Katakan padaku, hal apa yang paling kalian impikan di masa depan? Apakah menjadi miliarder? Atau sejarawan muda? Atau mungkin penulis sebuah novel? Dokter ahli bedah?
Aku yakin, kalian yang membaca kisahku ini memiliki banyak mimpi-mimpi yang tengah kalian wujudkan untuk dijadikan nyata, bukan?
Apapun mimpi itu semoga harapan-harapan yang baik di dengar olehNya dan dijadikan nyata. Namun, jika harapan itu tidak menjadi nyata di atas dunia ini, yakinlah, akan ada hadiah yang besar untukmu di hari akhir nanti.
Tuhan tidak pernah ingin hambanya menderita dalam ujian yang ia berikan. Tuhan hanya tengah menyiapkan hadiah besar, namun untuk menuju hadiah itu, kita harus melewati jalan yang terjal. Anggap saja seperti tantangan untuk melewatinya.
Kalian semua hebat, mampu berdiri kokoh meskipun hati terasa remuk redam. Kalian kuat, walau derasnya air mata selalu membasahi pipi, namun senyum indah masih selalu terbit menghiasi hari.
Jadilah kuat, namun tidak kasar. Dan jadilah lembut, tetapi tidak lemah.
Itu kalimat yang pernah aku baca dari salah satu sosial media. Cukup memotivasi diri sendiri.
Tahukah kalian, aku menjadi sangat khawatir sekarang, karena aku baru saja membaca berita mengenai seorang anak yang depresi akibat kedua orang tuanya yang bertengkar lalu bercerai. Anak itu menjadi terpuruk, tidak memiliki tempat pulang dan berkasih sayang. Oh betapa malangnya nasib anak tersebut. Aku hanya berdoa supaya ia kuat dan tetap menjalani hidupnya dengan baik.
Sebentar lagi aku juga akan menjadi seorang ibu, penting bagiku untuk belajar banyak mengenai dunia parenting. Aku tak ingin, ketika menjadi orang tua nanti, aku menjadi orang tua yang tidak nyambung, egois dan tidak pengertian.
Anak adalah suatu anugerah besar yang Tuhan berikan. Malaikat kecil tak bersayap yang dititipkan. Sebagai calon orang tua, penting belajar banyak untuk menjadi orang tua yang baik. Karena jangan sampai anak yang kita didik justru menjadi generasi yang akan merusak bangsa.
Jangan abaikan hal-hal kecil ditengah asuhan mendidik, karna hal kecil yang dianggap sepele, terkadang akan berdampak besar terhadap perkembangan seorang anak.
Semenjak hamil, aku jadi suka membaca artikel yang terkait tentang pola asuh seorang anak. Seperti saat ini, aku tengah membaca artikel dari www.parenting.co.id.
Apa kalian ingin membacanya bersamaku? Baiklah, mari membaca ini bersama. Semoga nanti ketika kita telah menjadi seorang ibu, kita bisa menjadi ibu yang baik untuk anak-anak kita.
Ciri-ciri orangtua toxic diantaranya adalah:
1. Menelantarkan Kebutuhan Emosional Anak
Penelantaran secara emosional. Misal, orang tua terlalu sibuk sehingga anak nggak pernah diajak ngobrol, orang tua nggak tahu teman anaknya, nggak tahu gurunya, nggak tahu mata pelajaran kesukaannya. Orang tua toksik tidak bisa mengerti kebutuhan anak-anak akan kasih sayang.Oke, noted!
Ini satu hal yang teramat penting. Aku sendiri pernah melihat bagaimana keadaan temanku yang tidak diperhatikan oleh orang tuanya. Tidak mau tau menau mengenai apapun tentang anaknya. Tidak ingin mengerti perasaan sang anak, dan mementingkan ego. Anak ingin jika orang tua mengerti hal-hal kecil yang anak alami.Seperti contohnya jika anak baru saja mendapatkan PR untuk mewarnai. Kebanyakan anak menunjukkan hal tersebut kepada ibunya. Meminta pendapat dan arahan bagaimana cara menyelesaikan tugas sekolahnya. Namun, jika orang tua yang toksik, ia tidak mau peduli dengan itu semua. Dan apa yang terjadi pada anak tersebut? Ia akan merasa sedih, ia merasa tidak diberi perhatian, kasih sayang. Kepercayaan dirinya akan menurun seiring dengan semangatnya dalam mengerjakan sesuatu juga menurun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setyaningrum (Be The Queen in My Palace)
FantasiaCOMPLETED ✅ Romance-Mysteri-Fantasy [Silahkan follow terlebih dulu] Seorang gadis dewasa yang tangguh dan pemberani seperti Hanum sebenarnya paling enggan menikah. Apa enaknya? Ribet! Hanum ingin menjadi wanita yang mandiri dan bebas. Ia ingin berke...