Part 244

693 34 15
                                    

"Ah, dan untuk servis penuh kenikmatan yang aku lakukan tadi, aku akan memberikannya jika kamu datang dan memohon kepadaku, Ji Ah ssi."

Ki Joon dengan raut mukanya yang dingin dan datar langsung beranjak dari sofa tempat dirinya dan Ji Ah duduk, meninggalkan Ji Ah yang kini sedang merasa kesal kepada suaminya itu.

Bagaimana Ji Ah tidak merasa kesal, suaminya dalam versi Dan Tae ini dengan sengaja telah menggodanya hingga desahan penuh kenikmatan itu keluar dari bibir Ji Ah dan setelahnya Ki Joon juga dengan sengaja dan santai menghentikan apa yang dia lakukan lalu pergi begitu saja ke kabin sebelah.

"Yak, Dan Tae ssi!!!! Aku tidak akan pernah memohon kepadamu!"

"Ingatlah Joo Dan Tae, aku akan membalasmu!!!"

Ji Ah terus berseru penuh kekesalan dengan harapan Ki Joon yang ada di kabin sebelah itu bisa mendengarnya namun yang terjadi justru Ki Joon versi Dan Tae yang sudah duduk bersantai di sofanya sendiri dengan memakai headphone di kedua telinganya mendengarkan musik klasik sambil tersenyum senang.

Ji Ah masih duduk di sofanya dengan masih mengatur nafasnya yang tadi sempat memburu akibat godaan panas yang diberikan oleh Ki Joon. Dirinya yang masih terus merasa kesal kini sedang bergumam di dalam hati.

"Haish, dia itu memang pria meresahkan!!!"

Ya, jika Ki Joon yang biasanya akan menggoda Ji Ah dengan rayuan manis nan romantis dari perkataannya, Ki Joon versi Dan Tae ini memang berbeda. Suaminya sekarang justru bisa dikatakan jarang atau hampir tidak pernah mengucapkan kata-kata manis untuk menggoda Ji Ah dan justru digantikan dengan cumbuan serta tindakan tiba-tiba yang walau pikiran Ji Ah selalu berkata tidak tapi hatinya justru merasa senang.

"Astaga.... hatiku kenapa selalu seperti ini? Selalu berdebar ketika ada di dekatnya dan selalu goyah karena sentuhannya. Ah, sial!"

Dan karena rasa kesal yang masih mencuat di dalam hati, Ji Ah akhirnya beranjak dari sofanya dan berdiri di depan sambungan antara kabinnya dan kabin Ki Joon yang memang masih terbuka. Ji Ah semakin merasa kesal ketika melihat ekspresi di wajah Ki Joon yang justru tersenyum sambil memejamkan kedua mata menikmati alunan musik yang sedang Ki Joon dengarkan lewat headphone.

BUGH!

Sebuah bantal kursi sukses melayang dan langsung mengenai tepat di wajah Ki Joon, membuat Ki Joon terkejut dan menatap ke arah Ji Ah yang ternyata dari tadi sudah menatapnya dengan tajam.

"Ingin memintaku melanjutkan apa yang aku lakukan tadi kepadamu?" Tanya Ki Joon sambil melepas headphonenya, dengan raut mukanya yang datar dan dingin kepada Ji Ah, membuat Ji Ah menjadi semakin merasa kesal.

"Hanya terjadi di dalam mimpimu, Dan Tae ssi!"

Ki Joon versi Dan Tae hanya mengulas senyum, yang mengisyaratkan entah kenapa dirinya yakin bahwa yang terjadi nanti sepertinya justru berkebalikan dengan apa yang Ji Ah katakan.

"Kenapa kamu tersenyum seperti itu?!" Tanya Ji Ah sambil berseru karena dirinya menangkap Ki Joon yang tampak sedang memikirkan sesuatu.

"Tidak, hanya ingin tersenyum saja."

Ki Joon sudah kembali menampakkan raut mukanya yang dingin dan Ji Ah kini sedang menatap tajam penuh selidik ke arah suaminya itu. Ji Ah merasa yakin bahwa ada sesuatu yang sedang Ki Joon sembunyikan darinya.

Dan karena sikap Ki Joon versi Dan Tae membuat Ji Ah merasa semakin gemas, maka Ji Ah saat ini langsung bergantian melompat masuk ke kabin Ki Joon. Dirinya berjalan mendekati suaminya yang masih tampak santai duduk di sofanya sambil menarik kerah baju Ki Joon.

The Penthouse : Love in Life #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang