Ki Joon dan Ji Ah kini tampak bergegas mengemas barang-barang mereka dan memasukkannya lagi ke dalam koper. Lebih tepatnya Ki Joon yang akhirnya lebih banyak membantu Ji Ah, apalagi ketika istrinya itu lupa menaruh barangnya di mana.
Ya, begitulah Ji Ah, selain sering hampir menabrak sesuatu tanpa alasan yang jelas, dirinya juga sosok wanita yang pelupa kronis. Kadar pelupanya benar-benar di atas rata-rata dan dibutuhkan Ki Joon seorang pengingat sejati yang selalu siap siaga membantunya.
"Yeobo...."
Baru saja Ji Ah kembali memanggil Ki Joon dengan maksud menanyakan di manakah dirinya menaruh hairdryernya, kini di saat yang sama Ki Joon sudah berada di samping Ji Ah dan memberikan sebuah hairdryer yang ternyata ada di atas meja di dekat sofa ruang keluarga.
"Ini kan yang kamu cari?" Tanya Ki Joon dengan nada suaranya yang begitu cool.
Sesaat Ji Ah melihat dengan seksama, menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
"Ne, yeobo. Gomawo. Ah, bahkan kamu bisa menebak apa yang akan aku tanyakan.... hebat sekali." Komentar Ji Ah dengan tangan yang sibuk menata barang-barangnya di dalam koper.
Ki Joon tersenyum sambil mencubit gemas hidung Ji Ah.
"Ya, kita sudah hidup bersama tidak hanya 1 atau 2 hari saja, sayang.... hmm, oh iya apa lagi yang belum selesai, mau aku bantu?" Tanya Ki Joon yang memang selalu terbiasa menawarkan bantuan kepada Ji Ah.
Ji Ah ikut tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
"Urusan menata koper tinggal sedikit lagi, yeobo. Aku bisa melakukannya sendiri. Mmm, tapi jika kamu tetap ingin membantuku, bagaimana kalau kamu mengemasi makanan dan minuman manis milikku yang ada di lemari pendingin?"
Pertanyaan dari Ji Ah membuat Ki Joon langsung terkekeh.
"Wae?" Tanya Ji Ah ketika mendengar suara kekehan dari suaminya itu.
"Kamu pelupa, tapi selalu ingat dengan makanan dan minuman manis yang kamu beli."
"Tentu saja, itu tidak boleh ketinggalan dan aku masih ingin menikmatinya saat kita berada di resort nanti."
"Ne, arraseo yeobo. Aku akan mengemasinya untukmu."
Ki Joon tersenyum lalu melangkah ke area dapur dan melakukan tugasnya.
Singkat cerita, setelah selesai dengan urusan mengemasi barang, akhirnya Ki Joon dan Ji Ah menikmati sarapan dan melakukan check out dari hotel itu. Hotel yang menemani liburan ala melokal mereka selama beberapa hari.
Kini keduanya tampak memasukkan koper serta barang-barang mereka ke bagasi bak terbuka lalu seperti biasanya, Ki Joon membukakan pintu mobil agar Ji Ah bisa masuk terlebih dulu dan setelahnya dirinya akan masuk melewati pintu yang satunya.
"Wah, pagi menjelang siang seperti ini cuacanya sudah mulai terasa panas....." Kata Ji Ah yang langsung berkomentar.
"Iya, ayo kita hidupkan ACnya dulu dan kita tunggu agar lebih dingin."
"Nah, seperti ini baru terasa lebih nyaman...." Kata Ji Ah yang akhirnya merasakan angin sejuk dari pendingin yang ada di dalam mobil mereka.
"Oke, kalau sudah merasa nyaman, ayo kita berangkat."
Ki Joon akhirnya mulai melajukan mobilnya menuju ke arah bandara sekitar 30 menit dari kota Male, karena seperti yang telah Ki Joon rencanakan sebelumnya bahwa mereka akan menuju ke sebuah resort yang bernama Dhigali Maldives dengan menaiki pesawat amphibi.
"Jadi, kita kembali ke bandara lagi?"
Ji Ah bertanya ketika mobil yang dikemudikan oleh Ki Joon melewati sebuah jembatan yang sempat mereka lewati saat pertama kali datang ke negara Maldives.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Penthouse : Love in Life #2
FanfictionUhm Ki Joon x Lee Ji Ah (UmJiah) story as family :) Just fanfic 🥰 Lanjutan cerita dari The Penthouse : Love in Life.