Part 215

842 45 34
                                    

"Eomma...."

"Ne, ada apa Joon a?"

"Itu kenapa di leher eomma ada merah-merah?" Tanya Seok Joon sambil menunjuk ke arah leher Ji Ah, membuat Ji Ah yang kini langsung mengerutkan dahinya bingung.

"Merah? Di mananya yang merah?"

Seok Joon langsung bergerak agar bisa duduk lebih dekat di hadapan Ji Ah dan Ji Ah memutuskan langsung membuka ponselnya lalu menggunakan aplikasi kamera agar bisa melihat apa yang Seok Joon tanyakan kepadanya.

"Ini lo.... ada bekas merah-merah di leher eomma. Ini apa? Ini kenapa?"

DEG.

Ji Ah yang melihat bekas merah di lehernya pun akhirnya paham hingga membuat kedua mata Ji Ah langsung melebar karena merasa sangat terkejut. Pikiran Ji Ah langsung kembali pada kejadian tidak terduga di malam hari di mana pada akhirnya dirinya dan Ki Joon sedang bercinta di dalam shower box dan sepertinya entah bagaimana ceritanya, suaminya ini telah berhasil membuat tanda-tanda kemerahan di leher Ji Ah yang sampai saat ini masih berbekas padahal sudah kesekian kali Ji Ah selalu mengingatkan agar Ki Joon tidak meninggalkan bekas apapun di lehernya.

Oh, tidak.

Dan sekarang Seok Joon yang sedang menampakkan raut muka penasaran dan penuh keingintahuan itu sedang menanti jawaban dari Ji Ah. Ji Ah benar-benar terjebak kali ini dan otaknya sedang berpikir keras untuk memberikan alasan dan jawaban yang tepat dan bisa diterima oleh Seok Joon.

"YAK, DASAR UHM KI JOON!!! Haish, padahal sudah berulang kali aku mengingatkannya!"

Ji Ah pun langsung mengumpat kesal di dalam hatinya sendiri.

"Eomma???"

Seok Joon kembali memanggil Ji Ah karena dari tadi Ji Ah masih terdiam dan sibuk mengumpat dan memaki suaminya sendiri di dalam hatinya. Panggilan dari Seok Joon akhirnya berhasil membuat Ji Ah tersadar hingga dirinya langsung menatap ke arah Seok Joon sambil tersenyum.

"Eh, Joon a...."

"Ne, jadi itu apa eomma? Itu kenapa? Kenapa bisa ada bekas-bekas merah di leher eomma dan di leher Joon tidak?"

Seperti dugaan Ji Ah, bukan Seok Joon kalau tidak terus menerus mengulangi pertanyaan hingga dirinya mendapatkan jawaban yang dia inginkan.

"Ah, ini..... mmm....."

"Iya, itu apa eomma?"

Seok Joon benar-benar pantang menyerah kali ini, membuat Ji Ah sampai merasa kelabakan untuk menjawab pertanyaan yang putranya itu berikan. Setelah berpikir beberapa saat akhirnya Ji Ah mendapatkan jawaban yang dirasanya tepat dan dapat di terima oleh Seok Joon.

Di saat ini lah Ji Ah mulai menggunakan kemampuannya dalam berakting.

PLAK.

Ji Ah masih memilih untuk belum menjawab pertanyaan Seok Joon dan tampak sedang menepuk agak keras di bagian lehernya sendiri. Ini merupakan bagian dari kunci kesuksesan menjawab pertanyaan Seok Joon dan membuat putranya itu tidak semakin bertanya ini dan itu.

"Eh, eomma kenapa?"

Belum juga keingintahuan Seok Joon yang tadi terjawab, Seok Joon sudah kembali dibuat ingin tahu oleh Ji Ah yang tiba-tiba memukul lehernya sendiri.

"Joon a.... tadi Joon mendengar ada nyamuk nakal yang terbang-terbang tidak?"

Ji Ah yang selalu pintar dalam mengungkapkan jawaban dan alasan. Dirinya akan menggunakan berbagai cerita dan imajinasi untuk menjelaskan kepada Seok Joon.

The Penthouse : Love in Life #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang