Aku sedang berjalan menuju ruang kerja appa. Appa memanggilku. Ku masuki ruang kerja nya dan kudapati eomma juga ada disana. Kukira appa memanggil karena ada suatu pekerjaan kantor yang harus ku tuntaskan. Tapi ternyata tidak.
"Mwo?? Tidak!! Aku tidak mau appa!!"
Ya. Appa mengatakan bahwa dia ingin aku menikahi gadis pilihannya. Memang, awalnya dia mengatakan secara lembut. Dia ingin sekali melihatku menikah.
"Ji.. Dengarkan eomma. Dia adalah sahabatmu. Apa kau melupakannya?? Dia gadis baik dan juga cantik. Jika kau melihatnya, pasti kau akan menyukainya"
Menyedihkan memang. Jimin benar-benar kesal sekarang. Kenapa keduanya tidak memberitahunya sejak awal? Persetan dengan sahabat. Jimin sekarang sedang menjalin hubungan dengan seorang yeoja.
"Mianhaeeomma, aku tidak bisa menerima permintaan itu. Kalian sudah tau bukan?? Aku sudah memiliki kekasih"
Mendengar perkataan yang dilontarkan jimin, kedua orang tuanya ini tiba-tiba terlihat sedih dan kecewa. Jimin sendiri yang melihat itu sebenarnya tak tega.
"Ah.. Arraseo, kami mengerti jika kau tidak--"
"Iya, baiklah aku mau"
Lihatlah, Jimin tiba-tiba merubah pikirannya. Dan sekarang dia benar-benar terbebani. Menghembuskan nafasnya kasar. Pusing? Iya. Sangat. Sekarang dia benar-benar tidak tau apa yang harus dikatakan pada kekasih nya itu. Goo Hyera
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ah.. Gomawo Jimin. Appa yakin kau akan menyukainya!! Dan.. Secara kau menerimanya. Appa mohon padamu, tinggalkan Hyera"
Appa dan eomma terlihat sangat bahagia. Tapi berbeda dengan namja tampan ini. Jimin yang mendengarkan itu sekarang terdiam tanpa kata-kata. Dirinya seperti sedang dihantam oleh kilat berkali-kali. Dia tidak salah dengarkan? Tinggalkan Hyera? Tidak. Jimin tidak akan meninggalkan Hyera.
"Bisa kan?? Jimin??"
Jimin yang tadinya terdiam mematung dengan pikiran yang terotak-atik kini tersentak dengan pertanyaan yang dilontarkan Ny. Park
"Em.." singkat. Begitulah jawaban jimin disertai dengan anggukan