Part 259

642 47 17
                                    

Di Penthouse, 17.00 KST.

"Pa.... pa."

"Ya, Jeong."

Ki Joon versi Dan Tae terlihat sedang menggendong Seok Jeong dan berjalan menuruni tangga setelah dirinya berhasil memandikan putra kecilnya itu.

"Ma ma ma ma...."

Panggilan Seok Jeong langsung berubah ketika dirinya melihat Ji Ah yang baru saja selesai meletakkan dan menata menu makan malam di atas meja makan yang dia masak bersama Nyonya Uhm.

"Jeong ingin bersama eomma??? Sini, sayang...." Kata Ji Ah yang langsung mengangkat kedua tangannya dan benar saja tangan-tangan mungil Seok Jeong yang awalnya sedang memeluk pundak dan leher ayahnya kini langsung beralih ingin meraih ibunya itu.

"Ma.... uma."

Akhirnya Seok Jeong berhasil pindah dan kini berada di dalam gendongan Ji Ah.

"Wah, Jeong a.... sudah wangi dan bersih sekarang. Iya??? Apakah senang dimandikan oleh appa? Senang?" Tanya Ji Ah sambil memberikan kecupan manis di kedua pipi putra kecilnya itu.

Dan tiba-tiba, Ki Joon versi Dan Tae lah yang langsung merespon pertanyaan dari Ji Ah.

"Tentu saja Jeong merasa senang." Kata Ki Joon versi Dan Tae dengan raut muka yang kaku dan datar, di tambah nada suaranya yang sangat cool.

Mendengar perkataan dari suaminya yang sebenarnya jarang keluar ketika suaminya ini sedang menjadi Ki Joon versi Dan Tae, membuat Ji Ah akhirnya sedikit mengulas senyum. Entah mengapa Ji Ah merasa senang karena interaksi anak-anaknya bersama Ki Joon versi Dan Tae membuat suaminya itu sadar atau tidak sedikit demi sedikit berubah. Ya, lebih perhatian dan lebih bisa berekspresi.

Sebagai respon dari perkataan yang dikatakan oleh Ki Joon versi Dan Tae, Ji Ah langsung kembali menatap ke arah Seok Jeong sambil berkata, "Syukurlah kalau Jeong merasa senang. Nanti kapan-kapan minta kepada appa untuk memandikan Jeong lagi, oke?"

"Ma.... uma. Oooo.... ki." Kata Seok Jeong sambil tertawa senang.

"Ah, uri Jeongie.... kamu ini memang sangat lucu dan menggemaskan sekali."

"Hehehehe."

Dan setelahnya, Ji Ah sesaat memandang ke arah Ki Joon versi Dan Tae yang masih berdiri di sebelahnya sambil berkata, "Terima kasih."

Dahi Ki Joon versi Dan Tae langsung berkerut bingung, "Terima kasih? Untuk?"

"Karena telah memandikan Jeong dan dia merasa senang.... ya, Jeong memang selalu memanggil namaku lebih sering, tapi dia pun juga senang ketika bisa bersamamu, sepertinya dia merindukanmu." Kata Ji Ah dengan suaranya yang terdengar lembut, membuat Ki Joon versi Dan Tae yang biasanya kaku bagai kanebo kering yang sudah lama tidak di pakai ini menjadi salah tingkah.

"Ehem.... ah, sama-sama. Aku juga senang bisa bersamanya tadi, bersama Joon juga. Hmm, di mana Seok Kyung dan Seok Hoon?" Tanya Ki Joon versi Dan Tae yang langsung mengubah topik pembicaraan.

"Astaga, aku baru sadar kalau mereka belum pulang.... sebentar, aku akan mencoba untuk menghubungi mereka." Kata Ji Ah yang mendadak terlihat sibuk ingin mencari ponselnya sendiri yang tidak tahu tadi dia letakkan di mana.

Namun dengan cepat, Ki Joon versi Dan Tae ini langsung menahan langkah Ji Ah.

"Tunggu, biar aku saja yang menghubungi mereka."

Sebuah tawaran akan bantuan yang dikatakan oleh Ki Joon versi Dan Tae lagi-lagi membuat Ji Ah terkejut bercampur haru. Jika ini terjadi pada Ki Joon yang biasanya maka akan biasa saja, tapi ini adalah Ki Joon versi Dan Tae maka bisa di katakan luar biasa.

The Penthouse : Love in Life #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang