Part 225

721 35 5
                                    

"Hei, Joo Wan a.... ingat dua meter!"

"Yaaaa, yaaaa, hyung.... aku sekarang sudah mengingatnya lagi." Kata Joo Wan sambil menggembungkan kedua pipinya merasa kesal.

Ji Ah hanya bisa tertawa geli ketika melihat interaksi suami dan adik kandungnya ini yang tampak seperti Tom and Jerry. Ya, Ji Ah tahu, sejujurnya Ki Joon tidak benar-benar merasa kesal ataupun marah kepada Joo Wan, hanya saja suaminya ini sedang merasa sedikit cemburu. Apalagi dengan kepribadian Joo Wan yang memang lebih supel, asik, dan mudah dekat dengan siapa pun. Selain itu, terkadang memang Joo Wan lah sendiri yang sengaja mengganggu Ki Joon agar kakak iparnya ini kembali mengomel.

Hari sudah semakin malam, hujan deras masih mengguyur kota Seoul. Dari tadi Ki Joon dan Ji Ah bersama Joo Wan masih sama-sama duduk di sofa yang ada di ruang keluarga. Ketiganya sedang mengobrol akan banyak hal termasuk menyusun rencana bagaimana mereka bisa mengetahui rahasia yang selama ini disimpan erat oleh kedua orang tua Joo Wan.

"Ini, minumlah." Kata Ji Ah yang berjalan dari arah dapur, membuatkan tiga gelas yang berisi teh hangat untuk memberikan rasa kehangatan di tengah cuaca dingin yang muncul di malam hari ini.

"Gomawo, yeobo." Kata Ki Joon sambil tersenyum.

"Yes, terima kasih noona~"

Joo Wan pun juga ikut tersenyum sambil langsung menyesap sedikit teh hangat itu.

"Sama-sama. Mmm, jadi kita mulai dari mana?" Tanya Ji Ah sambil menatap ke arah dua pria yang ada di samping kanan dan kirinya itu.

"Maksud noona rencana kita untuk mengungkap rahasia itu?" Tanya Joo Wan yang memastikan dan Ji Ah pun mengangguk.

Di saat yang sama, Ki Joon masih menikmati teh hangat buatan istrinya itu sambil tampak masih berpikir.

Ji Ah yang menyadari bahwa suaminya ini sepertinya sedang memikirkan sesuatu pun langsung bertanya, "Yeobo, apakah kamu memiliki ide? Aku amati kamu dari tadi hanya terdiam dan tampak berpikir."

Ki Joon lalu meletakkan gelas itu di atas meja dan menatap ke arah Ji Ah dan Joo Wan.

"Ne, tadi aku berpikir.... bagaimana kalau kita memulai mencari info itu dari rumah sakit tempat dia lahir."

Ki Joon langsung memberikan usulan sambil menunjuk ke arah Joo Wan. Rasanya ini adalah sebuah usulan yang tepat karena Ji Ah dan Joo Wan pun langsung mengangguk secara bersama-sama.

"Ah, benar juga. Siapa tahu, rumah sakit itu bisa memberikan info kepada kita. Joo Wan a, bagaimana menurutmu?"

Kini justru Joo Wan yang tampak sedang berpikir di dalam diam. Entah mengapa usulan dari Ki Joon tadi mendadak membuat Joo Wan jadi teringat dengan obrolannya bersama ibunya waktu dirinya masih berada di mansion yang ada di Jepang.

"Joo Wan a???" Panggil Ji Ah dan Joo Wan akhirnya tersadar dari lamunannya.

"Ah, ne noona.... bagaimana?"

"Apa yang sedang kamu pikirkan?"

"Hmm, usulan dari hyung tadi tiba-tiba membuatku mengingat obrolanku dengan eomma di waktu dulu ketika aku masih berada di mansion." Kata Joo Wan kepada Ki Joon dan Ji Ah.

"Memangnya obrolan tentang apa?"

Ki Joon dan Ji Ah tampak penasaran dan benar-benar langsung menyimak jawaban dari Joo Wan.

"Aku pernah bertanya di mana rumah sakit tempat aku lahir kepada eomma dan setelah itu aku juga bertanya kepadamu noona.... yang waktu itu tiba-tiba aku datang ke kantormu itu...."

"Oh iya, aku mengingatnya, lalu?"

"Ya, ternyata rumah sakitnya sama dan...."

Belum selesai Joo Wan berbicara, Ji Ah sudah langsung menyambung perkataan adiknya itu.

The Penthouse : Love in Life #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang