Sekarang eunha sedang dijalan, dia ingin pulang. Dia bersama eunwoo. Tidak dengan jimin. Sumpah demi apapun dia muak dengan pemandangan itu, dia dan jira terlalu banyak canda gurau. Jadi dia memutuskan untuk pulang, awalnya jimin sudah bersiap, tapi eunha memberhentikannya, dia bilang dia ingin pulang bersama eunwoo.
"Hyung aku ingin pulang kerumah, apa eomma dan appa ada dirumah??"
"Tidak ada, appa dan eomma pergi ke Jepang pagi ini. Tidak bisa eunha, kau harus pulang kerumahmu", kata eunwoo sambil menyetir
"Kenapa mereka tidak memberitahukan padaku?? Haaah.. Aku muak melihat mukanya hyung"
"Mereka sudah mengirimkanmu lewat pesan. Kau tidak membuka ponsel mu eoh?? Tidak! Kau harus pulang, aku akan mengantarmu", katanya. Eunha pun langsung membuka ponselnya, benar saja, eomma dan appa mengirimkan pesan dengan foto mereka berdua. Lucu sekali, dia merindukan keduanya.
"Emm.. Baiklah"
…
"Jadi kau akan tidur dimana hyung??"
"Aku akan ke apartment ku. Tenanglah, tidur yang nyenyak eunha, jangan pikirkan kejadian tadi. Baik-baiklah dengan jimin, nee?? Ingat jangan marah-marah, kau sedang mengandung", kata eunwoo yang berada di dalam mobilnya. Eunha sudah didepan pintu rumahnya
"Nee, hyung.. Hati-hati", dia melambaikan tangannya dan mobil eunwoo meninggalkan apartmentnya itu
Eunha langsung masuk kedalam apartmentnya. Dia mengunci pintunya, berjalan ke kamar, mengambil handuknya dan bersiap untuk mandi. Selesai mandi dia berniat untuk tidur, dan benar saja, dia terlelap dikamar, tapi bukan kamarnya dengan jimin. Melainkan kamar disebelahnya
***
Ceklek
Jimin memasuki rumahnya. Dia pulang setelah merasa menyesal pada eunha karena melakukan itu tadi
"Sayang?",dia mencari eunha. Tidak menemukan sosok itu dikamar, dan berjalan ke kamar sebelah. Melihat sosok mungil itu disana, menggunakan sweater warna ungu. Dia tidur. Jimin mendekatinya, menyibakkan rambutnya kebelakang, tenang sekali dia. Deru nafasnya juga teratur.
Chup~
Jimin mencium bibirnya sekilas, eunha bergerak. Dia membelakangi jimin, dan tidur kembali. Jimin berniat untuk menggendongnya dan membawanya kekamar. Eunha kebiasaan kalau sudah marah pasti tidak ingin tidur bersama, dia akan memilih tidur dikamar satunya. Jimin mandi dan langsung tidur setelah itu. Dia memeluk eunha dari belakang.
03.00
"Hem..", eunha terbangun, dia merasa kelaparan.
"Mwoya??", dia meraba sesuatu yang melingkar diperutnya. Tangan. Dia langsung mengarahkan kepalanya menghadap belakang
"A-aku ma-mau makan!! Aegi-nya!!", katanya sambil mencubit lengan jimin. Jimin sadar, benar, ada janin diperut eunha. Tidak boleh ditekan.
"Mianhae sayang", katanya melonggarkan pelukan itu. Eunha kali ini tidak memberontak. Dia merasakan kehangatan disana.
"Anak appa lapar, nee?? Sampai dia membangunkan eommanya larut malam begini, hm??", jimin mengelus-elus perut eunha
"Dia bilang dia benci padamu", kata eunha jutek, tapi dia memendam tawanya.
"Eoh?? Benarkah?? Kenapa, hm?? Kau membenci appa?? Ada apa?? Apa appa mu ini membuat kesalahan??", tanya jimin yang tangannya masih setia mengelus perut eunha. Eunha masih serius dengan makannya seraya menjawab pertanyaan jimin
"Aegi bilang karena kau menyakiti eomma ku", eunha menahan tawanya. Dia mengerjai jimin. Jimin bingung, benarkah itu?
"Hm?? Begitukah?? Apa eomma curhat padamu?? Tapi appa suka melihatnya cemburu, dia sangat menggoda. Bagaimana dong?", kata jimin smirk. Eunha tak tahan, dia memilih untuk diam saja, jimin tidak seharusnya mengatakan itu, eunha bisa terkena serangan jantung karena ulahnya
"Aegi?? Kemana kau?? Appa masih ingin bertemu denganmu", jimin mengelus perutnya
"Haruskah aku menemuinya malam ini, sayang??", eunha melihat kearah belakang, jimin tengah menyunggingkan senyumnya. Tau maksud arah pembicaraan ini kemana. Eunha menelan ludahnya kasar.
"Ti-tidak!! A-aku mengantuk!! Hoaam", eunha mencoba untuk menghindar. Bahaya jika berlama-lama disini. Bisa bisa dia tidak akan tidur malam ini, malah akan hanya menambah beban pikiran karena intinya bisa saja sakit
"Kau ngantuk, hm?? Kali ini kau bisa menghindar, tapi lihat saja nanti, kau akan menginginkannya dan terus mengeluarkan suara seksimu itu dibawahku", bisik jimin ditelinga kiri eunha. Bulu kuduknya berdiri saat itu juga. Eunga langsung beranjak dari meja dan pergi, meninggalkan jimin yang masih dimeja
Jimin masih ada dibawah, dia membersihkan piring kotor bekas kue dan susu yang dibuat eunha. Eunha sudah dikamarnya, dia takut jimin mengerjainya. Jimin masuk, eunha langsung menutup matanya. Ranjang itu bergerak, pertanda jimin sudah naik keranjang. Dia langsung melingkarkan lengannya dipinggang eunha. Mengecup ceruk leher eunha
"Aku tau kau belum tidur, kau tak bisa bohong. Tak apa, tenang saja, memang tidak hari ini, tapi aku akan menerkammu habis-habisan dan aku juga bisa bertemu dengannya di saat waktunya tepat. Tidurlah, Jalja chagiya.. Jalja aegi", dia mengecup ceruk leher eunha lagi dan tertidur
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Be Your Partner
RomanceApa yang terlintas dipikiran kalian ketika mendengar kata JODOH?