Pagi ini Eunha sudah bergulat dengan peralatan dapur. Dirinya merasa lapar duluan. Jadi dia bangun untuk memasak. Ini hari senin, dan Jimin juga akan kembali kerja. Karena 3 hari ini Jimin mengambil cuti karena pernikahannya.
Srrt..
"Apa yang kau masak, hm???"
Eunha dibuat terkejut oleh kedatangan Jimin yang memeluknya dari belakang dan juga tangannya yang melingkar di perutnya. Dia meletakkan kepalanya di bahu Eunha. Bermanja-manja disana.
"Aku masak nasi goreng khimci. Kau suka kan??"
Jimin hanya mengangguk-anggukkan kepalanya di bahu kecil itu. Sesekali dikecupnya. Setelah menikah, Jimin benar-benar manja dengan Eunha. Dia seperti akan mati jika Eunha tak ada.
"Jimin.. Ayolah, aku ingin masak. Kau mandilah dulu, kau akan kerja kan??"
"Um.. Tapi aku ingin dirumah saja"
"Aniya.. Kau harus kerja! Ayo mandi"
Eunha menjitak kening Jimin. Membuat Jimin mem-pout kan bibirnya.
"Baiklah.. Aku akan mandi, tapi sebelum itu morning kiss untukku dulu"
"A-apa?? Ti-tidak tidak!! Ja-jangan beralasan!! Pergilah mandi"
"Tidak, tidak dan tidak!! Ayolah.. Kita sudah sering melakukannya. Kenapa kau malu, hm??"
Eunha hanya diam dan memasak. Memang benar kata Jimin. Tapi dia masih belum terbiasa dengan bibir Jimin. Eunha akui itu. Bibir Jimin sangat lembut
"Ba-baiklah.. Tapi kau harus kerja, nee??"
"Nee!!!"
Semangat sekali Jimin. Eunha mencoba untuk tidak terlihat bodoh. Dia sudah tak kuat lagi. Permintaan Jimin terlalu berat untuk Eunha. Dimajukannya wajahnya. Nafasnya dengan nafas Jimin sudah beradu.
Chup~
"Su-sudah.. Pergilah!"
Jimin sungguh tidak menyangka Eunha akan melakukannya. Dia tersenyum bahagia. Pagi ini benar-benar yang terbaik untuk Jimin.
***
"Aku akan berangkat.. Jika ada terjadi sesuatu, telponlah aku. Tidak boleh keluar, tidak boleh bertemu siapapun. Nde??"
Sungguh. Pergerakan Eunha dikunci ketat oleh Jimin. Dia melarang ini itu pada Eunha. Seperti Eunha sedang mengandung saja.
"Apa?? Kenapa?? Kau tidak bisa melarangku jimin.. Aku juga akan bosen disini terus.. Jadi apa yang harus kulakukan??"
"Kau bisa menonton.. Aku mohon.. Jangan keluar nee?? Kau kesepian???"
"Eoh.."
"Baiklah.. Kita akan membuatnya jika kau memang kesepian"
Ambigu sekali maksud dari perkataan Jimin. Eunha tidak mengerti sama sekali. Dia memiringkan kepalanya, bingung.
"Anak.."
Mudah sekali Jimin mengatakan itu. Mata eunha terbelalak kaget. Bulu kuduknya berdiri.
"Ahahaa.. Anii.. Aku tau kau belum siap, aku hanya bercanda. Kita akan memiliki nya jika kau memang sudah betul-betul siap. Baiklah, aku akan pergi. Jaga dirimu baik-baik"
Tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
Be Your Partner
RomanceApa yang terlintas dipikiran kalian ketika mendengar kata JODOH?