam karena aku benar-benar capek setelah tenagaku dan otakku dikuras habis, tiba-tiba saja nenekku bilang "Ana, mripate micek ae , gak tau gawean, adiknya keluyuran di biarin, po ra kesel leh micek ae" (Ana, matanya nutup terus, gak tau kerjaan, adiknya main malah di biarin, aoa gak capek matanya nutup terus)

Damn....itu kata-kata tersakit yang pernah aku denger, walaupun nenekku taunya aku tidur tapi aku di dalam kamar itu menangis

2 tahun berlalu membuatku gila dan aku memilih pindah kota untuk bekerja, walaupun awalnya aku di larang, namun aku benar-benar nekat pergi ke kota yang jauh dari orangtua

Aku pikir penderitaanku berkurang, tapi sama saja... penderitaan ku bertambah, ibuku yang selalu minta uang, adik-adik ku yang selalu minta ini itu bahkan aku makan pun harus berhemat disini

2 tahun yang lalu ibuku membawa adik-adik ku kembali ke rumah bapakku, sialnya ibuku sakit parah dan didiagnosa kista

Aku ingin mengurusi ibuku tapi ibuku dengan santainya bilang "kalau kamu gak kerja, nanti yang bayar siapa?"

Jleb

Apa aku ini bank?

Awalnya aku berfikir lebih baik memakai BPJS karena jika umum bisa menghabiskan hampir 50 juta lebih, kalian pernah bayangin gak kalau ibu kalian bilang gini lewat telfon :

Ibu : "ibu mau hutang untuk pengobatan ibu, sebenarnya uang dari kamu ada tapi untuk jaga-jaga aja"
Aku : "kenapa gak pakai bpjs aja? Kan malah gratis"
Ibu : "kalau kamu pengen ibu cepat mati ya udah"

Klik

Sakit gak di katain begitu? Padahal niatku baik, daripada hutang lebih baik pakai bpjs karena uang dariku bisa di pakai untuk kebutuhan bolak-balik ke rumah sakit, tapi aku yang tidak berani membantah ibuku pun hanya bisa bilang iya

Setelah kista ibuku sembuh dan uangku yang puluhan juta sudah habis, tiba-tiba leher ibuku membengkak dan saat itu juga aku ngambil cuti selama satu minggu untuk merawat ibuku, selama satu minggu itupun masih kurang karena kalian tau lah antrian bpjs dan proses pakai bpjs itu berapa lama

Alhasil aku selalu bolak-balik beda kota untuk mengantar ibuku kerumah sakit karena rumah sakit pusat persyaratannya lebih rumit dan ibuku sama sekali gak ngerti

Setelah 1 tahun lebih bahkan sampai detik ini aku bolak-balik merawat ibuku, terkadang aku berfikir....apakah aku benar-benar anaknya? Kenapa ibuku menghubungi ku saat hanya minta uang, mengeluh dan memintaku mengantarnya ke rumah sakit bahkan selama ini ibuku tidak pernah menanyakan kabarku, menanyakan apakah aku sudah makan apa belum, sama sekali tidak pernah bahkan uang hasil keringatku pun habis seketika

Kalau kalian bilang aku gak ikhlas, kalian salah... aku benar-benar ikhlas tapi aku selali berfikir, aku ini siapa? Dan aku ini apa?

Dari kecil aku tidak pernah sedikitpun minta uang, minta jasa dan minta ini itu pada ibu dan ayahku, tapi kenapa sekarang mereka masih menuntut semua itu padaku?

Rasanya saat ini aku benar-benar ingin meledak, tenggelam dan hilang

Lanjut?
Akun baru saya hanblack13

Not Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang