Eps 1_ Si Botol Yakult

181 12 13
                                    

"Selalu ada alasan untuk suka, cinta, dan sayang."

Dara menelusuri koridor dengan amat tergesa-gesa, kaki pendeknya begitu lincah melewati setiap insan yang menghalangi langkahnya.

"Hati-hati Dara, nanti jatuh!"

Pada hitungan ketiga, tubuh kecil dengan pipi tembem itu tergeletak dengan amat memalukan ditengah keramaian orang-orang yang berlalu lalang di sekitar koridor sekolah.

Padahal, baru saja diingatkan.

Pasang mata yang melihat kejadian tersebut tentu saja tertawa terbahak-bahak, lalu setelah puas, barulah mereka menolong Dara untuk bangkit kembali. Tak lupa dengan pelaku dari tindak kejahatan yang baru saja menimpa Dara hingga tersungkur tidak aesthetic seperti tadi. Pelaku malah cengingiran kemudian menggeplak wajah mulus Dara dengan tampang songong tidak tau diri.

"Ganggu orang bersih-bersih jendela, sih. Rasain tuh akibatnya," sarkas orang itu lalu mereka yang ada disana kembali tertawa melihat ekspresi konyol Dara. Bukannya marah, Dara malah tersenyum sambil garuk-garuk kepala.

Ya, Dara tergeplak jendela yang dibuka dari dalam ruangan kelas. Siapa suruh lari-larian ditengah keramaian murid-murid yang sedang sibuk kebersihan.

Biarlah Dara bertumbuh dengan amat baik, orang-orang tak heran lagi.

Seakan tidak terjadi apa-apa, Dara kembali melanjutkan langkahnya. Namun kali ini, lebih pelan walau tidak pelan-pelan amat. Sambil memegangi kepala bagian belakangnya selama perjalanan, akhirnya Dara sampai ketujuan utamanya.

"MIRAAAAAAAA!!" Teriak Dara berapi-api.

Kali ini bukan hanya pemilik nama yang menoleh melainkan seluruh siswa-siswi yang mendengar teriakan itu.

"MIRAAAAAAAA!!" Teriak Dara untuk kedua kalinya.

Dengan jarak sekitar lima langkah, sang pemilik nama berkacak pinggang. Kacamata tebal yang sedikit kebesaran dia perbaiki posisinya. Sudut mata berapi-api ia pancarkan. Namun, tak sampai mengeluarkan api karena detik setelahnya, Mira mendadak melotot melihat tindakan Dara.

Sahabat sekaligus tetangganya itu berjalan menghampiri Mira tanpa takut sedikitpun. Dengan dosa besar, Dara menginjak lantai yang baru selesai di-pel oleh Mira. Masalah besarnya adalah sepatu Dara sangatlah kotor, entah hutan apa saja yang  telah dijelajahi makhluk kecil itu hingga sepatunya bisa sangat koto.

"MIRAAAAAA----"

PLAK...

Sangat dramatis saat Mira melayangkan satu tamparan keras dipipi Dara. Begitu juga dengan Dara yang langsung memiringkan kepalanya kemudian memegang pipinya yang memerah.

Penghuni kelas yang lain hanya acuh tak peduli. Entah kapan sinetron antara Mira dan Dara tamat, mereka sudah sangat muak menyaksikan perdebatan itu setiap hari.

"Mira? Lo nampar gue?" tanya Dara dengan mata yang berkaca-kaca.

Seketika hening. Jika biasanya Dara akan membalas, kali ini Dara malah bertanya. Sungguh diluar dugaan semua orang, sinetron ini mungkin sudah lanjut di episode dua. Pasalnya walau sudah berlangsung lama, episode antara Mira dan Dara masih stuck di episode satu. Mereka akan terus adu kehebatan atau malah teriak-teriak tidak jelas bukan menangis seperti yang Dara lakukan saat ini.

Ya, Dara menangis. Aneh, kan?

Setidaknya ada kemajuan.

"Sepatu Lo kotor Dara. Lo pikir gak capek ngepel lantai ini?" sarkas Mira tajam. Mira tanpa rasa bersalah sedikitpun melayangkan geplakan kedua pada Dara.

SURAT CINTA UNTUK DARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang