Sudah sampai sejauh ini, tak mungkin untuk berhenti, ada hal baik yang bersifat menanti
"Olivia Lorycne mau foto keluarga lagi!" Olivia berargumen, bergelut manja disebelah ayahnya-- Jems yang sama sekali tidak terganggu meski tengah mengurus pekerjaan melalui ponselnya. Jems sedang dalam proses membangun perusahaan baru yang bergerak di bidang sosialisasi pemberdayaan masyarakat terutama anak-anak yang ditelantarkan oleh orangtuanya.
"Foto keluarga?" Mama yang baru saja datang dari dapur dengan semangkuk mie instan kuah tak sengaja mendengar penuturan anak pertamanya itu. "Kan, sudah ada, Kak." Menunjuk dengan bahu pada foto yang terpajang megah.
"Iya, tapi Olin mau ulang foto lagi," ucap Olivia.
"Ulang kenapa?"
"Di foto itu Olin gendutan. Gak suka!" celetuk gadis itu.
"Ribet amat," ujar Dio tak begitu keras, tapi langsung dibalas tatapan nyolot dari sang Kakak.
"Ngomong apa kamu?"
"Sekarang juga sama aja, tetap gendut." Tak ada takut-takutnya, Dio menyindir Olivia padahal pawang gadis itu ada disebelahnya.
"Papa lihat Dio!" Olivia mengadu, bertingkah seperti anak yang paling tersakiti. Adapun Jems, pria itu hanya bisa terkekeh menyaksikan perdebatan dua anaknya.
"Anak Papa cantik, kok. Cantik banget malah," ucap Jems manis. "Mau gendut atau kurus, namanya perempuan pasti cantik, sayangku."
"Jadi Kakak gendut, Pa?" tanya Olivia setelah kalimat Jems mendarat dengan selamat ditelinganya.
"Terima kenyataan aja," kata Dio tertawa jenaka, hendak berdiri meninggalkan ruang keluarga. Sudah lebih dari dua jam keluarga harmonis itu bercengkrama di sini setelah makan malam. Mereka saling berbagi cerita, bahkan berargumen seperti yang baru saja terjadi. Dio sudah lelah, hendak membaringkan tubuhnya pada kasur empuk yang mungkin sudah menunggunya.
"Permisi Tuan, Nyonya."
Sebelum Dio bisa melanjutkan langkahnya, seorang pelayan mendatangi mereka. Alhasil, Dio enggan melangkah.
"Ini ada titipan dari Pak Dityo, katanya buat Tuan Dio."
"Gue?" Dio menunjuk diri sendiri, lalu menerima bingkisan rapi yang entah apa isinya dengan ragu-ragu. "Dari siapa, Mbak?"
"Dio mesan makanan?" tanya Kirana dan langsung dibalas gelengan kepala oleh Dio. Dio juga bingung ada paket untuknya.
"Dari siapa?" tanya Dio mengulang pertanyaan yang sama setelah memutar-mutar bingkisan itu.
Tidak ada nama pengirimnya dan Dio tidak merasa memesan makanan atau barang online. Tidak mungkin ponselnya masuk ke aplikasi gofood lalu memesan makanan tanpa disengaja karena eror, kan? Ponsel Dio adalah ponsel mahal keluaran terbaru. Di update setiap seri terbaru launching.
Dilihat dari segi manapun, bingkisan ini pasti berisi makanan. Dio yakin seratus persen.
"Pak Dityo cuma bilang titipan dari Ojol."
"Ojol?" Sementara Kirana dan Jems saling memandang satu sama lain, Olivia malah tertawa terbahak-bahak.
"Adek gue terkenal di kalangan Ojol," kata Olivia tak menyangka. "Yaudah sini buka aja---"
KAMU SEDANG MEMBACA
SURAT CINTA UNTUK DARA
Novela JuvenilDara, siswi kelas XI IPS 2 terang-terangan mencintai kakak kelasnya yang cukup populer. Segala cara Dara lakukan untuk mendapatkan perhatian lelaki misterius yang telah memiliki kekasih itu, hingga suatu hari Dara menemukan fakta mencekik mengenai D...