Warning 🔞
Di waktu malam hari.
Di Penthouse.
"Yeobo, aku akan menemani Joon dan Jeong dulu ya...." Kata Ji Ah dari arah tangga, membuat Ki Joon sesaat langsung menoleh ke arah sana dan menganggukkan kepalanya.
"Iya, nanti aku akan menyusulmu."
"Ne, yeobo dan jangan terlalu lama ya, karena aku ingin memberikan sesuatu kepadamu...."
"Sesuatu?"
Ki Joon bertanya-tanya di dalam hatinya sendiri ketika Ji Ah bersama anak-anak mereka telah menghilang menuju ke lantai atas.
"Ah, sesuatu apa? Istriku ini sungguh berhasil membuatku merasa penasaran sekarang."
"Hmm, nanti aku juga akan mengetahuinya, jadi lebih baik saat ini aku kembali fokus mengerjakan ini saja."
Dari tadi Ki Joon terlihat sibuk dengan gumamannya sendiri. Dirinya kembali melanjutkan kegiatannya mencuci peralatan bekas makan malam sekaligus membereskan area dapur milik sang istri.
Tidak terasa, hari sudah semakin malam dan Ki Joon akhirnya berhasil menyelesaikan kegiatannya dengan hasil yang memuaskan menurut dirinya sendiri. Kini kedua matanya memandang ke keseluruhan area dapur sambil tersenyum puas.
"Akhirnya selesai juga. Hmm, rasanya dapur ini sudah terlihat kinclong dan rapi."
Ki Joon kembali berkata-kata pada dirinya sendiri sambil mensedekapkan kedua tangannya di dada. Dan hari yang semakin malam membuat rasa kantuk itu datang hingga Ki Joon kini menguap lebar.
"Hoam.... Sudah larut malam ternyata. Baiklah, aku akan memastikan beberapa hal dan mematikan beberapa lampu dan naik ke atas."
Salah satu hal yang biasanya Ki Joon lakukan sebelum dirinya berjalan menuju ke kamarnya adalah memastikan bahwa di area dapur aman, seperti misalnya tidak ada kompor yang masih menyala, lalu memeriksa pintu utama, apakah sudah terkunci dengan benar atau belum, dan terakhir adalah mematikan beberapa lampu di area bawah yang tidak terlalu terpakai.
"Oke, sepertinya semuanya sudah dan aku akan berjalan ke atas...."
Ya, Ki Joon yang begitu teliti sangat cocok ketika hidup bersama Ji Ah yang begitu clumsy alias ceroboh. Perpaduan yang sempurna, di mana kelebihan mereka masing-masing bisa saling menutupi kekurangan mereka masing-masing.
KLEK.
Dengan perlahan, Ki Joon membuka pintu kamarnya dan dirinya berjalan masuk. Dahinya kini kembali berkerut ketika apa yang dilihatnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan atau dipikirkannya. Sprei ranjangnya masih terlihat begitu rapi dan saat ini Ki Joon pun tidak menemukan siapa pun di sana, termasuk istrinya sendiri, Ji Ah.
"Hmm, ke mana istriku?"
Dan tempat pertama yang muncul di benak Ki Joon saat ini adalah kamar yang letaknya persis di sebelah kamar mereka.
"Apakah dia ketiduran saat sedang mengurus Jeong?"
Ki Joon bertanya-tanya di dalam hatinya sendiri sambil berjalan menuju ke kamar putra kecilnya itu. Dengan langkah yang pelan, Ki Joon akhirnya masuk ke kamar Seok Jeong dan tidak menemukan siapa pun di sana selain putra kecilnya itu yang kini telah tertidur lelap.
"Jeong a.... Selamat tidur ya, appa menyayangimu."
Ki Joon tersenyum, dirinya menyempatkan untuk memberikan ucapan selamat tidur dibarengi dengan usapan lembut pada kepala Seok Jeong.
"Ah, istriku ini sedang ingin mengajakku bermain petak umpet atau bagaimana ya? Padahal tadi dia sendiri yang memintaku agar tidak terlalu lama menyusul ke kamar dan sekarang dia yang justru menghilang entah ke mana."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Penthouse : Love in Life #2
FanfictionUhm Ki Joon x Lee Ji Ah (UmJiah) story as family :) Just fanfic 🥰 Lanjutan cerita dari The Penthouse : Love in Life.