Part 309

489 38 10
                                    

Di Penthouse.

Sesaat di waktu pagi hari, Ji Ah menerima paket sebuah paket lalu menutup pintu.

"Mmm, paket apa ini?" Tanya Ji Ah pada dirinya sendiri sambil berjalan menuju ke area tepat di bawah tangga.

Dan di saat yang sama, Ki Joon yang telah menghabiskan waktunya bersama Trio Seok bersaudara dan sekaligus sudah membangunkan mereka kini sedang berjalan menuruni tangga.

"Ada apa?" Tanya Ki Joon kepada Ji Ah yang masih memperhatian sebuah kotak dengan ukuran yang cukup besar berwarna biru dongker dengan aksen pita berwarna silver di atasnya.

"Oh, cuma ada paket untukmu." Jawab Ji Ah tanpa melihat ke arah Ki Joon karena dirinya sedang merasa super kepo dengan sebuah paket yang kini ada di tangannya.

"Paket? Dari siapa?"

"Entahlah, mana aku tahu."

"Kamu pun tidak tahu, apalagi aku. Kalau begitu, buka saja. Oh iya, apa menu sarapan kita di pagi hari ini?"

Ki Joon yang masih berada di tiga anak tangga terakhir pun berkata dan bertanya dengan nada yang santai kepada Ji Ah. Sedangkan Ji Ah kini langsung menganggukkan kepalanya lalu membuka kotak yang sedang dipakainya.

Mendadak kedua mata Ji Ah melebar, karena dirinya melihat ada sepaket kemeja berbahan super premium berwarna biru muda dengan dasi yang memiliki warna senada namun sedikit lebih tua. Lalu tepat di depan kemeja itu terdapat sebuah kartu ucapan yang bertuliskan "Happy Early Christmas" ditujukan untuk Ki Joon dan tertulis nama pengirimnya adalah "Pengagum Rahasia" JJH, SMA, SJH, SYJ, KTH, dan LE.

Ji Ah memang tidak tahu apa arti dari huruf-hurud besar yang dituliskan tepat di samping kata-kata pengagum rahasia namun entah mengapa Ji Ah langsung merasakan tidak enak hati dan menduga bahwa hadiah ini pasti di kirimkan oleh para ibu-ibu komplek sekolah yang pernah dia temui.

Hati Ji Ah merasa kesal dan kembali panas oleh api cemburu, dirinya kini langsung sengaja berjalan mendekati sang suami dan melemparkan isi kotak itu tepat di depan Ki Joon hingga kemeja, dasi, dan kartu ucapan itu melayang mengenai wajah Ki Joon serta Ji Ah berseru kepada suaminya itu.

"Makan nih sarapan!!!!!"

Ji Ah yang kembali kesal dan sangat cemburu kini berjalan cepat naik ke atas meninggalkan Ki Joon yang lagi-lagi dibuat terbengong bahkan tercengang oleh sikap dan ucapan Ji Ah.

"Yeobo, tunggu!"

Ki Joon langsung berseru sambil berusaha berjalan menyusul Ji Ah, meninggalkan Seok Jeong, putra kecil mereka yang menatap kejadian itu dengan ekspresi polos penuh kebingungan.

Dengan langkah kaki yang begitu cepat, Ji Ah langsung berjalan masuk ke kamarnya. Awalnya tadi dirinya ingin segera mengomeli suaminya itu namun karena Ji Ah masih mengingat ada Seok Jeong di area meja makan membuat Ji Ah memilih untuk mengajak ribut sang suami di kamar mereka sendiri.

BLAM!

Pintu kamar tertutup dengan sangat keras tepat di depan Ki Joon yang akhirnya membuat Ki Joon langsung menghela nafas.

"Astaga.... semalam baru saja bercinta dan di pagi hari ini harus kembali berdrama. Ada apa lagi ini...." Gumam Ki Joon di dalam hatinya sendiri sambil berjalan masuk ke kamar dan menutup pintu.

Sesaat Ki Joon memandang punggung Ji Ah dan berkata, "Jangan membanting pintu seperti itu, yeobo. Ada anak-anak kita di Penthouse."

Nada suara dari Ki Joon terdengar biasa saja, bermaksud mengingatkan sang istri yang justru menjadi bumerang untuk dirinya sendiri. Ji Ah yang mendengar perkataan Ki Joon entah mengapa menjadi semakin kesal hingga dirinya langsung membalikkan tubuhnya dan memberikan tatapan tajam kepada suaminya itu.

The Penthouse : Love in Life #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang