Part 260

798 39 42
                                    

Warning 🔞

Dan beberapa saat kemudian, kini untuk pertama kalinya, Ki Joon versi Dan Tae ini bisa menemani Seok Jeong hingga putra kecilnya itu tertidur dan dirinya pun ikut ketiduran di sana.

Sementara itu.

Ji Ah tampak sedang duduk di depan meja riasnya dan baru selesai menggunakan beberapa produk untuk perawatan kulitnya di malam hari.

"Wah, kulit wajahku terasa lebih segar sekarang dan seluruh tubuhku juga.... untung saja suamiku tadi datang dan menggantikanku menemani Jeong."

Ji Ah bergumam sendiri sambil masih menatap ke arah cermin yang ada di depannya, menepuk-nepuk kulit wajahnya sendiri, dan sesaat setelahnya Ji Ah mendadak tampak berpikir.

"Tunggu."

Kedua mata Ji Ah menatap ke arah pintu tembusan ke kamar Seok Jeong yang masih tertutup.

"Mmm, tumben sekali dia belum kembali masuk ke kamar...."

Dahi Ji Ah semakin berkerut bingung.

"Apakah Jeong sedang susah ditenangkan? Tapi biasanya untuk menunggunya sampai tertidur tidak akan selama ini."

Ji Ah masih terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri sambil menyisir rambutnya yang panjang bergelombang dan halus itu.

"Ah, lebih baik aku akan mengeceknya...."

Setelah selesai dengan kegiatannya, Ji Ah langsung beranjak dari meja riasnya dan berjalan menuju ke kamar Seok Jeong.

"Astaga...."

Ekspresi di wajah Ji Ah tampak terkejut ketika kedua matanya memandang ke arah Ki Joon versi Dan Tae yang tertidur bersama Seok Jeong di ranjang Seok Jeong yang tergolong tidak terlalu besar hingga membuat kaki suaminya yang panjang itu harus tergantung bebas di tepi ranjang.

Namun rasa keterkejutan itu langsung digantikan dengan rasa haru hingga Ji Ah akhirnya tersenyum dan melangkah mendekati suami dan putra kecilnya itu, menatap ke arah keduanya yang kini sudah tertidur pulas.

"Kalian berdua..... tertidur pulas sekali." Kata Ji Ah yang kembali tersenyum sambil terus menatap Ki Joon versi Dan Tae dan Seok Jeong.

Sama seperti Seok Joon yang memiliki gaya tidur yang persis sama dengan ayahnya, Seok Jeong pun demikian walaupun wajahnya benar-benar 90% lebih mirip ke arah Ji Ah.

Ji Ah akhirnya membuka lemari yang ada di kamar Seok Jeong, berniat mencari sebuah selimut yang agak besar agar bisa menyelimuti suami dan putranya itu. Sesaat ketika Ji Ah ingin menyelimuti Ki Joon dan Seok Jeong, dirinya merasa kasihan kepada suaminya sendiri ketika melihat kaki-kaki Ki Joon itu menggantung bebas di tepi ranjang.

"Mmm, kalau dia tetap tertidur dengan posisi seperti ini pasti besok kakinya akan terasa tidak nyaman. Lebih baik aku juga membenarkan kakinya."

Dengan perlahan, Ji Ah menggeser kaki Ki Joon agar tidak menggantung dan suaminya itu bisa lebih nyaman berbaring di atas ranjang Seok Jeong. Kemudian Ji Ah duduk di tepian ranjang itu dan menaruh selimut untuk keduanya yang tanpa Ji Ah sadari jari-jari lentiknya itu menyentuh di area dada Ki Joon versi Dan Tae.

Dalam suasana yang hening dan tenang, kedua mata Ji Ah kembali menatap ke arah keduanya. Dirinya tersenyum, bagai merekam sebuah momen indah di pikirannya.

"Selamat tidur....."

Dan ketika Ji Ah ingin beranjak dari tepian ranjang itu tiba-tiba ada sebuah tangan yang menggenggam tangannya, mencegah Ji Ah agar tidak pergi, dan membuat Ji Ah sukses terkejut.

The Penthouse : Love in Life #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang