Part 315

657 32 11
                                    

Warning 🔞

"Tidak apa-apa, hanya ingin membawakan secangkir kopi untukmu. Mmm, sedang sibuk dengan pekerjaanmu?" Tanya Ji Ah sambil meletakkan secangkir kopi di atas meja kerja Ki Joon.

"Hmm, tidak juga. Kemarilah sayang, sebenarnya dari tadi aku sedang memikirkan sesuatu."

Ki Joon memanggil Ji Ah seraya meminta istrinya itu untuk duduk di pangkuannya dengan posisi menyamping.

"Mmm, sesuatu apa? Kamu membuatku merasa penasaran sekarang." Tanya Ji Ah dengan tatapan penuh keingintahuan kepada suaminya.

"Aku merasa sepertinya saat ini adalah waktu yang tepat untuk membahas permintaanku yang dulu pernah kamu tolak itu."

Perkataan Ki Joon tentu saja membuat Ji Ah langsung mengerutkan dahinya merasa bingung.

"Permintaan yang mana? Coba katakanlah lagi karena pasti aku sudah melupakannya...."

Ki Joon pun tersenyum dan sesaat dirinya menatap ke arah Ji Ah dengan penuh cinta sambil bertanya, "Bagaimana jika kali ini aku melakukan vasektomi saja?"

(Vasektomi = prosedur kontrasepsi pada pria yang dilakukan dengan cara memutus penyaluran sperma ke air mani. Dengan demikian, air mani tidak akan mengandung sperma, sehingga kehamilan dapat dicegah)

"A-APA???"

Respon penuh keterkejutan pun saat ini tampak di wajah Ji Ah. Tentu saja Ji Ah benar-benar tidak menduga kalau Ki Joon akan membahas tentang ini lagi. Ya, permintaan yang memang dulu sempat dirinya tolak karena Ji Ah masih menginginkan untuk memiliki seorang anak lagi dan pada akhirnya munculkan Seok Jeong, putra kecil yang begitu lucu dan menggemaskan itu. Dan Ki Joon pun langsung menganggukkan kepalanya penuh dengan keyakinan ketika dirinya mendengar respon dari istrinya itu.

"Jadi, bagaimana, hmm?" Tanya Ki Joon kembali kepada Ji Ah dengan posisi dirinya masih memangku Ji Ah sambil memeluk pinggang istrinya itu.

"Tu-tunggu dulu...."

Ji Ah tentu saja tidak langsung menyetujui permintaan Ki Joon dan kali ini dirinya tampak sedang memikirkan sesuatu.

"Ya, kenapa sayang?"

"Tapi.... kenapa kamu harus memilih melakukan prosedur itu?" Tanya Ji Ah dengan raut mukanya yang penasaran dengan alasan di balik permintaan yang tadi Ki Joon ucapkan.

Ki Joon pun tersenyum, dirinya masih duduk bersandar di kursi kerjanya, menatap ke arah Ji Ah, dan berkata, "Hmm, aku hanya tidak ingin kejadian kemarin, maksudku dirimu yang hampir hamil lagi itu terulang kembali, yeobo."

Penjelasan yang diberikan oleh Ki Joon membuat sang istri sesaat kembali tampak berpikir.

Dan dengan ekspresi di wajah Ji Ah yang kini mulai malu-malu, Ji Ah menyandarkan kepalanya di dada suaminya itu sambil berkata, "Mmm, ta-tapi nanti rasanya masih tetap akan sama tidak? Kalau tidak, aku tidak mau...."

Sebuah kalimat yang dikatakan oleh Ji Ah barusan sukses gantian membuat Ki Joon mengerutkan dahi hingga memijat dahinya sendiri, merasa bingung.

"Astaga.... Aku bisa-bisa mengcapek kalau seperti ini." Gumam Ki Joon di dalam hatinya sendiri.

Ya, Ji Ah memang akan memastikan akan segala hal sebelum dirinya menyetujui akan sesuatu.

"Yeobo...." Panggilan dari Ji Ah pun terdengar karena dirinya dari tadi belum mendengar respon dari sang suami.

"Ya, sayang, hmm, untuk pertanyaanmu tadi nanti kita bisa tanyakan kepada Sun Woo ya, yang tentunya lebih paham." Kata Ki Joon sambil masih memeluk erat pinggang Ji Ah, membiarkan istrinya itu bersandar nyaman di dadanya.

The Penthouse : Love in Life #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang