Eps 23_ Adriel?

14 4 6
                                    

Di usia beranjak dewasa, kehidupan orang lain terlihat lebih baik daripada kehidupan diri sendiri.



Dara sungguh menepati janjinya pada Adriel. Tiga hari setelah pertemuan mereka dan acara Porseni sekolah telah selesai, acara kecil-kecilan digelar di kelas IPS 1. Kehadiran tamu tak diundang berbentuk satwa-satwa liar dari kelas sebelah hanya bisa membuat penghuni kelas pasrah, terlebih tokoh utamanya.

Adriel menerima perlakuan aneh lebih dari sambutan anak-anak kelasnya saat pertama kali Adriel pindah ke sekolah ini. Dibawakan tumpeng nasi berukuran sedang dengan beberapa balon dan peluit panjang tanda pembawa acara mulai membaca tata tertib acara yang akan dilakukan. Sedikit memalukan tapi juga menyenangkan.

Sementara Bambang sebagai ketua pelaksana benar-benar hebat memandu keberlangsungan acara hingga mencapai akhir dimana pemberian kata-kata motivasi dari Dara sang penyanyi utama.

Semua itu terjadi pada saat jam kosong, beruntung tak ada yang melihat kegiatan itu. Jika tidak, bisa mati mereka karena sudah merusak fasilitas sekolah. Bayangkan, Bambang sampai duduk di atas meja. Lagaknya sudah seperti presiden saja. Bahkan presiden pun tidak melakukan hal gila itu.

"Teruntuk Adriel--- bule Skotlandia yang baru saja bergabung di sekolah kami. Meski terlambat, selamat sudah bergabung di kelas IPS 1. Semoga Lo betah di sekolah ini dan semoga Lo suka dengan penyambutan kami."

"Beri tepuk tangan yang meriah!!"

"Hore!"

"Hidup Adriel!"

"Hidup bule!"

"Hidup!"

Mereka semua bersorak gembira kecuali Adriel yang hanya bisa tersenyum kikuk sambil menerima suapan tumpeng dari Mira.

"Selamat bergabung," ujar Mira menunduk 180 derajat sambil menggerakkan tangannya seolah sedang memberi penghormatan di dunia kerajaan.

Sungguh dramatis.

"Kalau sudah selesai kalian bisa keluar," kata lelaki berkacamata selaku ketua kelas IPS 1. Nampaknya ia sudah begitu lelah menghadapi kenyataan bahwa kelasnya sudah berantakan. Bukan hanya itu, Toton selaku ketua kelas IPS 2 nyaris tak terlihat pada acara tak penting ini.

Dara berani bersumpah bahwa Toton sedang wanti-wanti bilamana kabar menyambutan sampai ditelinga guru-guru. Pasalnya, sudah beberapa kali kelas ini mendapat peringatan. Toton tak bisa berbuat apa-apa setelah melihat tumpeng berhasil ditempah, mau tak mau mengalah dan penyambutan Adriel tetap dilakukan.

"Makasih ya, guys. Kalian gak harus buat kayak gini juga," ujar Adriel tidak enak hati.

"Gak usah malu-malu, sudah sewajibnya kami menyambut tamu baru. Santai saja!" ujar bendahara kelas dengan semangat. Sebenarnya ia tidak suka uang kas keluar, tapi melihat tampang Adriel--- untuk pertama kalinya ia setuju melakukan hal aneh ini.

"Kami biasa melakukan hal ini pada murid baru, jadi Lo tenang saja," ucap Dara mengedipkan sebelah matanya.

"Benar, sekarang Lo bisa makan semua tumpeng ini."

"Apa?" Adriel syok.

"Lo gak mau? Yaudah biar buat kita saja." Hanya dengan begitu Bambang lompat dari meja lalu mengambil tumpeng nasi dari hadapan Adriel.

SURAT CINTA UNTUK DARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang