Part 213

973 43 29
                                    

Maaf ya karena satu dan lain hal, Writernim baru bisa update sekarang. Selamat membaca!

Warning 🔞

Seok Joon yang masih asik bermain sendiri di dalam kamarnya pun sayup-sayup mendengar suara pecahan sesuatu dan beberapa teriakan di telinganya.

"Hmm, siapa yang berteriak malam-malam seperti ini?" Tanya Seok Joon di dalam hatinya sendiri.

Pada awalnya Seok Joon masih tetap melanjutkan kegiatannya bermain dengan lego-legonya di atas karpet yang ada di kamarnya, tapi karena seruan dan teriakan itu terus terdengar akhirnya dirinya memilih untuk berdiri dan berjalan keluar dari kamarnya.

"Maumu apa sih?!!! Aku hanya ingin mengurus Jeong sebentar karena ini sudah malam dan dia pasti akan mencariku!"

"Sudah aku katakan, jangan pergi!!!"

Entah mengapa sepertinya Ki Joon mendadak menjadi teringat dengan mimpi buruknya di malam itu. Iya, di mimpi itu dirinya melihat dengan jelas Ji Ah benar-benar meninggalkannya berjalan mendekati seorang pria yang Ki Joon belum bisa melihat dengan jelas seperti apa wajahnya dan ketika mimpi itu berlanjut, Ki Joon sudah terlebih dulu terbangun.

"Aku hanya akan pergi sebentar ke kamar Jeong. Harus berapa kali kah aku berkata kepadamu?!!"

Ji Ah sepertinya masih belum memahami arti dari perkataan Ki Joon dan menangkap dalam arti yang lain.

"Kamu!"

Dan ketika Ki Joon kembali ingin membalas perkataan Ji Ah, terdengar suara tangisan dari lantai atas yang begitu keras, membuat Ki Joon dan Ji Ah langsung menghentikan pertengkaran dan adu mulut mereka di malam hari ini.

"Hua 😭😭😭"

Seok Joon yang sempat melihat dan mendengarkan sedikit drama pertengkaran dan adu mulut Ki Joon dan Ji Ah dari atas pun langsung terkejut hingga dirinya menangis dengan keras.

Ki Joon dan Ji Ah memang bisa dikatakan sebagai pasangan yang jarang bertengkar, kalau pun bertengkar biasanya mereka lebih banyak memperdebatkan hal-hal yang kecil dengan hanya berbisik dan kalau pun harus bertengkar lebih hebat biasanya mereka akan melakukannya di kamar.

Keduanya memang pernah bersepakat untuk tidak menunjukkan pertengkaran di depan anak-anak mereka, namun pada malam hari ini sepertinya keduanya sedang terlupa dengan kesepakatan yang pernah mereka buat bahkan sedang tidak bisa mengendalikan diri.

"Appa, eomma.... jangan bertengkar lagi 😭😭😭" Kata Seok Joon dengan pelan sambil mengusap sendiri air matanya yang telah mengalir dengan salah satu tangannya sedangkan tangan yang lain masih memegang robot ironman kesayangannya itu.

Seok Joon menangis lebih karena memikirkan kalau kedua orang tuanya sedang bertengkar seperti ini dirinya menjadi takut kalau ada salah satu dari mereka yang tiba-tiba pergi dari Penthouse dan Seok Joon tentu saja tidak ingin hal itu terjadi.

Mendengar suara tangisan dari Seok Joon akhirnya langsung membuat Ji Ah tersadar dan ingin segera menenangkan putranya itu.

"Lepaskan aku." Kata Ji Ah yang sudah menurunkan nada suaranya dan berusaha melepaskan kedua tangan Ki Joon yang tadi masih mencengkram erat di kedua bahunya.

"Sudah aku katakan, aku belum selesai." Kata Ki Joon dengan penuh penekanan.

Ji Ah langsung menatap Ki Joon dengan tatapan yang tajam dan raut mukanya yang malas karena kembali lagi harus menjelaskan kepada suaminya itu.

"Tidakkah kamu mendengar Joon baru saja menangis karena melihat kita yang bertengkar?! Aku harus menenangkannya dulu. Jika kamu masih ingin memarahiku, memakiku, bertengkar denganku, atau apapun itu, kita lakukan nanti di kamar, jangan di depan anak-anak kita. Minggir!" Kata Ji Ah yang juga menyuarakan dengan penuh penekanan kepada Ki Joon.

The Penthouse : Love in Life #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang