Cinta itu dua pihak, kalau sendiri namanya kecintaan.
Sederhananya, rencana konyol Dara untuk pura-pura pingsan tadi berhasil diawal. Bermula saat berlari mengelilingi lapangan, Dara mulai memperlambat langkahnya. Menjalankan akting yang terbilang sangat bagus. Andai pihak RCTI ada pada lokasi, mungkin Dara bisa direkrutt menjadi artis muda pendatang baru dengan bakat pura-pura pingsan yang sanga bagus.
Saat tubuh Dara mulai tergeletak tak berdaya dan jangan lupakan dubrakan benar-benar sakit yang Dara relakan demi Kak Dio mendengar suara jatuhnya tubuh kecil Dara, semua mata yang ada disana tertuju pada Dara. Punggung Dara sakit, tapi gadis itu sungguh berhasil mencuri perhatian semua orang.
Tak terlalu jauh jaraknya, kira-kira sejauh 20 meter dari tempat anak-anak kelas XII IPA 1 melakukan praktikum tentang gulma dan cara pengendaliannya. Semua orang berlari sempoyongan mendekati Dara. Untung wajah Dara memang tidak pernah terlihat segar, gadis itu selalu terlihat pucat dan sedikit lesu.
Tidak sesuai dengan tubuhnya yang sangat lincah dan gesit.
"Dara, kan?"
"Pingsan woi!!"
"Bantu bawa UKS cepat!"
"Dio, penggemar berat lo pingsan!"
"Woi, ngapa dilihatin, bantu angkatlah!"
"Gue gak bisa, tangan gue kotor."
"Apalagi gue, bau alat laboratorium."
"Gue sebenernya mau, tapi tangan gue beracun!"
"Kan gak mungkin gue, gue cewek."
"Lo aja, Dio!"
"Kok gue?" Kali ini Dio bersuara. Sedari dia hanya diam, berada paling belakang dari teman-teman sekelasnya yang mengerumuni Dara yang diam-diam menyimak pembicaraan semua orang.
Di samping Dio ada Azkia yang terlihat tak peduli. Gadis cantik itu bergantian menatap Dara dan Dio.Semua orang memberi jalan, membiarkan Dio berjalan mendekati Dara. Namun, saat sudah berjongkok tepat di hadapan Dara, Dio tak melakukan apa pun.
Menatap wajah pucat Dara dengan pandangan datar. Entah kenapa Dio merasa ada yang tidak beres disini.
"Dio, jangan cuma dilihatin. UKS gak jauh juga! Nanti keburu mati anak orang," tegur salah satu teman perempuan Dio.
Saat mereka lagi panik-paniknya ada Dara yang mati-matian menahan diri untuk tidak tersenyum atau malah tertawa. Lelah juga menunggu Kak Dio segera menggendongnya ala-ala bridal style, Dara pernah membaca novel romansa yang membuat jiwa iri Dara meronta-ronta.
Hingga tak lama Dara merasakan tubuhnya digendong oleh seseorang dan dengan gerak cepat tanpa berpikir panjang, Dara langsung mengalungkan tangannya dileher Dio.
Dara tahu orang yang mengendongnya saat ini adalah Dio, Dara hapal aroma tubuh ini.
Sekarang Dara akhirnya merasakan digendong dalam keadaan sadar oleh pujaan hatinya.
Betapa bahagianya Dara saat ini.
"Gue tahu Lo cuman pura-pura pingsan!"
Bruk..
"Awwwww!!"
Semua orang yang berada di sana spontan menoleh ke sumber suara. Terkejut bukan main saat Dio membanting tubuh Dara ke lapangan berlapis semen.
"Kak Dio wa tau!"" Dara masih kesulitan berdiri. Tidak bohong sedikit pun, dibanting tiba-tiba sakitnya bukan main, tubuh Dara rasanya hampir remuk.
Terlebih untuk kadar manusia seperti Dara, niat pura-pura kian menjadi kenyataan yang sedikitnya Dara sesali.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURAT CINTA UNTUK DARA
Novela JuvenilDara, siswi kelas XI IPS 2 terang-terangan mencintai kakak kelasnya yang cukup populer. Segala cara Dara lakukan untuk mendapatkan perhatian lelaki misterius yang telah memiliki kekasih itu, hingga suatu hari Dara menemukan fakta mencekik mengenai D...