Warning 🔞
Seok Jeong pun menatap ke arah Ki Joon versi Dan Tae sambil memanggil, "Pa.... pa."
Sesaat kemudian, Ki Joon versi Dan Tae mengalihkan pandangannya ke arah Ji Ah yang masih terlihat sibuk menata menu makanan yang sudah di masak itu di atas piring. Ki Joon versi Dan Tae tampak kembali berpikir dan akhirnya dirinya seperti menyadari akan sesuatu.
"Hmm, sejak aku menyatakan perasaan cintaku kepadanya, aku mulai merasakan perasaan-perasaan yang jarang atau hampir tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Kenapa??? Apakah ini adalah bagian dari rasa cinta itu sendiri? Atau kenapa?" Gumam Ki Joon di dalam hati.
Semakin banyak pertanyaan yang belum bisa Ki Joon versi Dan Tae ini jawab. Setelah menghabiskan waktunya untuk diam dan termenung sesaat, tepukan-tepukan dari tangan-tangan mungil itu membuat Ki Joon versi Dan Tae tersadar lalu kembali menatap ke arah Seok Jeong sambil tersenyum.
"Ah, gomawo Jeong a.... kamu sudah berhasil memanggil appa lagi." Kata Ki Joon versi Dan Tae sambil mengangkat putra kecilnya itu agak tinggi dan akhirnya membuat Seok Jeong tertawa senang.
"Hehehe."
Sungguh, Ki Joon versi Dan Tae semakin bingung dengan dirinya sendiri. Beberapa hari terakhir dirinya sering mengucapkan atau melakukan sesuatu yang selama ini hampir tidak pernah dia lakukan. Ya, salah satunya dengan mengucapkan terima kasih atau mengapresiasi sesuatu sebagai bentuk pujian atau penghargaan.
"Kamu baru saja bisa membuat appa berterima kasih kepadamu." Kata Ki Joon yang melanjutkan ucapannya sambil memberikan kecupan di kedua pipi Seok Jeong, membuat putra kecilnya itu kembali tertawa senang.
"Hehehe, ma ma ma ma."
Dan lagi-lagi, Seok Jeong kali ini memanggil nama Ji Ah berulang kali, entah sebenarnya Seok Jeong memang sedang sengaja mengerjai ayahnya sendiri atau karena dirinya yang masih kecil sehingga belum begitu memahami dan hanya mengatakan apa yang ingin dia katakan.
Ki Joon versi Dan Tae kembali terkekeh dan langsung berkomentar, "Padahal appa baru saja memuji dan berterima kasih kepadamu, tapi tetap saja ya nama eomma lagi yang kamu sebut berkali-kali, Jeong a."
Entah kenapa Ki Joon versi Dan Tae tidak merasa kesal dan justru semakin merasa gemas dengan putra kecilnya ini hingga dirinya dengan sengaja memberikan kecupan di perut Seok Jeong yang membuat putra kecilnya itu tertawa kegelian.
"Hehehe. Hahaha."
Namun walaupun berkali-kali Seok Jeong menyebutkan nama Ji Ah, Ki Joon versi Dan Tae akan tetap mengingat momen di mana putra kecilnya itu tiba-tiba memanggilnya papa di saat dirinya tidak memintanya. Ya, sepertinya Ki Joon versi Dan Tae akan memasukkan momen itu menjadi salah satu momen terbaik di dalam hidupnya.
Beberapa saat kemudian, terdengar suara langkah kaki yang hampir berbarengan. Trio Seok bersaudara yang sudah selesai bersiap-siap akhirnya berjalan menuruni tangga. Seok Joon dan Seok Kyung berjalan terlebih dulu dengan begitu heboh, sedangkan Seok Hoon berjalan di belakang mereka dengan langkah yang tenang.
Ji Ah yang saat ini sedang membawa beberapa piring sambil berjalan menuju ke area meja makan pun langsung menoleh ke arah atas, "Ah, kalian sudah selesai bersiap-siap, ayo kita sarapan dulu."
Dengan senyuman lebarnya, Seok Joon langsung berseru, "Pagi appa! Pagi eomma! Pagi adik Jeong~"
Berbeda dengan Seok Jeong, Seok Joon akan selalu memanggil ayahnya di urutan yang pertama sekalipun tetap ada di waktu-waktu tertentu dirinya akan menjadi manja kepada ibunya.
"Pagi juga Joon a! Dan katanya pagi hyung dari Jeong." Kata Ki Joon versi Dan Tae yang saat ini tampak menggerak-gerakkan tangan mungil Seok Jeong untuk menyapa Seok Joon dan Seok Jeong hanya menatap bingung ke ayah dan juga kakaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Penthouse : Love in Life #2
FanfictionUhm Ki Joon x Lee Ji Ah (UmJiah) story as family :) Just fanfic 🥰 Lanjutan cerita dari The Penthouse : Love in Life.