Kini Ji Ah tampak sedang berusaha mengingat-ingat apakah akhir-akhir ini ada hari spesial untuknya dan Ki Joon, yang akhirnya membuat suaminya itu sampai membeli kalung yang menurut Ji Ah dari bentuknya saja terlihat sangatlah spesial.
"Ah, atau sebenarnya akhir-akhir ini ada hari spesial yang tidak aku ingat?"
"Mmm, apakah suamiku memang ingin memberikan kejutan untukku?"
Dari tadi Ji Ah sedang sibuk bertanya-tanya di dalam hatinya sendiri. Ji Ah sepertinya saat ini sedang berusaha untuk berpikir positif dan menghalau jauh ke-overthinking-an yang dari tadi sedang menghinggapi hati dan pikirannya itu.
Tapi apakah benar kalung itu adalah sebuah kejutan untuk Ji Ah?
Untuk saat ini sepertinya hanya Ki Joon yang tahu.
Pada akhirnya Ji Ah memilih untuk tetap berpikir positif, bisa saja karena dirinya yang memang pelupa hingga sama sekali tidak bisa mengingat bahwa ada momen spesial di antara dirinya dan sang suami yang harus dirayakan.
Dan saat ini Ji Ah merasa sangat percaya diri bahwa pasti nanti malam Ki Joon akan memberikan kejutan kepadanya dengan sebuah kalung yang begitu cantik nan indah seperti dirinya.
Mendadak Ji Ah menjadi tersenyum, dirinya sedang membayangkan betapa manis nan romantisnya Ki Joon sambil menduga-duga bagaimana cara suaminya itu memberikan kejutan untuknya.
"Ah, apakah suamiku nanti akan memberikan kejutan di saat malam hari? Atau kah sekarang?"
"Mmm, sepertinya aku harus berpura-pura tidak tahu menahu soal kalung ini supaya kejutan suamiku kepadaku bisa berhasil...."
Pikiran Ji Ah yang sedang berkelana membuat Ji Ah dari tadi tidak beranjak dari tempat di mana dirinya berdiri dan bahkan tidak menyadari bahwa Ki Joon saat ini telah keluar dari shower box sambil terlihat sibuk melilitkan handuk di pinggangnya.
"Apa yang kamu lakukan di situ?"
Pertanyaan tiba-tiba dari Ki Joon dengan nada suaranya yang cool seperti biasanya telah sukses mengembalikan Ji Ah pada kesadarannya. Ji Ah tampak terkejut, namun dirinya langsung berusaha menutupi keterkejutannya dengan mengubah ekspresi di wajahnya dengan sebuah senyuman ke arah suaminya itu.
Dengan cepat Ji Ah langsung mengembalikan kotak yang berisi kalung itu ke dalam salah satu saku celana panjang Ki Joon dan tentu saja Ki Joon tidak menyadari akan hal itu.
"Oh, aku tadi hanya ingin menaruh pakaian kotormu itu di keranjang. Kamu selalu seperti ini, berkali-kali aku ingatkan dan selalu saja terlupa.... Begitu kan?"
Ji Ah sengaja kembali mengulang omelannya, berharap sang suami tidak tahu jika dari tadi dirinya sedang disibukkan dengan perkara kalung yang sungguh berhasil menimbulkan banyak pertanyaan di benak Ji Ah.
Dan di saat yang sama terutama saat Ji Ah menyebut pakaian kotor, pikiran Ki Joon akhirnya teringat pada kotak kalung yang tadi dibelinya itu.
"Ah, astaga tadi aku lupa menyimpannya, semoga istriku tidak menyadari kalau di dalam saku celana panjangku tadi ada kotak yang berisi kalung." Gumam Ki Joon di dalam hatinya sendiri.
Saat ini Ki Joon sengaja tersenyum sambil menggaruk kepalanya sendiri sebagai tanda bahwa dirinya mengakui kalau memang terlupa untuk menaruh pakaian kotornya itu ke keranjang dan dirinya kini sedang memutar otak mencari cara bagaimana agar pakaian kotornya itu terutama celana panjangnya bisa berada di tangannya lagi.
"Hmm iya, mianhae yeobo. Oh iya, bukannya tadi kamu ingin mengambilkan pakaian ganti untukku? Dan biarkan aku saja yang menaruh pakaian kotorku itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Penthouse : Love in Life #2
Fiksi PenggemarUhm Ki Joon x Lee Ji Ah (UmJiah) story as family :) Just fanfic 🥰 Lanjutan cerita dari The Penthouse : Love in Life.