Mereka sedang dikamar. Jimin sedang mengutak-atik laptopnya. Sepertinya kerjaannya menambah. Eunha sedang disampin jimin. Menatapnya datar
"Ji"
"Ada apa eunha??", mulutnya berbicara, tapi matanya masih tertuju pada benda mati itu
"Lihat kesini dulu ji.. Aku ada disini", eunha merasa kesal. Dia diacuhkan oleh jimin.
"Hm??", jimin memutar kepalanya tapi lihatlah, matanya tidak terarah pada eunha. Karena diperlakukan acuh pada jimin, dia membalikkan badannya dan tidur. Jimin yang sadar langsung mendekatinya
"Ada apa sayang?? Kau mau sesuatu?? Katakan", tidak ada respon dari eunha. Dia menutup matanya, tapi tak tidur, dan jimin tau itu.
Srrt...
Ditutupnya laptop itu dan dibalikkannya badan eunha. Eunha yang kaget pun akhirnya membuka matanya. Jimin menatapnya. Mereka saling menatap, seperti kontes tatap-tatapan. Tak ada yang bicara.
"Aku ngantuk", eunha ingin membalikkan badannya, tapi jimin menyanggahnya dengan cepat.
"Aiish!! Wae?! Aku lelah.. Biarkan aku tidur"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau marah??", jimin masih menatapnya. Eunha menutup matanya
"Aniya. Aku ingin tidur, selesaikanlah pekerjaanmu, setelah itu tidur"
Chup~
Jimin menciumnya tiba-tiba. Dia langsung membuka matanya
"Kan.. Kau tidak tidur, ayolah.. Aku belum ngantuk, jangan tidur dulu", jimin mengeluarkan jurus aegyo nya. Eunha paling tidak tahan jika jimin ber-aegyo. Dia sangat lucu
"Haha, baiklah, jadi kau ingin apa??", jimin terlihat berpikir.
"Aku ingin ini", dia menunjuk kearah bibir eunha. Eunha hanya tersenyum. Dia yang memulai, eunha menciumnya.
"Sudah??"
"Belum"
Chup~
Jimin menciumnya lagi. Cukup lama mereka seperti ini. Tangan jimin tidak berhenti, dia memainkan bulatan yang masih terbalut baju itu
"Mmpphhhh.. Jii", erangannya disela-sela kecupan
"Aku ingin dirimu", jimin berbisik pelan ditelinga eunha. Merinding mendengar itu, suaranya sangat berat.
Jimin beralih ke leher eunha, luka lehernya sudah tidak terlalu jelas. Jadi dia bisa leluasa bermain disana. Jimin mengecup, mengisap, dan menjilat leher eunha
"Sshhh ahhh jiiihhh"
"Terus keluarkan suara itu, aku suka", bisiknya lagi. Eunha tidak bisa menolak. Sentuhan jimin memang sangat bisa membuatnya ketagihan