Black Out

645 50 0
                                        

Hai:)

Oke. Pertama.
Maaf kalo up nya lama bangetT_T
Udah setahun gak up. Aku kangen nulis juga

Belakangan banyak kejadian-kejadian yang buat aku gak bisa up kaya dulu

Tapi karena semalam aku jadi keingat ini cerita banyak yang belum siap, jadi aku mutusin nulis lagi.

Dan.. pas buka wp.. sumpah aku kagetT_T!!!!

Jadi banyak yang baca dan banyak yang ngevote!! Awalnya pas buat cerita ini aku juga gak maksain orang buat ngevote atau baca cerita yang kubuat karena aku tau tulisanku aneh wkwkwk

Eh tapi malah sebaliknya.. Banyak yang baca dan vote jugaT___T

Buat kalian yang udah baca + vote..
Thank you so so so soooo much!!

Ah.. a-aku juga mau buat panggilan untuk pembaca, menurut kalian gimana?? Kalo gamau juga gapapa..

Enjoy this freaky story^^













Pukul tujuh pagi, jimin merasakan nyeri pada bagian lengannya

"eunha?? bagaimana dia bisa disini??"

Ya benar saja, jimin pindah malam itu tanpa diketahui oleh eunha, diam-diam dirogohnya kantong piyama eunha untuk mendapatkan kunci kamar. Jimin merasa sedikit kesal dengan perkataan eunha tadi malam

"emm.."

Eunha berdehem saat jimin menoel-noel pipinya

"sayang.."

"hm?"

"ini sudah pagi, ayo bangun", jimin masih dengan tangannya yang berada di pipi eunha

"aku masih ngantuk, pergi kau", eunha menggeser tangan jimin dan menghampaskannya lalu dia kembali tidur

"kau ingin makan sesuatu sayang?"

Eunha menggubrisnya dengan gelengan kepala, tak ada berbicara. Tapi jimin tqk akan sejahat itu, dia tak akan membiarkan eunha dan si kecil kelaparan. Dia akan memasak sebelum pergi bekerja, menyiapkan sarapan mereka dan lalu berberes diri

"sayang.. bangunlah, ayo makan.. aku sudah masakkan untukmu", tapi tetap tak ada sahutan dari eunha. Dia benar-benar seorang putri tidur

Jimin menggendong eunha dari kasur dan langsung membawanya ke ruang makan.

"ugh!! eunha.. kau s-sangat b-berat"

Benar. Tubuh eunha memang terlihat kurus dan biasa saja, tapi bobot badannya luar biasa

"sudah.. ayo bangun dan makan"

Jimin meletakkan eunha di sebelahnya dan duduk

"euh.. ji.. aku masih mengantuk, biarkan aku tidur sebentar..", kepala eunha mulai menyentuh meja makan, dengan sigap jimin dan tangannya langsung menopang kepala eunha agar tidak terbentur

"haah.. ayolah eunha nanti kau telat makan kau akan sakit.. aku juga akan bekerja sayang.. nanti jika aku pergi dan kau belum bangun?? lalu kau tak makan dan kau akan sakit"

Setelah berbicara panjang lebar, eunha berdiri dari kursinya

"eoh?? mau kemana??"

"cuci muka",dengan mata yang tertutup dia berjalan

"eunha buka matamu.. nanti kau tertabrak sesuatu"

Jimin benar-benar harus memperhatikan gerak-gerik eunha. Jimin melakukan ini karena eunha akhir ini sering ceroboh dan jika terjadi sesuatu padanya, itu juga akan berakibat fatal untuk bayinya

"sudah.. aku sudah cuci muka.. ayo makan"

***

"kau akan pulang cepat ji??"

Jimin sedang menggunakan sepatunya dan membalas dengan anggukan

"nee.. aku akan pulang cepat"

Sesudah menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba eunha memeluknya sangat erat

"parfum mu.. aku suka"

Jimin tersenyum saat eunha benar-benar menyukai parfumnya saat ini karena biasanya jika eunha menghirup aroma parfum jimin, dia akan berlari cepat ke wastafel dan memuntahkan seluruh aroma itu

"aku janji akan pulang cepat", sambil mengelus perut

"aku ingin kau disini ji"

Tbc

Be Your PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang