"Dia keren sekali!! Jika aku jadi kau, aku benar-benar akan mencintainya. Dan tidak akan kubiarkan gadis lain memperhatikannya!"
Itulah yang dikatakan Hana dan Hara. Mereka sangat menyukai Jimin. Terlebih apa yang diperbuat Jimin pada Eunha semalam. Didepan para gadis sekolah mereka. Sangat romantis. Begitu menurut mereka. Tapi mereka benar. Semenjak Eunha sudah tidak di apartment nya lagi, Jimin tak pernah absen malam untuk menelpon Eunha. Tiap malam seperti itu, bertatap muka dari layar besar mereka masing-masing. Bisa dilihat sekarang dirinya dengan Eunha sudah cukup dekat."Hey!! Sudahlah.. Aku kemari untuk bersenang-senang, mengajak kalian untuk quality time. Tapi kenapa kalian membahas pria itu. Astagaa!!"
Ya. Ini hari kedua mereka ujian. Hanya tinggal besok. Maka ujian akan selesai. Setelah itu menunggu nilai. Hari ini begitu cepat berlalu. Mereka bertiga langsung mengunjungi rumah si kembar itu.
"Um.. Tapi dia tidak seperti apa yang kalian lihat. Dia memiliki sisi yang berbeda. Kalian ingin tahu?"
Mendengar perkataan Eunha. Si kembar ini langsung mendekatinya. Menggoyang-goyangkan tubuh Eunha. Meminta-minta untuk mengatakan secepatnya.
"Waktu itu aku dan dia pergi ke minimart. Aku langsung mencari rak ice cream. Tapi setelah aku selesai dari rak ice cream. Aku melihatnya dengan seorang yeoja. Dia cantik. Sungguh! Aku melihat sepertinya yeoja itu ingin menyentuh tangan Jimin waktu itu, tapi entah kenapa Jimin menolaknya. Mukanya benar-benar terlihat marah. Jika kalian melihatnya. Kalian pasti akan takut"
Dua orang yang mendengarkan ini sangat serius. Bola mata mereka seperti akan keluar. Serius sekali.
"Dia disentuh?? Kenapa kau tak memarahi yeoja itu?? Jimin sekarang milikmu. Kenapa kau tak marah?? Tapi baguslah Jimin tak ingin disentuhnya. Jadi?? Kau tak mendengar pembicaraan mereka?"
"Tidak.. Aku tidak mendengarnya. Terlalu jauh. Suara mereka juga kecil sekali."
***
"Jimin-ah.. Aku mohon.. Kembalilah. Aku janji tidak akan menyakitimu lagi"
Hyera datang ke kantor Jimin. Jimin yang sedang mengutak-atik komputernya itu kaget dengan kehadirannya.
"Tidak! Pergi kau, aku muak denganmu"
Walaupun Jimin mengatakan itu. Hyera tetap tidak akan pergi sampai dia mendapatkan Jimin kembali. Sedangkan Jimin, Hyera benar-benar memuakkan untuknya sekarang. Bersyukurlah dia sekarang sudah memiliki calon. Tak kalah cantik dengan Hyera. Mungkin lebih cantik dari Hyera.
"Aku tidak akan pergi sebelum kau benar-benar menerimaku kembali. Aku menyayangimu jim.. Kembalilah.. Aku sangat mencintaimu"
Telinga Jimin benar-benar panas karena omong kosong dari Hyera. Keterlaluan memang sikap Hyera ini dimata Jimin. Dia langsung menelpon sekretarisnya. Menyuruhnya memanggilkan satpam. Ada penyusup diruangan ku, begitu katanya. Tak butuh waktu lama, dua orang satpam mengetuk pintu ruang Jimin dan segera masuk. Membawa Hyera keluar.
"Jimin?! Apa yang kau lakukan?! Kau mengusir ku?!!"
Jimin tidak peduli dengan omongan Hyera. Dia hanya menatap gadis itu datar. Tak peduli apa yang akan dilakukan Hyera
"Tolong ini bawa keluar, dia sangat mengganggu"
Jimin memerintahkan dua satpam yang datang keruangannya dan langsung menarik Hyera
"Kau!! Aku--"
Ceklek
Pintu tertutup dan omongan Hyera pun terpotong, jimin langsung menyandarkan kepalanya dikursi hitamnya itu, memdongakkan kepalanya sambil memijat keningnya. Pusing yang dirasanya
Jimin meraih ponselnya, dia menekan nomor seseorang dan menelponnya
Tut.. Tut.. Tut..
"Apa mau mu??", suara dari sebrang sana membuat jimin tertawa disini, dia hanya menelpon karena rindu, tapi lihatlah, dia diomelin sekarang
"Hey.. Kau menjawab panggilanku dan aku disambut dengan omelanmu??"
"Lalu?? Apa peduliku?? Katakanlah, kau ingin apa??"
"Eunha.. Ayolah, aku rindu padamu, aku lelah sekali hari ini, aku hanya ingin dengar suaramu, itu saja", jimin yang harus mengalah, dia mendengar suara tawakan disana
"Haha, baiklah. Jadi?? Kau rindu padaku??"
"Ya.. Begitulah, aku tidak sabar kau kembali kemari lagi"
"Hem??"
"Iya.. Aku serius eunha, cepatlah selesaikan ujianmu dan kembalilah kemari, aku benar-benar rindu padamu dan kita akan melakukan hal yang menyenangkan"
Mendengar perkataan jimin, sepertinya eunha terdiam disana.
"Ma-maksudmu menyenangkan??", tanyanya gugup, jimin tau. Pikiran eunha sekarang berkeliaran, jadi dia berniat menjahilinya
"Melakukana itu??"
"YA!! APA YANG KAU PIKIRKAN PARK JIMIN?! HAISH"
"Hahaha, apa yang kupikirkan?? Apa yang kau pikirkan eunha?? Sesuatu yang menyenangkan menurutmu itu apa?? Kau memikirkan yang lain, hm?? Kau menggodaku, hm??"
"A-aku tidak-- uugh!! Aku membencimu", kata eunha kesal
"Hahaha jika kau memang ingin melakukannya, ay--"
"SHIREO!!"
Pip
Eunha mematikan teleponnya, jimin tau sekarang eunha pasti malu atau kesal padanya, tapi tak apa, eunha tidak akan sekesal itu pada jimin
Hahaha, aku mencintaimu

KAMU SEDANG MEMBACA
Be Your Partner
RomanceApa yang terlintas dipikiran kalian ketika mendengar kata JODOH?