Lost Hope

1.4K 99 0
                                    


"Ya!! Tenanglah jimin-ssi!!"

Kapal pecah. Seperti itulah sekarang kondisi apartment Jimin. Dia mengobrak-abrik semua barangnya. Menyampakkan ke segala arah. Hingga hampir melukai enam orang yang baru saja menginjakkan kakinya ke apartment Jimin

"Bagaimana ini hyung.. Apa yang akan kukatakan pada Hyera!? Aku bingung!!"

Jimin tidak menangis. Tapi mata dan mukanya memerah. Dia benar-benar dalam keadaan frustasi sekarang.

"Apa susahnya?? Kau tinggal bilang pada Hyera bahwa kau dijodohkan. Segampang itu. Tak perlu frustasi. Lihatlah, kau melukai dirimu sendiri!"

"Itu benar, jimin-ah.. Kau juga hampir melukai kami semua!"

Itulah yang diucapkan oleh Kim Taehyung dan Kim Seokjin. Seokjin benar, mereka semua hampir terluka karena serangan benda yang melayang oleh Jimin. Tapi untungnya ada Namjoon di depan yang bersedia menangkap benda-benda itu.

"Tapi aku melakukan kesalahan.." sambungnya

"Mwo?? Apa yang kau lakukan??"

Serentak mata mereka semua melihat ke arah Jimin yang sepertinya panik dengan perkataan yang baru saja diucapkannya itu.

"A-aku.. Aku mengatakan padanya ba-bahwa aku akan me-menikahi nya"

"MWO?!"

***

Eunha sekarang tengah berada di kantor guru. Pak Jang menyuruhnya meletakkan semua buku-buku dari kelasnya ke atas mejanya. Dengan muka yang sangat kusut dia berjalan di lorong sekolah. Melewati seluruh kelas yang ada disana. Bersyukurlah Eunha kalau sekarang adalah jam pulang sekolah. Kalau tidak habis lah dia. Di teriaki setiap namja kelas yang dilewatinya ini. Eunha cukup terkenal disekolah nya. Pasalnya tidak hanya cantik saja, dia juga sangat cerdas, baik hati, dan juga hyperactive. Banyak namja sekolahnya yang tertarik padanya. Dan jangan lupakan matanya. Hanya dia yang memiliki odd eye disekolahnya itu.

"Hey!"

Eunha yang sedaritadi melamun terkejut oleh suara seorang namja dan juga tepukan di pundak nya. Dia segera menoleh. Park Chanyeol. Namja seangkatan yang berbeda kelas dengan Eunha. Jujur saja, sebenarnya Eunha sangat menyukainya. Eunha sangat tidak bisa melihat ketika namja ini menunjukkan senyumannya. Pasalnya setiap kali dia tersenyum, lesung pipi itu akan muncul. Manis sekali.

"A-ah.. Chanyeol?? A-apa yang sedang kau lakukan disini??"

Gugup. Dia sangat tidak bisa kalau berada didekat Chanyeol. Selain tampan dan memiliki senyum membahana, Chanyeol juga memiliki aroma tubuh yang sangat Eunha sukai. Itu adalah salah satu kelemahan dari Eunha

"Ibu Kim menyuruhku meletakkan tasnya ke meja nya, kau sendiri?"

Beruntunglah Eunha hari ini. Mood nya bertambah karena Chanyeol baru saja tersenyum padanya. Dan untuk memberitahu, meja Pak Jang dan Bu Kim sebenarnya bersebelahan. Benar-benar sangat beruntung nasib Eunha hari ini.

"Ah.. Ini pak Jang menyuruhku meletakkan ini di mejanya, dia pulang satu jam lebih awal sebelum bel sekolah berbunyi, katanya ada urusan mendadak yang harus diselesaikannya"

Mendengar penuturan itu, Chanyeol mengangguk-angguk mengerti. Selama itu mereka berbincang, sampai ponsel Eunha berbunyi. Melihat nama yang tertera di ponselnya itu dia langsung mengetahuinya, bahwa orang yang sedang menelponnya ini sudah ada didepan sekolahnya. Siapa lagi kalau bukan Eunwoo

"Ah.. Chanyeol kurasa aku akan pergi duluan. Kau tak apa kan??"

"Oh iya.. Tak apa. Hati-hati Eunha"

Perkataan Chanyeol itu berakhir dengan senyuman. Eunha semakin meleleh jika Chanyeol terus-terusan seperti itu.

Be Your PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang