Part 267

605 37 25
                                    

Maaf ya, baru bisa update malam.
Selamat membaca.
Salam, Writernim.

Ji Ah akhirnya membaringkan Seok Jeong yang sudah tertidur pulas itu di sofa yang ada di ruang keluarga supaya dirinya juga bisa mengawasi putra kecilnya itu. Lalu setelahnya, Ki Joon dan Ji Ah melewati sore hari mereka yang terakhir di villa dengan duduk bersama Seok Hoon dan Seok Kyung sambil kesemuanya sudah merasa tidak sabar ingin mendengarkan cerita Ji Ah. Tak terkecuali Seok Joon yang ikut bersemangat ingin mendengarkan cerita dari ibunya sambil asik bermain lego di atas karpet.

Sepenggal kisah lika liku kehidupan Ki Joon dan Ji Ah yang memang penuh perjuangan namun memberikan sebuah pelajaran dan makna yang berharga.

"Baiklah, mari kita mulai ceritanya. Semuanya di mulai dari pada suatu hari...." Kata Ji Ah yang kini sedang menatap suami dan anak-anaknya itu sambil tersenyum.

FLASHBACK ON

Pada suatu hari, Ki Joon dan Ji Ah sedang menikmati masa-masa mereka menjadi pasangan suami istri yang baru. Keduanya belajar untuk saling mengerti dan memahami, belajar juga untuk saling menerima dan memaklumi.

Beberapa tahun mereka berdua berpacaran tidak menjamin bahwa mereka sudah benar-benar mengenal satu sama lain, justru ketika kehidupan pernikahan di mulai, maka disitulah Ki Joon dan Ji Ah akhirnya bisa tahu sifat dan karakter asli masing-masing.

Ya, tak jarang juga Ji Ah dibuat menghela nafas dengan kebiasaan-kebiasaan Ki Joon dan tak jarang juga Ki Joon dibuat mengerutkan dahinya bingung ketika melihat kebiasaan yang dilakukan oleh Ji Ah.

Namun setelah kurang lebih hampir satu tahun mereka menikah, perdebatan memang selalu ada tapi Ki Joon dan Ji Ah justru merasa semakin dekat, cinta mereka berdua berakar semakin kuat. Kebahagiaan tentu saja terus mereka rasakan setiap harinya, lewat hal-hal sederhana. Ya, sesederhana seperti Ki Joon yang tersenyum saat menatap sang istri yang sedang menunggunya pulang setelah menyelesaikan pekerjaannya atau Ji Ah yang tersenyum karena suaminya yang tiba-tiba memberikan kejutan dengan menjemputnya di kantor.

Sebuah pernikahan dan kehidupan berumah tangga memang dinikmati oleh Ki Joon dan Ji Ah sekaligus seharusnya ini menjadi urusan mereka berdua namun tidak jarang atau bahkan sering ada orang-orang ataupun orang yang masih menjadi bagian dari keluarga besar mereka yang sangat suka mencampuri hidup orang lain padahal hidup mereka sendiri juga masih dipenuhi dengan kerempongan yang seharusnya perlu untuk mereka selesaikan.

Seperti kata pepatah, memutuskan untuk menikah itu tidak hanya menikahi pria atau wanita tapi juga keluarga besarnya. Ya, seperti inilah yang sedang dihadapi oleh Ki Joon dan Ji Ah. Setiap keduanya diundang dan berkumpul di jamuan makan malam keluarga besar, pertanyaan yang wajib muncul adalah kapan mereka akan punya anak atau kenapa Ji Ah belum juga hamil.

Dan pertanyaan-pertanyaan itu tentu saja membuat mereka berdua merasa tidak nyaman, terlebih Ji Ah sendiri sebagai seorang wanita sekaligus istri dan menantu yang seringkali lebih dipojokkan.

Sebut saya dua wanita yang menuju paruh baya yang sangat sering mengangkat topik panas ini adalah Uhm Ju Lid dan Uhm Nyi Nyir. Keduanya adalah kakak dari Uhm Jae Hyuk, ayah dari Ki Joon. Uhm Nyi Nyir sebagai kakak pertama dan Uhm Ju Lid sebagai kakak kedua. Ya, walaupun kedua orang tua Ki Joon tidak pernah mempermasalahkan bahkan menanyakan tentang problema itu, tapi sungguh kedua wanita ini selalu sok sibuk bahkan begitu mencampuri kehidupan pernikahan dan rumah tangga Ki Joon dan Ji Ah melebihi kedua orang tua mereka sendiri.

(Yang mungkin lupa dengan kisahnya tante-tante Uhm Ju Lid dan Uhm Nyi Nyir bisa baca lagi di part 116)

(Yang mungkin lupa dengan kisahnya tante-tante Uhm Ju Lid dan Uhm Nyi Nyir bisa baca lagi di part 116)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Penthouse : Love in Life #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang