Part 207

824 41 25
                                    

Di Universitas Nasional Seoul.

Hari semakin sore, jam kuliah pun akhirnya selesai. Eun Byeol tampak berjalan keluar dari gedung kuliahnya, kedua matanya tampak mencari-cari seseorang yang biasanya dengan setia menunggunya, apalagi ketika keduanya memiliki kelas kuliah yang berbeda.

"Seok Hoon oppa!" Seru Eun Byeol sambil melambaikan tangannya dan Seok Hoon yang sedang berdiri tidak jauh dari sang kekasih itu langsung membalas dengan ekspresi wajah yang cool seperti biasanya.

Eun Byeol tersenyum senang. Dengan cepat dirinya langsung melangkah dan memeluk Seok Hoon. Membuat Seok Hoon sempat sedikit terkejut karena pelukan tiba-tiba dari Eun Byeol, namun pada akhirnya Seok Hoon pun ikut membalas pelukan itu sambil tersenyum.

"Ah, aku merindukanmu!"

Berbeda dari Seok Hoon yang terkadang memilih untuk menyembunyikan perasaannya atau dirinya seringkali tidak mengungkapkan karena bingung bagaimana mengungkapkan apa yang ada di dalam hatinya, Eun Byeol justru seseorang yang lebih sering mengungkapkan perasaannya kepada Seok Hoon bahkan tanpa pikir panjang.

"Aku juga." Kata Seok Hoon dengan singkat yang akhirnya membuat Eun Byeol melepaskan pelukannya dan menatap ke arah kekasihnya itu.

"Kamu juga apa? Perkataanmu sungguh kurang jelas, oppa." Kata Eun Byeol yang langsung memberikan protes.

Seok Hoon kembali tersenyum sambil mengusap dan merapikan helaian rambut Eun Byeol yang sangat dia sukai itu, begitu lembut dengan aroma wanginya yang sangat khas. Kemudian kedua tangan Seok Hoon langsung memegang wajah Eun Byeol, menatap kekasihnya itu dengan tatapan yang dalam.

"Aku juga merindukanmu, chagi. Jangan merasa kesal dulu."

Mendengar pengakuan dari Seok Hoon membuat Eun Byeol merasa senang. Dirinya langsung tersenyum, memeluk lengan Seok Hoon, dan mengajaknya jalan berdua.

"Ne, oppa. Aku tidak merasa kesal. Oh iya, mianhae...."

Dahi Seok Hoon pun berkerut ketika tiba-tiba mendengarkan permintaan maaf dari Eun Byeol.

"Wae?"

"Aku baru teringat kalau sore ini lagi-lagi eommaku yang menjemputku karena eomma ingin mengajakku jalan-jalan dan makan bersama. Jadi, maafkan aku oppa." Kata Eun Byeol yang mengungkapkan kesedihannya karena tidak bisa pulang bersama kekasihnya.

Seok Hoon yang dari tadi sudah menggenggam dan menggandeng tangan Eun Byeol justru kembali tersenyum. Entah mengapa sejak Ki Joon memberikan ilustrasi gambar dan penjelasan bagaimana cara mengejar dan mendapatkan cinta yang memang memerlukan usaha, Seok Hoon jadi menganggap bahwa ini adalah bagian dari segala rintangan yang harus dia hadapi ketika ingin hidup bersama Eun Byeol.

"Hei, jangan merasa sedih seperti itu dan jangan meminta maaf kepadaku, chagi. Kamu tidak salah, kenapa kamu harus meminta maaf?"

Sekilas Eun Byeol menoleh ke arah Seok Hoon.

"Aku merasa tidak enak kepadamu. Kamu adalah kekasihku dan biasanya kita selalu pulang bersama."

Seok Hoon sebenarnya menginginkan untuk bisa pulang bersama dengan Eun Byeol, tapi dia berusaha untuk mengerti akan kondisi dan situasi saat ini.

"Tidak masalah, sayang. Aku pun sebenarnya juga ingin mengajakmu pulang seperti biasanya, tapi aku bisa mengerti kondisimu. Lagipula, kamu juga lebih jarang kan menikmati waktu berdua bersama eommamu. Entah eommamu yang sedang sibuk mempersiapkan konsernya atau kamu yang memang sedang pergi bersamaku. Sudah, tidak apa-apa." Kata Seok Hoon yang saat ini sedang berusaha untuk menenangkan kekasihnya.

The Penthouse : Love in Life #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang