Angry Ji, Angry Me

1K 60 0
                                        

Chirp chirp

Suara kicauan burung pagi membangunkan eunha, dia membuka matanya perlahan, mencoba untuk bangun, tapi dia kesusahan, seperti ada yang menariknya

"Jimin?!!!", gelundung ke bawah

Bugh!!!

"Argh... Aduuh eunha?! Aku lelah kenapa kau dorong aku???!", jimin membentaknya karena eunha mendorong jimin spontan, dan dia jatuh sangat keras

"Siapa yang menyuruhmu disini?? Aku kan bilang tidak tidur disini! Kenapa kau disini?"

Masih pagi mereka benar-benar sudah membuat keributan, lihatlah, mereka berdua beradu argumen

"Siapa yang menyuruhku disini semalam hah??! Kau yang menyuruhku disini, dan sekarang kau mengusirku?? Baik! Kalau itu mau mu, kita tidak akan seranjang"

Jimin keluar, dia marah, eunha terdiam disitu, ini yang kedua kalinya jimin memarahinya. Eunha tak sengaja, dia spontan karena muka jimin benar-benar sangat dekat dengannya.

Jimin menutup pintu kamar dengan sangat kuat. Eunha sampai harus memejamkan mata karena mendengar suara dentuman pintu itu

"Di-dia pergi?? Aegi.. Lihatlah appamu..", eunha ingin menangis, tapi ia tahan, tidak ingin sampai air mata itu lolos begitu saja

"Dia jahat", suaranya seperti berbisik, halus sekali. Dia tertunduk, lalu menyeka matanya

***

Eunha sudah selesai memasak, jimin sedaritadi belum juga keluar kamarnya. Entah dia memang marah atau dia tertidur kembali

Tok.. Tok... Tok

"J-ji.. A-aku su-sudah masak, ma-makanlah", dia menatap pintu putih yang terkunci itu

Tak ada jawaban dari jimin, sepertinya benar, dia ketiduran

"Aku tidak selera makan", suara itu tiba-tiba keluar dari dalam ruangan

"Ta-tapi aku--"

"Aku sedang tidak ingin diganggu, jika kau lapar, makanlah duluan, aku akan menyusul"

Jimin benar-benar tega, hanya masalah kecil di pagi hari saja dia sudah seperti ini, eunha merasakan sesak di hatinya, sakit sekali. Baru kali ini jimin menolak makan bersamanya.

"Ba-baikla", eunha kembali kekamarnya dengan keadaan yang murung, dia belum makan, niat hati ingin mencairkan suasana dengan jimin, tapi malah sebaliknha, jimin marah lagi hanya karena masalah sepele

Ceklek

Dia meletakkan cangkir susu rutinnya dinakas, hanya secangkir susu, tak ada nasi

"Aku hanya menolaknya karena kaget, kenapa dia sangat marah", lagi-lagi air mata itu hampir saja jatuh, eunha langsung menyekanya

"Aku hanya ingin makan dengan--"

Ceklek

Suara pintu itu terdengar dari kamar sebelah, jimin keluar dari kamarnya. Eunha memberanikan diringa untuk keluar menemui jimin

"Ji--"

"Ji--"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Be Your PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang