Pagi ini eunha merasa senang, kejadian tadi malam masih membekas dipikirannya, jimin benar-benar mencarinya, tidak tega sih, tapi eunha ingin jimin kapok dulu, baru dia akan pulang.
Hari ini memasak makanan yang cukup banyak, dia berinisiatif untuk membawakan jimin bekal
"Appamu pasti akan senang kan aegi??", tidak ada jawaban dari park kecil, barangkali dia tidur setelah selesai makan
"Ah.. Aku terlalu lelah jika harus pergi ke kantornya, kurasa aku akan menyuruh ahjumma", eunha langsung menghubungi maid apartment nya dan menyuruhnya untuk datang
Butuh waktu duapuluh menit untuk ahjumma sampai, dia langsung menekan bel rumah Eunha
"Ahjumma, masuklah"
"Jadi?? Kau memasak banyak untuk jimin juga??", tanya ahjumma riang
"Nee, ahjumma. Ah!! Aku juga membuatkanmu lauk, makanlah, ini untuk jimin, aku yakin kau tau yang mana orangnya kan??", dia memberi dua kantung, yang satu untuk jimin dan satunya untuk ahjumma
"Eunha-ssi.. Kau tak perlu membuatkan untukku, kau jadi kerepotan"
"Tak apa ahjumma, aku hanya ingin", menyebarkan senyumnya
"Ah.. Terimakasih banyak eunha, baiklah ahjumma akan memberi ini pada jimin", ahjumma pergi
***
"Selamat pagi tuan", semua karyawan kantor menyapanya. Dia juga menyapa balik
Ceklek
"Oh?? Ige mwoya??", dia melihat ada bungkusan diatas mejanya, dilihatnya kedalam kantung itu, ada bekal. Dia membukanya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wah! Kenapa banyak sekali, dari siapa ini??", tiba-tiba saja ada kertas kecil yang jatuh dari bawah bekal itu
Aku memasak terlalu banyak, makanlah
Jimin tau siapa pengirim ini, dia duduk di kursi hitam itu, memandangi kertas itu sambil tersenyum-senyum
"Dasar kau eunha.. Lihat saja, kau akan pulang dalam waktu yang cepat", katanya sambil tersenyum
Tok tok
Jimin langsung membereskan bekal itu
"Masuk", itu yoora
"Maaf mengganggu tuan, saya ingin memberi laporan ini", jimin sedikit bingung, kemana perginya yerin
"Dimana yerin?? Dia tidak hadir?? Baguslah", kata jimin sambil membuka lembaran itu
"Ah.. Kurasa begitu tuan, dia meminta cuti 3 hari, ada masalah dengan keluarganya", jimin hanya mengangguk-angguk dan menyuruh yoora keluar
***
Eunha sedang beberes rumah, tapi sekarang ini dia sedang duduk di sofa, semenjak hamil ini dia sering kelelahan.
Drrt..
Pesan yang barusan saja masuk membuat eunha tersenyum-senyum, ini jimin, dia memoto bekal yang dibuatkan eunha tadi
Ini terlihat enak, tapi aku tidak yakin bisa menghabiskan nasinya?
Benar, eunha terlalu banyak memberikan nasinya pada jimin
Habiskan atau aku tidak pulang?
Dia tertawa ketika mengirim pesan itu, benar-benar jahil, tak butuh waktu lama, jimin membalasnya
Ani!! Pulanglah!! Akan kuhabiskan nasinya!!
Eunha terkekeh melihat balasan jimin, dia membayangkan seperti apa raut wajah jimin sekarang
Haha aku bercanda, sudah dulu jimin, aku tidak mau mengganggumu
Balasan itu sangat cepat seakan jimin benar-benar menunggu eunha
Apa kau kecewa padaku?? Maafkan aku, send
Tidak! Aku hanya akan membersihkan sesuatu! Annyeong!^^
Balasan itu berakhir pada balasan jimin yang membalas annyeong
Selang beberapa menit mereka berkirim pesan, ponsel eunha bergetar kembali.
"Haiishh!! Kenapa dia tidak bekerja jug-- eoh??!"
Eunha membuka pesan itu, nomor yang tidak dikenal dan isi pesan yang sangat membuatnya kaget
Tadi malam aku dan suamimu melakukan hubungan sex, dia sangat menikmatinya.
Tangan dan kaki eunha bergetar hebat, bagaimana mungkin jimin melakukan itu? Dan siapa orang ini? Eunha mencoba untuk tetap tenang, air matanya sudah mengalir.
Piip.
"Yeoboseyo?? Ya!! Apa maksudmu mengirimku pesan seperti itu?! Kau sudah tau dia memiliki istri dan kenapa kau tetap melakukan hubungan itu padanya?! Sialan kau jalang!!!", eunha berteriak ditelpon. Disebrang sana hanya tertawa
"Hey! Dia yang mengajakku bermain di club! Hahaha", sungguh diluar akal eunha, benarkah? Jimin melakukannya dengan perempuan lain?
Piip.
Wanita itu mematikan teleponnya, dia menggeram, menangis sejadi-jadinya. Satu yang dipikiran eunha, suara wanita itu terdengar tak asing ditelinganya. Seperti sudah pernah mendengar suara itu, tapi tak ingat siapa pemiliknya