Langkahnya terhenti setelah dia melihat eunha yang sangat pulas tertidur. Jimin langsung menghela nafasnya lega dan mengeluarkan senyuman malaikatnya
Dia mendekati eunha, rambutnya sedikit lembab dan dia wangi sekali. Sepertinya dia sudah mandi, kalimat itu pun terlintas dalam benaknya. Dia memegang kembali dahi eunha, masih panas. Demamnya tidak turun
"Sayang.. Cepat sembuh", rengeknya pada eunha yang sedang tertidur pulas sambil memeluknya dari belakang dan meraba perutnya, dia masih bisa merasakan pergerakan si kecil yang masih suka menendang
"Ji.."
Suara lemah lembut itu mengagetkan jimin dan tentu saja dia langsung melihat kearah sang pemilik suara
"Eunha.. Apa aku membangunkanmu?"
"Hem?? Aniya..", katanya dan membalikkan badannya menghadap jimin, lalu memeluknya
"Kau disini, aku baru saja bermimpi kau"
"Hahaha, apa yang kau mimpikan, hm??", tanya jimin. Kalian harus tau, jimin masih lengkap dengan pakaiannya, dia masih memakai sepatu dan bajunya masih tetap
"Haha, aku tidak ingin kasih tau", sayup-sayup mata eunha, sepertinya dia masih ingin tidur
"Eoh?? Beritahu aku—ah, aku ingin tanya, kenapa tidak mengangkat panggilanku tadi? Aku berkali-kali menelponmu eunha, tapi kau tak angkat, ada apa?"
"Aku tidak mengaktifkan ponselku ji, mian. Gwaenchana, aku tak apa", kata eunha dan lalu jimin ber-oh
"Kau masih ngantuk? Sudah makan?", tanya jimin dan eunha mengangguk
"Minum obat ya? Akan kuambilkan", eunha lalu mengangguk lagi
Jimin langsung keluar dari kamar dan kedapur, untuk mengambil minum eunha, dan tak lupa dia mengambil air kompresan
"Sayang, ini minum", jimin membantu eunha untuk bangun dan menyandarkannya di dashboard ranjang, memberikan obat dan minum pada eunha
Saat ingin meneguknya, eunha tiba-tiba saja terbatuk dan mengeluarkan obat tadi, dia muntah
"Eunha?! Eunha, gwaenchana?? Ingin kedokter??", jimin menepuk-nepuk punggung eunha, sedangkan eunha menggeleng
"Gwaenchana. Aku hanya tersedak", katanya
Lalu jimin menjauhkan obat itu dari eunha
"Jangan minum ini lagi", dan membuangnya
Setelah itu jimin menidurkan eunha dan dikompresnya dahi eunha, lalu dia pergi untuk membersihkan badannya
***
Selesai dari kamar mandi, jimin melihat eunha tertidur lagi. Jimin pun harus perlahan-lahan memakai baju dan pergi keluar kamar agar eunha tidak bangun
Jimin memasak untuk dia dan eunha, tak banyak, hanya bubur untuk eunha dan beberapa daging saja untuknya
Ting tong
Jimin mematikan kompornya dan langsung berjalan kepintu, membuka pintu dan memperlihatkan enam orang ini membawakan banyak makanan
"Kalian??"
"Eoh.. Taehyung bilang kalau eunha sakit, jadi kami kemari. Dimana dia?", tanya jin
"Kalian tidak bisa bertemu dengannya, dia sedang tidur", kata jimin sambil mempersilahkan mereka masuk dan berjalan kearah dapur
"Ya! Jimin-ssi!! Ini asin sekali.. Berapa banyak garam yang kau taburkan??", omel jin ketika dia melihat masakan jimin dan mencicipinya
"Hah? Benarkah? Tidak banyak hyung, aku hanya memberikan satu setengah sendok makan", tanpa aba-aba pun jin menonjok kepala jimin
"Ya!! Kau mau membunuh istrimu sendiri?? Kalau buburnya hanya sedikit tak perlu satu setengah sendok makan.. Kau rasa sendiri, ini asin sekali, sudahlah aku saja yang memasak..", lalu jin menyuruh mereka semua untuk pergi dari dapur
"Ah.. Jimin-ssi, kami kemari belum makan, kau ada stok makanan?", tanya jin sebelum mereka belum benar-benar pergi dari dapur
"Ada hyung, banyak. Masaklah apa saja, aku juga belum makan", lalu mereka pergi keruang televisi
Sementara mereka semua ada diruang bawah. Eunha yang mendengar ada kericuhan dan omelan seseorang pun berhasil membangunkannya. Dia duduk diujung kasur, mengedip-edipkan matanya lalu masuk ke toilet mencuci muka
"Ji.."
Eunha turun dengan tubuh yang ditutupi selimut putihnya, dan berhasil mengagetkan enam orang yang sedang mengobrol itu
"Eunha?? Kenapa kau bangun sayang??", jimin lalu mendekati eunha dan mengajaknya duduk bersama di ruang televisi
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Your Partner
RomansaApa yang terlintas dipikiran kalian ketika mendengar kata JODOH?