Sekarang mereka berdua berada didalam mobil. Sunyi senyap. Tak ada yang berbicara. Eunha juga masih agak canggung dengannya. Dia akan berbicara hanya jika si lawan bicaranya ini membuka percakapan duluan.
"Em.. Ka-kau baik, Eunha??"
Jimin membuka percakapan. Dia melirik Eunha yang ada disampingnya. Bisa dilihat Eunha sedang melihat-lihat jalanan. Bibirnya mengucapkan Nee, gwaenchana tapi suaranya sangat kecil. Hening lagi.
"Hey tuan"
Yang dipanggil langsung menoleh dengan semangat yang membara. Walaupun dipanggil dengan sebutan tuan. Jimin tetap menoleh bersemangat.
"Ada apa?? Kau ingin sesuatu??"
"Berapa banyak kamar tidur di apartment mu?"
"Dua kamar. Kau tenang saja"
Eunha langsung menghembuskan nafasnya. Lega. Ternyata ini yang membebaninya selama perjalanan. Dia langsung memundurkan punggungnya untuk bersandar.
...
Sampai. Jimin langsung memarkirkan mobilnya itu. Mematikan mesinnya dan menoleh ke arah dimana Eunha duduk. Dia tertidur ternyata. Jimin memperhatikannya. Senyum seketika keluar dari bibir jimin.
"Hey.. Eunha, kita sampai, bangunlah, kau tak mau tidur dimobil kan?" sembari menepuk pelan bahu Eunha
Yang ditepuk pun terbangun. Yang pertama kali Jimin nikmati dari Eunha adalah matanya. Saat Eunha membuka matanya. Jimin benar-benar masih tidak bisa percaya kalau dia akan dijodohkan dengan gadis seperti Eunha. Cantik sekali.
"Nee. Aku bangun"
...
Mereka berjalan. Tapi tidak berdampingan. Eunha berada dibelakang Jimin. Sesekali Jimin mengecek keberadaan Eunha dibelakangnya. Dia tampak sempoyongan. Jimin langsung berbalik, Eunha tak sadar jika Jimin sudah berhadapan dengannya. Alhasil Eunha menabrak dada bidang jimin.
"Eoh?? Kenapa berhenti??"
Dia langsung menggenggam tangan Eunha. Eunha sendiri terkejut. Ada apa dengan pria ini? Dia berusaha melepaskan genggaman itu
"Jangan dilepas. Kau sempoyongan"
***
"Tuan!!"
Eunha terlihat sedang menggedor-gedor pintu kamar milik Jimin. Terbuka. Terlihat bahwa jimin baru saja selesai mandi. Rambut nya masih ssdikit basah. Jimin melihat Eunha yang masih menggunakan gaun putih nya, sementara rambutnya sudah diikatnya, memamerkan leher putih itu.
"Wae?"
"Aku tidak ada baju. Apakah kita bisa pulang sebentar untuk mengambil bajuku? Aku ingin mengganti baju"
Jimin bingung. Tidak bisa kembali kerumahnya sekarang. Ini sudah sangat malam. Sekarang sudah jam 11. Jimin tidak akan mau.
"Ini, pakailah. Sudah kekecilan untuk ku.", memberikan bajunya
"Bagaimana jika ini kebesaran denganku?"
"Pakai saja, tidak akan kebesaran"
"Em.. Baiklah"
...
Jimin sedang berada dikamarnya dia sedang ber-video call dengan 6 sahabatnya itu
"Woah! Jinjja?? Dia adik Eunwoo?? Cha Eunwoo??"
"Nee!! Dia cantik. Sungguh. Cantik sekali. Kalian tidak pernah melihat adiknya bukan?? Kalian harus melihatnya. Kalian harus kemari melihat calonku. Dia sangat cantik!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Your Partner
RomanceApa yang terlintas dipikiran kalian ketika mendengar kata JODOH?