Part 334

428 27 10
                                    

Jong Suk memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku celana panjangnya dan dirinya langsung bergegas lari menuju ke dalam ruangan IGD dengan maksud menghampiri pasiennya.

"Di mana pasien saya?" Tanya Jong Suk kepada salah seorang perawat yang ada di ruang IGD itu.

"Oh, dokter Han Jong Suk. Pasien dokter ada di sebelah sana, mari saya antarkan. Pasien ini mengeluh nyeri amat sangat pada daerah pinggangnya...."

Perawat itu langsung menjelaskan sambil mengajak Jong Suk berjalan mendekati sebuah bed pasien yang letaknya ada di ujung dari ruangan IGD itu.

"Selamat malam, saya dokter Han Jong Suk...."

Sesaat ketika Jong Suk bermaksud menyapa pasiennya itu, dirinya langsung terkejut.

"Tu-tuan Uhm Ki Joon?"

Dengan raut muka yang masih meringis menahan rasa sakit yang semakin bertambah, Ki Joon akhirnya menoleh dan menatap ke arah Jong Suk sambil menganggukkan kepalanya. Rasa cenat-cenut dan nyeri yang hebat membuat Ki Joon tak mampu berkata-kata lagi hingga akhirnya Ji Ah lah yang langsung ikut berbicara.

"Selamat malam dokter, maaf kami jadi mengganggu waktu dokter...."

"Tidak masalah, Nyonya, saya juga baru selesai dari praktek di poli tadi. Jadi, apa yang terjadi pada suami anda? Dan di mana letak rasa nyerinya?"

Kini Jong Suk mulai melakukan wawancara medis kepada Ki Joon dan Ji Ah secara bersamaan dengan sebelumnya dirinya meminta agar perawat yang tadi sempat mengantarnya itu untuk meninggalkannya.

Mendengar pertanyaan dari Jong Suk membuat Ki Joon langsung mengusap-usap di area pinggangnya yang masih terasa sakit seraya bermaksud memberitahu Jong Suk.

"Oh, rasa nyerinya di sebelah sini, Tuan?" Tanya Jong Suk yang langsung dengan sigap ikut meraba dan menekan area pinggang Ki Joon, memastikan di mana sebenarnya letak nyeri yang Ki Joon rasakan.

"Awww, aigooo.... Iya, di sebelah situ, dokter."

Ki Joon lagi-lagi mengaduh kesakitan setiap Jong Suk menekan-nekan di area pinggangnya.

"Baiklah, Tuan. Saya tadi hanya bermaksud memastikan, karena tentu saja penyebab dari rasa nyeri itu sungguh banyak. Ah, tadi kata perawat, nyeri yang anda rasakan itu muncul setelah anda terjatuh, apakah benar?"

Dan kini karena masih terus menahan rasa sakit, lagi-lagi Ki Joon hanya bisa menganggukkan kepalanya.

"Oke, lalu bagaimana kronologinya? Mungkin kalau Tuan kesulitan untuk menjelaskan, apakah Nyonya bisa membantu?"

Pertanyaan yang barusan diberikan oleh Jong Suk berhasil membuat Ji Ah langsung tampak sibuk menyusun kata dan kalimat, dirinya sedang bingung bagaimana menjelaskan kronologinya kepada si dokter bedah itu. Ingin langsung berkata kalau sudah terjadi sebuah kecelakaan saat mereka berdua sedang bercinta, tentu saja membuat Ji Ah merasa malu.

"Nyonya?"

Dan sebuah panggilan dari Jong Suk akhirnya berhasil membuat Ji Ah tersadar dari lamunannya.

"Ah, iya dokter. Mmm, su-suami saya tadi sedang duduk di sebuah kursi kayu, la-lalu tiba-tiba kursi itu oleng dan terjatuh ke belakang. Setelah itu, suami saya mulai merasakan rasa nyeri yang hebat di area pinggangnya. Ya, kira-kira seperti itu kronologinya, dokter...."

Jong Suk tampak berpikir sambil mengangguk-anggukkan kepalanya ketika mendengarkan penjelasan dari Ji Ah. Sebenarnya Jong Suk sudah ingin bertanya lebih dalam lagi tapi melihat Ki Joon yang semakin merasakan nyeri, maka dirinya langsung mengambil keputusan.

The Penthouse : Love in Life #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang