Kamu ke dia KASMARAN aku ke kamu SUATU SAAT NANTI
Dara siap dengan pakaiannya. Berwana ungu, crop, lembut, nyaman, dan jangan lupa sepatu putih yang baru diantar kurir sore kemarin. Hari ini porseni hari pertama, sekolah mereka dibebaskan memakai pakaian apa saja yang penting sopan dan tidak terkesan tebar pesona.
Berhubung pertandingan olahraga berada di hari ketiga, maka Dara dan Mira memilih memakai pakaian berwarna ungu nan imut-imut yang akan menemani hari mereka di sekolah.
Tak banyak yang akan dilakukan hari ini, hanya penampilan musik dari setiap kelas dan nyanyian indah yang akan ditampilkan oleh para anak paduan suara.
Cuaca begitu baik hari ini, tidak panas atau pun mendung hanya angin sepoi-sepoi yang membuat kalayak ramai berkerumun di lapangan, mulai melambai-lambai tangan.
Kanan-kiri-kanan-kiri menikmati alunan musik dari setiap perwakilan kelas yang tampil satu-persatu di pentas.
Di sebrang sana, jauh dari tempat Dara berpijak seorang lelaki dengan topi Adidas mulai menyeka keringatnya.
Selalu tampan seperti biasa.
Terima kasih untuk mama yang sudah baik hati menyiapkan segelas jus wortel untuk Dara disetiap paginya. Kini mata Dara masih sehat sentosa sangat jeli dan amat teliti. Dara berbahagia karena masih bisa melihat Dio seterang ini. Walau kemarin ia begitu patah hati, di pagi hari akan selalu ada alasan dibalik bahagia yang muncul.
Dara tidak akan pernah berhenti mengejar cintanya.
"Lihat apa, Dar?""Kak Dio."
"Hah, di mana?" Mata yang rabun seperti Mira tentu tidak menerawang sejauh mata Dara memandang. "Gak ada siapa-siapa. Mimpi Lo?" Mira geleng-geleng kepala lalu kembali sibuk dengan alunan musik.
Kak Dio amat terang dan bercahaya.
Sialnya, perlahan manik yang senantiasa terlihat bercahaya itu mendadak buram. Bukan karena pengantar sendu yang sedang dinyanyikan oleh anak kelas XII IPA 2 di panggung, tetapi karena cahaya terang nan berkilau itu dihampiri oleh awan. Awan terang yang masih mencintai cahayanya.
"Dar, lagunya menyentuh banget. Gue yakin nih, kelas mereka pasti menang." Mira berseru kepada Dara. Sedari mereka berdiri alih-alih duduk dikursi yang sudah disediakan.
Lama tak menyahut Mira berpaling pada Dara "Lihat apasi---" Mira mengikuti arah pandang Dara, hanya dengan sedikit menyipit akhirnya Mira mengerti. Beruntung Dio dan Azkia mulai mendekat sehingga mata buram Mira bisa menangkapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURAT CINTA UNTUK DARA
Novela JuvenilDara, siswi kelas XI IPS 2 terang-terangan mencintai kakak kelasnya yang cukup populer. Segala cara Dara lakukan untuk mendapatkan perhatian lelaki misterius yang telah memiliki kekasih itu, hingga suatu hari Dara menemukan fakta mencekik mengenai D...