Exam-1

1K 80 0
                                    


Pagi ini Eunha terlihat sangat senang. Dia mempersiapkan seluruh peralatan untuk ujiannya. Tak sabar untuk menyelesaikan studinya pada tingkatan SMA. Dia sudah merencanakan bahwa dia akan melanjutkan sekolahnya di negeri orang. Negeri Sakura. Dia sangat menginginkannya dari dulu.

"Hyung!! Palli!! Aku akan telat jika kau terus menerus berdandan!!"

Eunwoo yang mendengar itu langsung keluar dari kamarnya. Menjitaknya. Dia mendengar perkataan Eunha tadi. Untuk apa dia berdandan? Dia bukan oppa oppa. Dia tampan walaupun tak berdandan. Wanita tetap banyak mengantri dibelakangnya.

"PALLI!!"

...

Eunha benar-benar bekerja keras tadi malam. Dia sangat bersemangat mengerjakan soal-soal ini. Pasalnya bukan hanya karena akan keluar dari sekolah ini, tapi dia akan ditraktir Jimin jika dia lulus dan akan ditraktir Jimin lagi untuk yang kedua kalinya jika dia mendapatkan nilai yang bagus. Paling tidak dia mendapatkan nilai 95. Itu yang Jimin bilang padanya. Dia juga sangat bahagia. Tadi malam Jimin membuat merasa sangat spesial. Jimin mengatakan bahwa dia akan menjaga Eunha dengan baik. Random memang, tapi karena kalimat random itulah Eunha sangat bahagia. Ujian kali ini hanya berjalan selama 2 jam. Tapi Eunha merasa kalau ini sangatlah cepat. Sedikit sedih sih, meninggalkan sekolah. Terlebih lagi Hana dan Hara.

Tapi tak apa, mereka bertiga sudah berjanji untuk melanjutkan sekolahnya di negeri sakura itu.
Jadi tak masalah untuk Eunha. Masalah lain dari kesedihannya itu, Chanyeol. Dia tak bisa jauh dari namja satu itu. Dia hanya takut jika Chanyeol memiliki seorang yeoja dan menikahinya. Serakah sekali Eunha ini. Bukankah dia sudah memiliki Park Jimin? Sekarang dia menginginkan Park Chanyeol? Egois sekali bukan? Dia berpikir jika dirinya tidak dijodohkan dengan Jimin, mungkin dia akan melamar Chanyeol duluan. Terdengar aneh memang kalau didengar, tapi Eunha tak peduli. Itu yang dipikirkannya dan itu juga yang akan dilakukannya. Tapi apalah daya, ternyata eomma dan appa nya sudah lebih dulu memilihkan seorang namja untuk menemani hidup Eunha.

***

"Yeoboseyo??"

"..."

"Ah.. Nee, eomma"

"..."

"Nee. Aku bisa kok. Gwaenchana"

"..."

"Sama-sama, eomma"

*

Kriing

Bel itu menunjukkan usainya ujian untuk hari ini. Semua siswa/i berhamburan keluar dari kelasnya. Eunha yang keluar langsung menemui Hana dan Hara. Kelas mereka terpisah. Hanya Eunha yang berbeda. Hana dan Hara dikelas yang sama, karena nama mereka berdua berawalan "Kim".

"Eunha-ya!!!!". Suara teriakan itu dikenali Eunha. Dia langsung menolehnya. Hara ternyata yang berteriak.

Langsung saja Eunha berlari dengan sangat cepat dan memeluk dua sahabatnya itu. Sangat bahagia. Seperti sahabat yang tidak bertemu bertahun-tahun, walaupun mereka tetap mengirimkan pesan. Sebelum menuju ke pagar. Mereka terlihat berbincang-bincang di sebuah kantin sekolah. Memesan Red Velvet Milkshake untuk bertiga.

"Woah!! Jinjja?? Kan aku sudah bilang padamu!! Kau tidak percaya!! Kau sangat muna Eunha, kau mengatakan tak mau melihatnya"

Eunha yang dikatakan seperti itu hanya menumbuk kecil lengan kedua sahabatnya itu. Mereka berkata benar. Suka memang, tapi tidak terlalu. Dia masih mencoba untuk menyukai Jimin seutuhnya. Alasan karena dua berkata begitu karena Park Chanyeol masih ada.

"Lupakanlah dia.. Kau hanya akan membuat Jimin sakit hati jika dia tau kau masih menyukai Chanyeol"

Eunha hanya diam. Milkshake mereka sudah datang. Mengambilnya dan berjalan keluar sekolah. Berbincang-bincang lagi pada saat jalan. Sesekali menyeruput minuman itu. Tak lama, mereka mendapati pada gerbang agak ramai oleh gadis-gadis sekolahnya. Bingung. Mereka langsung berlari ke kerumunan itu. Ketika terlihat jelas ada apa didepan sana. Eunha langsung terkejut karena kedatangan orang ini.

Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin. Dia datang menjemputnya. Dia sedang bergelut dengan ponselnya. Tubuhnya disandarkannya pada pintu mobil. Dengan kaos berwarna putih dan jeans hitam. Mana mungkin gadis-gadis tidak jatuh hati padanya.

Jimin juga tak jauh beda dengannya dan gadis-gadis ini.

"Ya!! Jimin-ssi!! Kenapa kau ada disini??"

"Chagiya~!! Ayoo!!"

Semua mata tertuju pada Eunha. Gadia populer ini lagi yang beruntung. Semua yang melihatnya akan iri. Pasalnya Jimin memanggilnya dengan sebutan "chagi". Hana dan Hara yang melihatnya tercengang. Benar-benar tampan. Eunha melihat mereka berdua. Hana yang tau tatapan maaf itu hanya dapat mengatakan pergilah, pangeranmu sudah menjemput. Menggelikan. Kalimat yang keluar dari mulut Hara terasa jijik untuk Eunha.

***

"Jangan seperti itu lagi didepan teman-teman sekolahku jimin. Dengar ya?? Aku tidak mau jika kau seperti itu lagi"

Lihatlah, sekarang Eunha kesal. Jimin benar-benar keterlaluan. Eunha sangat malu. Alasannya mudah, ketika Eunha mendekati Jimin. Dia sekilas mencium bibir mungil Eunha dan sukses membuat semua yeoja yang menyaksikan mereka sinis melihat Eunha. Beberapa dari mereka iri. Senang memang, tapi sedikit geli dan memalukan untuknya.

"Mi-mian.."

Jimin sekarang merasa sangat bersalah. Dia membuat Eunha kesal. Tapi tak berlangsung lama. Selama Jimin mengubah topiknya. Membawa Eunha ke toko ice cream favoritnya. Eunwoo yang memberitahu Jimin. Mood Eunha benar-benar kembali

"Kenapa kita kesini??", tanya eunha

"Ayo turun, sebagai permintaan maafku, akan kutraktir ice crem", jimin tersenyum lalu keluar

"Ng.. Tapi setelah itu pulang, nee?"

"Nee, eunha~"





Tbc

Be Your PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang