Annoying

1.1K 89 0
                                    

"Jadi?? Apa kau sudah melakukannya tadi malam??"

Sumpah demi apapun. Jimin benar-benar ingin menonjok muka sahabtnya ini, Taehyung. Dia benar-benar mesum.

"Yaa!! Apa-apaan pertanyaan itu??! Tidak.. Aku tidak melakukannya!! Sudahlah.. Aku malas membahas itu"

Taehyung yang mendengar Jimin tertawa terbahak hingga dia ingin terjatuh dari sofa.

"Ah.. Jimin-ssi.. Selama tiga hari kau tak masuk, aku dan jungkook memilih sekretaris baru untukmu."

"Mwo?! Kenapa?? Kenapa kau ganti??"

"Hey.. Dengar penjelasanku dulu. Dia kan sudah menikah, dia sendiri sudah memberitahu jungkook dan aku bahwa dia harus resign dari pekerjaannya, karena suaminya akan pindah. Dia akan menetap di Hongkong. Sebab itulah kami mencarikanmu sekretaris yang baru. Dia masih lajang"

Diakhir kalimatnya. Taehyung sedikit berbisik. Entahlah, dia ini bisa dicap sebagai orang yang jahat atau baik.

"Terus?? Apa urusannya denganku jika dia masih lajang?? Aku sudah memiliki istri dan aku mencintainya"

Tae yang mendengar itu kembali tertawa. Memang, Jimin jika sudah mencintai satu orang, dia akan terus mencintainya. Tapi tae berpikir tidak untuk yang ini. Dia jahat kan?

"Oh iya.. Aku juga ingin mengatakan padamu sesuatu. Ini tentang Hyera"

"Apalagi??? Kenapa kau terlalu banyak berbicara?? Palli!! Katakanlah!! Aku ingin bekerja agar bisa pulang lebih awal"

"Dia sudah tidak ada kabar lagi. Tapi kudengar dia akan menikah dengan pria pilihan orang tuanya. Sama seperti dirimu. Jadi kurasa dia tak akan mengganggumu lagi. Jadi tenanglah. Kau akan hidup aman, tentram dan damai dengan eunha"

"Em.. Baguslah"

Setelah itu tidak ada obrolan lagi. Jimin hanya fokus dengan kertas-kertas yang menumpuk di mejanya. Dia kelihatnnya kesusahan karena sekretaris Lee sudah resign. Dia sempat meminta bantuan tae, tapi tae tidak mau

"Sekretaris Cha, masuklah.."

Jimin agak melototkan matanya. Marga dari sekretaris ini sama dengan marga istrinya sebelum mereka menikah. Tapi setelah pernikahan itu, istrinya sudah menyandang marganya, Park Eunha.
Benar saja. Sekretaris itu masuk. Cantik memang, kulitnya putih dan mulus. Bibir merah yang merona. Rambut panjang yang indah. Dan postur tubuh yang pas. Awalnya Jimin memang kagum melihatnya. Tapi setelah itu dia menggelengkan kepalanya dan kembali fokus pada kertas itu. Iya. Dia tau kalau dia sudah punya istri. Mata ini tidak boleh lagi melihat gadis. Dia hanya mencintai Eunha

"Ini Jimin. Dia CEO disini. Sekarang kau akan menjadi sekretaris barunya. Kau bantulah dia. Bekerjalah dengan baik. Aku akan keluar dulu~"

Tae melihat ke Jimin. Dia mengangkat alisnya, seperti sedang menggodanya. Jimin yang melihat itu hanya memasang muka datar. Setelah keluarnya curut itu, Jimin langsung meminta sekretaris barunya itu mengerjakan laporannya.

"Ah.. Siapa namamu? Tolong kerjakan laporan yang ini dan nanti berikan pada Yoora", jimin sepertinya mengenali orang ini. Dia seperti tak asing.

"Salam kenal, namaku Cha Yerin, mohon bantuannya. Baik tuan"


Jimin yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya, dia tidak menatapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya, dia tidak menatapnya. Fokus dengan pekerjaan itu agar dirinya bisa secepatnya pulang karena Eunha pasti sangat kesepian dan bosan.

"Kau?? Yerin?? Sepertinya aku mengenalimu.. Tapi sepertinya aku salah"

"Tidak! ini benar aku, yerin. Kita pernah disatu sekolah", yerin sedikit menekankan suaranya

Jimin memerengkan kepalanya, bingung.

"Aku Yerin, teman sekolahmu. Kau tidak mungkin melupakanku, ya kan?? Aku.. Aku.."

Jimin sedikit membolak-balikkan memori dikepalanya.

"Kau?? Kenapa??"

Masih belum mendapatkan siapa itu Yerin

"Aku mantanmu, kau ingat?"

Tbc.

Be Your PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang