Jimin melajukan mobilnya. Eunha tak lama melepas genggamannya, lalu dia sibuk mengipas-ngipaskan bajunya. Terlihat dia kepanasan. Rambut yang tadinya tergerai sekarang berubah bentuk menjadi ekor kuda. Menampilkan leher susu nya itu. Jimin yang tau itu langsung menghidupkan ac dimobilnya sampai ke angka akhir."Eoh??? Gomawoo.."
"Untuk apa??"
"Ah.. Aniyo"
Jimin melihat ke arah Eunha. Dia melihat Eunha masih mengipas-ngipas. Tidak. Sebenarnya Jimin tak melihatnya. Dia melihat jenjang leher putih Eunha tepatnya. Sekarang pikiran Jimin sudah melayang ntah kemana
"Ya!! Apa yang kau lihat?!"
"A-aniyoo!! Aku tak melihat apapun"
"O-oh iya.. Ka-kau mau kemana??", sambungnya
"Um.. Aku ingin makan ice cream"
"Ck, ayolah.. Apakah hidupmu itu harus bergantung dengan ice cream vanilla, eoh??"
"Ani.. Bukan gitu, kau tau kan aku sangat menyukai itu. Kau juga berjanji padaku malam itu jika aku lulus kau akan mentraktirku ice cream. Jangan bilang kau lupa dengan janji itu"
Jimin benar-benar ditampar ocehan dari Eunha. Eunha merasa kesal. Jimin memang sudah berjanji padanya kalau dia akan mentraktir Eunha jika dia selesai ujian.
"Ah.. Nee nee, aku ingat. Baiklah aku akan membawamu. Tapi aku tidak mengizinkan jika kau memakan 11 cup ice cream"
Eunha sedikit berpikir. Dia tidak suka jika dirinya dibatasi memakan ice cream kesukaannya. Tapi kalau tidak makan ice cream dirinya seperti tidak akan hidup.
"Em.. Iya, baiklah. Aku hanya akan memakan 10 saja"
"Tidak, 9 saja", eunha memelotokan matanya
"9 atau tidak sama sekali??", sambung jimin
"Ah!! Nee!! Sembilan, kau curang", jimin yang melihat eunha mem-poutkan bibirnya langsung menyambar pipinya dengan cubitan
***
Jimin dan Eunha sudah berada di toko ice cream. Mereka sudah bercanda gurau. Mengenal diri satu sama lain. Menyenangkan rasanya berada didekat Eunha. Dia benar-benar anak yang hyperactive dan juga talkative. Jimin menyukai Eunha yang seperti ini, dia terlihat bahagia. Lesung pipi itu terus menerus muncul.
Drrt.. Drrt..
"Nee eomma??"
"..."
"Eoh?? Jinjja??!"
"Kamsahamnida eomma!!"
Jimin mematikan ponselnya. Terlihat sangat senang. Eunha yang melihatnya menaikkan alisnya. Seperti bertanya ada apa?
"Eomma-nim.. Dia mengatakan bahwa kau akan tinggal bersamaku kembali. Dia menyuruh kita pulang kerumahmu dulu. Disuruh untuk mengambil bajumu"
Jimin yang mengatakan itu tersenyum-senyum. Sedangkan Eunha sedikit tidak nyaman. Walaupun mereka sudah cukup dekat. Tapi Eunha benar-benar belum siap untuk seatap dengan Jimin
"Ada apa?? Kau terlihat terkejut. Kau tak suka?? Kalau memang begitu, tak apa. Aku akan mengatakan lagi pada eomma-nim agar kau tidak bersamaku dulu"
Eunha yang melihat Jimin mengambil ponselnya kembali, langsung menangkap tangan Jimin. Dia melarangnya. Jika Jimin berkata begitu, bisa mati Eunha disuguhi ocehan eomma dan appa nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Your Partner
RomanceApa yang terlintas dipikiran kalian ketika mendengar kata JODOH?